03 Agustus 2022

Bekas Pemandian Raja, Intip Wisata Taman Sari yang Tak Lekang oleh Waktu!

Masih eksis hingga kini!
Bekas Pemandian Raja, Intip Wisata Taman Sari yang Tak Lekang oleh Waktu!

Taman Sari jadi salah satu objek wisata di Yogyakarta yang tidak pernah sepi pengunjung.

Tempatnya cocok dijadikan objek berfoto dengan teman atau keluarga.

Taman sari dulunya merupakan taman peninggalan keraton Yogyakarta yang dibangun pada masa Sultan Hamengkubuwono I (HB I) pada 1758-1765.

Konon, dahulu Taman Sari digunakan sebagai pemandian permaisuri beserta dengan putri-putri raja pada zaman tersebut.

Namun, sekarang dialihfungsikan sebagai salah satu tempat rekreasi.

Sebelum berkunjung, alangkah baiknya jika lebih lanjut tentang Taman Sari.

Baca Juga: Bermain Sambil Belajar di Kampung Batu Malakasari

Sejarah Taman Sari

Taman Sari - Wikipedia
Foto: Taman Sari - Wikipedia (Wikipedia)

Foto Taman Sari (Wikipedia)

Taman yang dibangun di atas puing-puing bekas reruntuhan keraton lama ini memiliki luas lahan lebih dari 10 hektar.

Di atasnya berdiri 57 bangunan, termasuk:

  • Kolam pemandian
  • Lorong bawah tanah
  • Danau buatan dan pulaunya
  • Selokan air
  • Jembatan gantung

Taman ini dibangun setelah terjadi proses kesepakatan dengan penandatanganan Perjanjian Giyanti pada 1755.

Perpecahan yang terjadi di Keraton membuat Mataram pecah menjadi dua, yaitu Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Surakarta.

Dibuatnya taman ini ditujukan sebagai tempat untuk menenangkan hati, tempat menghilangkan penat, dan tempat berwisata Sultan dan Keluarganya.

Selain sebagai rekreasi, Taman Sari juga dibangun dengan fungsi sebagai benteng pertahanan untuk melawan para musuh di zaman tersebut.

Ide bangunan Taman Sari berasal dari arsitek asal Portugis.

Ini membuat bangunannya menyerupai bangunan yang ada di Portugis, meski tidak luput dari lambang-lambang Jawa.

Awal pembangunan taman ini dipimpin oleh Tumenggung Mangundipuro.

Namun, pada saat prosesnya, ia mengundurkan diri.

Pemimpin proses pembangunan kemudian digantikan oleh Pangeran Notokusumo.

Beredar kabar jika pembangunan taman ini dibiayai oleh Tumenggung Prawirosentiko yang saat itu menjabat sebagai Bupati Madiun.

Sebagai timbal baliknya, beliau dibebaskan dari kewajiban membayar pajak.

Baca Juga: Menyelami Seaworld Ancol, Tempat Wisata Bahari di Area Jakarta

Lokasi Taman Sari

Lokasi Taman Sari
Foto: Lokasi Taman Sari

Foto Pengunjung di Taman Sari (nativeindonesia.com)

Tempat wisata ini berada di Jalan Kompleks Taman Sari, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.

Letaknya berdekatan dengan Keraton Yogyakarta, hanya berjarak satu kilometer saja.

Untuk sampai ke Taman Sari dari arah Keraton, pengunjung bisa menaiki angkutan umum.

Perjalanannya hanya memakan waktu 15 menit.

Jika menaiki kendaraan pribadi, pengunjung dapat menempuh rute perjalanan dari pusat Alun-Alun Selatan.

Kemudian, ambil arah ke barat melewati Jalan Patehan Lor.

Pengunjung bisa langsung menemukan Jalan Tamanan.

Lalu, masuk sampai menemukan gerbang pintu masuk Taman Sari.

Baca Juga: 8 Lokasi Gelato Jogja yang Wajib Dikunjungi Saat di Yogyakarta

Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional

Bagi pengunjung yang ingin mengunjungi objek wisata ini harus membayar tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang.

Jika membawa kamera selain kamera handphone, ini dikenakan tarif tambahan sebesar Rp3.000.

Di area Taman sari tidak diperbolehkan untuk menerbangkan drone.

Namun, jika pengunjung ingin mengetahui tentang wisata ini lebih mendalam maka juga disediakan pemandu wisata.

Biaya untuk pemandu wisata sebesar Rp50.000.

Selain biaya di atas, pengunjung juga harus membayar parkir kendaraan sebesar Rp3.000 untuk motor, Rp5.000 untuk mobil, dan Rp10.000 untuk minibus.

Pengunjung bisa datang setiap hari sesuai dengan jam operasional yaitu mulai dari jam 09.00 sampai 15.00 WIB.

Baca Juga: Asri dan Sejuk, Taman Lembah Dewata Cocok Dijadikan Destinasi Akhir Pekan!

Pesona Taman Sari

Sumur Gumuling - National Geographic
Foto: Sumur Gumuling - National Geographic (National Geographic)

Foto Sumur Gumuling (National Geographic)

Jika ingin mengunjungi objek wisata ini, sebaiknya datang saat matahari masih bersinar.

Pengunjung bisa berswafoto dengan cahaya yang bagus.

Meskipun terasa panas, hal ini terbayarkan dengan hasil foto yang memukau.

Beberapa tempat favorit pengunjung saat mengambil gambar, yaitu:

Kolam Pemandian

Spot foto favorit pertama ada di kolam pemandian.

Terdapat 3 kolam dengan nama dan manfaat yang berbeda.

  • Umbul Pamucar yang digunakan untuk pemandian selir raja.
  • Umbul Kawitan berfungsi sebagai pemandian putra dan putri raja.
  • Umbul Panguras sebagai kolam pemandian untuk raja.

Terdapat dua buah umbul yang terletak di dekat pintu masuk, yaitu Umbul Pamucar dan Umbul Kawitan.

Berdasarkan cerita yang beredar, selir-selir raja sedang berkumpul di kolam pemandian akan diperhatikan raja dari atas menara.

Letaknya berada di dekat dengan Umbul Pamuncar.

Kemudian, raja akan melempar bunga kantil ke arah kolam pemandian.

Bagi selir yang terkena lemparan bunga kantil, Raja akan mengajak ke Umbul Panguras.

Kolam pemandian dilengkapi dengan hiasan air mancur yang berbentuk seperti kepala naga dan dikelilingi dengan hiasan pot bunga.

Selain itu, kolam juga dilengkapi dengan tempat untuk menyalakan dupa atau wewangian di sekitar kolam.

Bangunan di Dalam Taman Sari

Selanjutnya, pengunjung akan menemukan bangunan atau gapura yang masih berdiri tegak dari zaman dahulu.

Setiap bangunan atau gapura memiliki simbol dengan makna tertentu.

Ini juga menjadi daya tarik pengunjung untuk berswafoto.

Ada beberapa gapura yang sering dijadikan background foto, yaitu:

  • Gapura Panggung
  • Gapura Kenongo
  • Gapura Agung

Walaupun sudah berumur ratusan tahun dan beberapa kali mengalami pembaruan, bangunan yang ada masih terlihat bagus dengan kokoh.

Karena usianya yang sudah ratusan tahun, kekurangan bangunan hanya terletak pada beberapa noda hitam di dinding.

Tapi, ini menjadikan bangunan menjadi lebih estetik.

Baca Juga: Taman Pintar Yogyakarta, Sarana Wisata Edukasi untuk Anak

Sumur Gumuling

Tempat foto favorit pengunjung yang terakhir adalah Sumur Gumuling.

Siapa yang menyangka jika tempat ini merupakan masjid yang berada di bawah tanah.

Sumur Gumuling juga difungsikan sebagai tempat berlindung bagi sultan dan keluarganya jika terjadi penyerangan dari musuh.

Sumur Gumuling memiliki dua tingkat dan melingkar 360 derajat.

Di sekitarnya, dikelilingi lima buah tangga yang bermakna Rukun Islam.

Bagi pengunjung yang ingin berkunjung, jangan khawatir karena tempat wisata ini menyediakan fasilitas yang cukup lengkap.

Mulai dari area parkir yang luas, toilet, toko buah tangan, dan warung makan.

Sampai di sini, apakah Moms berminat untuk mengunjungi Taman Sari saat liburan ke Yogyakarta?

  • https://www.nativeindonesia.com/taman-sari-jogja/
  • https://travel.kompas.com/read/2021/11/22/073100827/harga-tiket-masuk-taman-sari-reruntuhan-taman-air-di-yogyakarta
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Sari_Yogyakarta

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb