29 Februari 2024

Tahun Kabisat Berapa Tahun Sekali? Yuk, Simak Penjelasannya!

Tahun kabisat tidak terjadi setiap tahun, jadi tahun ini cukup istimewa, Moms!
Tahun Kabisat Berapa Tahun Sekali? Yuk, Simak Penjelasannya!

Foto: Freepik

Tahun kabisat merupakan penanggalan kalender yang menarik, di mana satu hari ekstra ditambahkan ke bulan Februari setiap empat tahun sekali.

Perubahan ini dibuat untuk menyelaraskan kalender Gregorian, yang digunakan oleh sebagian besar dunia, dengan tahun astronomi atau tahun tropis.

Tahun tropis, yang merupakan waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengorbit matahari sekali, tidak tepat 365 hari, melainkan sekitar 365,242 hari.

Masih bingung dengan tahun kabisat? Yuk, simak di bawah ini informasi lengkapnya ya, Moms.

Baca Juga: Sinopsis Ratu Adil, Serial Terbaru Dian Sastrowardoyo!

Pengertian Tahun Kabisat

Ilustrasi Tahun Kabisat
Foto: Ilustrasi Tahun Kabisat (Freepik)

Tahun kabisat adalah tahun yang memiliki satu hari tambahan dibandingkan dengan tahun biasa, dengan total 366 hari.

Hari tambahan ini ditambahkan ke bulan Februari, yang menjadi 29 hari daripada 28.

Penambahan hari ini dilakukan untuk menyinkronkan kalender Gregorian, yang merupakan kalender yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Dengan tahun tropis atau tahun solar, yaitu waktu yang dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan satu orbit penuh mengelilingi Matahari.

Nah, karena tahun tropis sebenarnya adalah sekitar 365,242 hari, tanpa penyesuaian ini, kalender akan berangsur-angsur menjadi tidak sinkron dengan musim.

Oleh karena itu, sistem tahun kabisat diperkenalkan untuk memastikan bahwa kalender tetap selaras dengan fenomena astronomi.

Tahun kabisat terjadi setiap empat tahun, dengan aturan tambahan bahwa tahun yang habis dibagi 100 tidak merupakan tahun kabisat kecuali jika juga habis dibagi dengan 400.

Baca Juga: Sinopsis The Impossible Heir, Drama Terbaru Lee Jae Wook

Ciri-ciri Tahun Kabisat

Tahun kabisat memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari tahun biasa. Berikut adalah penjelasan dari ciri-ciri tersebut:

1. Hari Tambahan di Bulan Februari

Ilustrasi Kalender
Foto: Ilustrasi Kalender (Pexels.com/Olya Kobruseva)

Ciri paling khas dari tahun kabisat adalah adanya hari tambahan di bulan Februari. Jika biasanya bulan Februari memiliki 28 hari, pada tahun kabisat, Februari memiliki 29 hari.

Hari tambahan ini, yang dikenal sebagai 29 Februari, ditambahkan untuk menyesuaikan kalender dengan siklus tahunan Bumi mengorbit Matahari.

2. Aturan Pembagian Tahun

Tahun kabisat ditentukan melalui serangkaian aturan matematis:

  • Sebuah tahun dianggap sebagai tahun kabisat jika tahun tersebut bisa dibagi habis oleh 4.
  • Jika tahun tersebut bisa dibagi habis oleh 100, maka ia hanya dianggap tahun kabisat jika juga bisa dibagi habis oleh 400. Ini berarti bahwa tahun seperti 1900 dan 2100 bukan tahun kabisat, sementara tahun 2000 adalah tahun kabisat.

Aturan ini memastikan bahwa kalender Gregorian tetap selaras dengan tahun tropis sepanjang waktu.

Selain itu, untuk mengoreksi kelebihan waktu sekitar 11 menit per tahun yang tidak diperhitungkan oleh sistem tahun kabisat yang lebih sederhana.

3. Penyesuaian Siklus Musim

Penambahan hari kabisat membantu menjaga kalender agar tetap sinkron dengan siklus musim Bumi.

Tanpa penyesuaian ini, kalender akan bergeser sekitar satu hari dari posisi sebenarnya setiap 4 tahun.

Akibatnya ada ketidaksesuaian yang signifikan antara kalender dan musim sepanjang waktu.

4. Peristiwa Langka

Fenomena ini terjadi hanya setiap empat tahun sekali, jadi tanggal 29 Februari dianggap sebagai hari yang unik dan langka.

Beberapa orang memanfaatkan kesempatan ini untuk merayakan "ulang tahun kabisat" atau mengadakan event khusus yang hanya diselenggarakan pada tahun kabisat.

Jadi, tahun kabisat dibuat untuk menjaga akurasi dan relevansi kalender Gregorian dengan pergerakan astronomi Bumi.

Selain itu, untuk memastikan bahwa penanggalan dan perhitungan waktu tetap akurat dan selaras dengan musim.

Baca Juga: Sinopsis Pasar Setan, Pendakian Gunung Berujung Maut

Apa Jadinya Jika Tidak Ada Tahun Kabisat?

Jika tidak ada tahun kabisat, akan terjadi beberapa konsekuensi signifikan terhadap kalender dan penyesuaian waktu kita dengan siklus alam.

Berikut adalah dampak dari ketiadaan tahun kabisat.

1. Penumpukan Kesalahan Waktu

Ilustrasi Tahun Kabisat
Foto: Ilustrasi Tahun Kabisat

Tanpa penambahan hari ekstra setiap empat tahun, akan terjadi ketidaksesuaian antara kalender kita dengan tahun tropis.

Kalender tahun tropis adalah waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengorbit Matahari sekali.

Karena tahun tropis sebenarnya adalah sekitar 365,242 hari, ketidaksesuaian sekitar 0,242 hari (sekitar 5 jam, 49 menit, dan 12 detik) setiap tahunnya akan terakumulasi.

2. Perubahan Musim

Dalam jangka panjang, tanpa koreksi tahun kabisat, kalender akan bergeser terhadap musim.

Setiap empat tahun, kalender kita akan bergeser sekitar satu hari lebih awal dibandingkan siklus musim alami Bumi.

Dalam beberapa abad, pergeseran ini akan cukup signifikan sehingga musim yang Moms kenali berdasarkan bulan kalender akan tidak sesuai lagi dengan kondisi cuaca dan iklim aktual.

3. Pengaruh pada Pertanian dan Kegiatan Ekonomi

Pertanian dan banyak kegiatan ekonomi lainnya yang bergantung pada siklus musim akan terpengaruh.

Penentuan waktu untuk menanam, panen, dan kegiatan musiman lainnya akan menjadi lebih sulit karena ketidaksesuaian kalender dengan siklus alam.

Baca Juga: Sinopsis Exhuma, Lee Do Hyun dan Kim Go Eun Jadi Dukun!

Itulah informasi seputar tahun kabisat. Semoga membantu, Moms!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb