Syukuran 4 Bulanan: Bacaan Doa, Waktu, hingga Urutan Acara
Sebagai masyarakat Indonesia yang beragama Islam, Moms mungkin sudah tak asing lagi dengan syukuran 4 bulanan, bukan?
Ya, acara yang biasa diselenggarakan dengan cara menggelar pengajian ini biasa diadakan saat usia kehamilan memasuki trimester kedua.
Biasanya, syukuran 4 bulanan diadakan sebagai bentuk rasa syukur sekaligus meminta perlindungan pada Allah SWT agar sang bayi di dalam kandungan selalu diberi keselamatan.
Namun, bagaimanakah hukum syukuran 4 bulanan dalam agama Islam? Apakah diperbolehkan?
Yuk, cari tahu jawabannya! Apalagi jika Moms yang sedang hamil berniat menyelenggarakan acara ini.
Baca Juga: Ini Aturan Aqiqah untuk Orang yang Sudah Meninggal
Hukum Syukuran 4 Bulanan dalam Islam
Melansir laman Dalam Islam, syukuran 4 bulanan bukanlah suatu acara yang diwajibkan, tetapi diperbolehkan secara hukum Islam.
Hal ini karena syukuran 4 bulanan biasanya diselenggarakan penuh dengan kebaikan.
Mulai dari melantukan ayat-ayat suci Al-Qur'an, memperbanyak sholawat, hingga melakukan sedekah.
Selain itu, acara ini juga tidak berisi hal-hal negatif yang mengarah pada melecehkan atau melencengkan agama Islam.
Jadi, Moms boleh menyelenggarakan syukuran 4 bulanan.
Baca Juga: Sebaiknya Aqiqah Dulu atau Qurban Dulu? Ini Menurut Hadis!
Pengertian Syukuran atau Walimatul Haml
Perlu Moms ketahui, acara semacam ini ada keterangannya dalam literatur Islam klasik, hanya saja diterangkan dalam bahasa yang lain, yakni walimatul haml.
Dalil mengenai walimatul haml tersebut dapat dilihat dalam hadis riwayat Muhammad Ismail al-Bukhari dalam Sahih al-Bukhari (Beirut: Dar al-Fikr, 1422), juz IV, hal. 111, hadits nomor 3208 berikut:
“Sesungguhnya setiap orang di antaramu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya empat puluh hari berupa nutfah, Kemudian menjadi segumpal darah, (empat puluh hari kemudian), kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula (40 hari berikutnya).
Kemudian diutuslah kepadanya malaikat, lalu meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan atasnya menuliskan empat hal; ketentuan rejekinya, ketentuan ajalnya, ketentuan amalnya, dan ketentuan celaka atau bahagianya...”
Berdasarkan hadis di atas dapat disimpulkan bahwa proses terjadinya bayi terdiri dari fase-fase di bawah ini:
- 40 hari pertama berupa nutfah atau cairan kental.
- 40 hari kedua berkembang menjadi ‘alaqah atau segumpal darah.
- 40 hari ketiga berkembang menjadi mudhghah atau segumpal daging.
Apabila seluruh waktu dalam fase tersebut dihitung berdasarkan bulan, maka akan sama dengan 4 bulan atau 120 hari.
Pada bulan ke-4 inilah, Allah SWT mengutus malaikat untuk meniupkan ruh ke dalam janin yang terdapat dalam rahim ibu.
Itu sebabnya, syukuran 4 bulanan dilakukan.
Baca Juga: 40 Ucapan Aqiqah Anak yang Penuh Doa dan Makna, Intip yuk!
Surat yang Dibacakan untuk Acara Syukuran 4 Bulanan
Dalam acara syukuran 4 bulanan, ada banyak ayat-ayat suci Alquran yang bisa dibacakan.
Suratnya tidak ditentukan secara spesifik yang terpenting bersumber dari Alquran.
Namun, biasanya ayat-ayatnya yang dibaca diniatkan untuk kebaikan janin dalam kandungan. Khususnya, bacaan surat untuk ibu hamil yang berusia 4 bulan, yakni:
- QS. Al-Fatihah ayat 1-7
- QS. Al-Mukminun ayat 12-14
- QS. Al-Baqarah ayat 233
- QS. Al-Ahqaf ayat 15
- QS. Maryam ayat 18-22
- QS. Yusuf ayat 1-6
Surat-surat syukuran 4 bulanan yang dibacakan di atas dimaksudkan agar bayi dalam kandungan Moms mendapatkan manfaat kebaikan serta keberkahan.
Jika Moms ingin lebih spesifik dalam mendoakan calon bayi, maka bisa memanjatkan surat Luqman khususnya ayat 14 karena mengisahkan tentang pendidikan, aqidah dan akhlak.
Adapun arti QS. Luqman ayat 14, ialah:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Baca Juga: Doa untuk Ibu Hamil, Yuk Amalkan untuk Kebaikan Moms dan Janin!
Doa Syukuran 4 Bulanan yang Dipanjatkan
Selain bacaan surat-surat dalam Al-Qur'an, acara syukuran 4 bulanan ini juga diisi dengan membacakan doa-doa untuk kebaikan bayi dan ibu yang mengandungnya.
Berikut adalah bunyi doa yang dianjurkan untuk acara syukuran 4 bulanan:
“Allahummahfazd waladii maadaama fii bathnika wasyfihi anta syaafil laa syifaa illa syofaauka syifaa allaa yughaadiru saqama.
Allahumma showwirhu hasanata watabbit qalbahu iimaanambika wabi rasuulika.
Allahumma akhrijhu mimbathnii waqta wilaadatii sahlaw watasliimaa. Allahummaj’alhu shohiihan kaamilaw wa’aaqilan hadziqon ‘aliman ‘aamilaa.
Allahumma thowwil ‘umrohu washohhih jasadahu wahasan khuluqohu wafshoh lisaanahu wa ahsin shoutahu liqirooatil hadiitsi walquraani bibarakati muhammadin shollallahu ‘alaihi wa sallam. walhamdulillahi robbil ‘aalamiin.”
Artinya:
“Ya Allah, peliharalah dia selama berada dalam kandungan ibunya. Sehatkanlah dia, karena sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang bisa menyehatkan. Tiada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit sedikitpun.
Ya Allah, Bentuklah dia di dalam perut ibunya dalam bentuk yang bagus dan tetapkanlah hatinya dalam keimanan kepada-Mu dan Rasul-Mu.
Ya Allah, keluarkanlah dia dari perut ibunya pada saat kelahirannya dengan mudah dalam keadaan selamat dan dengan bentuk yang indah dan sempurna.
Ya Allah, Jadikanlah dia anak yang sehat dan sempurna, berakal yang cerdas, yang alim, dan mau mengamalkan ilmunya.
Ya Allah, panjangkanlah umurnya, sehatkanlah tubuhnya, baguskanlah akhlaqnya, fasihkanlah dan merdukanlah suaranya untuk membaca Alquran dan Alhadist dengan berkah Nabi Muhammad SAW. Dan segala puji bagi-Mu”
Baca Juga: Khutbah Idul Fitri, Penuh Rasa Syukur Sambut Hari Kemenangan
Doa Syukuran 4 Bulanan Lainnya
Terdapat pula doa untuk syukuran 4 bulanan lainnya yang dikutip dari karya Lajnah Ta’lif Pustaka Gerbang Lama, Pondok Pesantren Lirboyo).
Ini dalam buku Menembus Gerbang Langit; Kumpulan Doa Salafus Shalih (Kediri: Pustaka Gerbang Lama, 2010), hal. 119 berikut.
“Audzu billahi minasysyaithanir rajimi. Bismillahirrahmanirrahim.
Wa minallahi wa ilallahi wa la ghaliba illallahu wa la yufawwituhu haribun minallahi wa huwal hayyul qayyumu, nuidzu hadzal hamla al-balighi arba'ata asyhui billahil lathifil hafidzil ladzi la ilaha illa huwa 'alimul ghaibi wasysyahadati huwa ar-Rahmanu ar-Rahimu wa nu'idzuhu bikalimatillahi at-Tammati wa bi asmaika al-'adzimati wa ayatihi al-karimati wa hurufiha al-mubarakati min syarril insi wal janni wamin makril laili wan nahari wal awani wamin jami'il fitani wal bala'i wal 'ishyani wa min syarrin naffatsati fil 'uqudi wamin syarri hadisin idza hasad.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.