18 Juli 2022

Kunjungi Keraton Surakarta, Wisata yang Banyak Menyimpan Sejarah!

Cek ada apa saja di tempat wisata sejarah ini!
Kunjungi Keraton Surakarta, Wisata yang Banyak Menyimpan Sejarah!

Keraton Surakarta menja­di salah satu daya tarik dari Kota Surakarta yang selalu dikunjungi oleh wisatawan saat mereka pertama kali berlibur.

Keraton Surakarta tidak hanya menjadi tempat yang bersejarah, tapi bisa menjadi tempat wisata yang bisa dikunjungi untuk mengenal sejarah dari Surakarta.

Keraton ini memiliki nilai sejarah dan budaya sehingga menjadi cagar budaya yang bisa menjadi tempat berwisata.

Baca Juga: Intip 30+ Ide Rangkaian Nama Bayi Laki-Laki Jawa Keraton yang Cocok untuk Jagoan Moms!

Sejarah Keraton Surakarta

Bagian Depan Keraton Surakarta
Foto: Bagian Depan Keraton Surakarta (wikimedia.org)

Foto Bagian Depan Keraton Surakarta (wikimedia.org)

Keraton Surakarta memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang.

Bangunan keraton diketahui telah dibuat dan diresmikan pada tahun 1745.

Keraton Surakarta telah menjadi pusat pemerintahan selama ratusan tahun lamanya.

Awalnya, pusat pemerintahan Kasunanan ini berada di Keraton Kartasura hingga tahun 1743.

Pada tahun tersebut, terjadi insiden pemberontakan Geger Pecinan yang mengakibatkan bangunan keraton dibuat porak poranda.

Akhirnya, Sunan Pakubuwono II yang memerintah kala itu memindahkan pemerintahan ke Desa Sala yang berada di pinggiran Bengawan Solo.

Baca Juga: 10 Tradisi Idul Adha di Berbagai Daerah Indonesia, Simak Yuk!

Proses pembuatan Keraton Surakarta pada masa tersebut dibantu oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I atau Pangeran Mangkubumi.

Di tahun 1744, bangunan keraton tersebut akhirnya selesai dibuat dan dinamai dengan nama Keraton Surakarta Hadiningrat.

Desa Sala yang menjadi lokasi keraton pun diubah namanya menjadi menjadi Surakarta Hadiningrat.

Nama ‘sura’ dalam bahasa Jawa memiliki arti keberanian.

Sedangkan kata ‘karta’ memiliki arti makmur.

Jadi diharapkan nantinya daerah Surakarta ini akan menjadi tempat di mana penghuninya selalu berani berjuang untuk kebaikan serta kemakmuran negara.

Setelah terjadinya Perjanjian Giyanti, Kerato Surakarta diresmikan sebagai istana resmi bagi Kesunanan Surakarta.

Perjanjian Giyanti adalah sebuah perjanjian damai antara VOC Belanda, Kesultanan Mataram yang diwakili oleh Sunan Pakubuwana III, dan Pangeran Mangkubumi.

Baca Juga: 7+ Tradisi Islam di Nusantara, Beda Daerah Beda juga Tradisinya, Unik!

Ada Apa Saja di Keraton Surakarta?

Setelah mengenal sejarah singkat mengenai Keraton Surakarta ini, lantas saat kita pergi berwisata ke sana, ada apa saja yang bisa dilihat dan dinikmati?

1. Bangunan dengan Arsitektur yang Unik

Arsitektur Keraton Surakarta
Foto: Arsitektur Keraton Surakarta (wikimedia.org)

Foto Arsitektur Keraton Surakarta (wikimedia.org)

Keraton Surakarta seringkali disamakan dengan Keraton Yogyakarta karena memang arsitek keduanya sama, yakni Pangeran Mangkubumi.

Meski terlihat sama, tapi keduanya ini berbeda.

Keraton Surakarta memiliki gaya arsitektur campuran antara Jawa dan Eropa dengan nuansa warna putih dan biru yang mendominasi.

Di dalam bangunan keraton terdapat beberapa kompleks bangunan dan ruangan.

Tidak semuanya bisa diakses oleh para wisatawan.

Bentuk dan gaya arsitektur bangunan yang terlihat unik ini yang menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan untuk berfoto di depan keraton.

2. Museum Keraton

Salah satu daya tarik lainnya yang dimiliki oleh Keraton Surakarta adalah museumnya.

Di dalam museum ini, terdapat banyak benda peninggalan khas keraton.

Mulai dari koleksi pernak pernik keseharian yang digunakan anggota keluarga keraton,

Di museum ini terdapat benda pusaka keraton, seperti wangkingan atau keris, tombak, pedang, wayang, hingga kereta kencana.

Moms juga bisa menjumpai pemberian atau hadiah dari negara-negara lain untuk Keraton Surakarta.

Baca Juga: Sejarah Pembangunan Museum Wayang Kekayon dan Koleksinya

3. Adanya Pagelaran Budaya

Pagelaran Budaya
Foto: Pagelaran Budaya (instaram.com/apemcomall)

Foto Pagelaran Budaya (instagram.com/apemcomall)

Pagelaran budaya menjadi daya tarik wisatawan yang paling populer.

Moms bisa melihat arak-arakan serta upacara mengelilingi benteng keraton sambil membawa pusaka dan kerbau albino.

Pertunjukan pagelaran budaya ini sangat unik dan menghibur karena arak-arakan akan menggunakan pakaian khas Surakarta secara lengkap.

Momen pagelaran budaya ini sangat langka karena hanya ada tiga kali dalam satu tahun, yakni saat bulan Mulud, bulan Syawal, dan bulan Besar.

4. Perpustakaan Keraton Surakarta Hadiningrat

Di Keraton Surakarta juga ada sebuah perpustakaan yang disebut Sasana Pustaka.

Perpustakaan yang sudah berusia puluhan tahun ini di dalamnya terdapat buku-buku peninggalan terdahulu dari Keraton Surakarta.

Perpustakaan ini juga menyimpan buku-buku yang mengisahkan tentang raja-raja Surakarta dan Dinasti Mataram.

Di sini, terdapat koleksi surat kabar kuno seperti Bromartani yang diletakkan di dalam ruangan khusus.

Alamat dan Rute Perjalanan

Rute ke Keraton Surakarta
Foto: Rute ke Keraton Surakarta (instagram.com/visitjawatengah)

Foto Rute ke Keraton Surakarta (instagram.com/visitjawatengah)

Untuk alamat dari Keraton Surakarta ini berada di daerah Baluwarti, Kecamatan Pasar. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57144.

Moms bisa dengan mudah bepergian ke Keraton Surakarta ini dengan naik kendaraan pribadi atau kendaraan umum.

Untuk titik keberangkatannya bisa dimulai dari Stasiun Balapan Solo.

Moms bisa mengambil arah ke Jalan Monginsidi, lalu ambil belok kanan saat pertemu pertigaan.

Ambil jalan menuju ke Jalan Gajah Mada hingga perempatan, kemudian belok kiri ke arah Jalan R.M. Said.

Dari sana, ikuti jalan lalu belok ke arah alan Bangka dan belok kanan ke Jalan Saharjo.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Angkringan yang Jadi Tempat Makan Fenomenal

Dari sana tinggal ambil Jalan Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Pakoe Boewono-Jalan Alun-alun Utara-Jalan Supit Urang-Jalan Kamandungan.

Jika sudah sampai di Jalan Kamandungan, tandanya sudah dekat dengan lokasi Gerbang Kamandungan.

Dari Stasiun Balapan Solo ke Keraton Surakarta ini jaraknya hanya sekitar 3,8 km saja sehingga waktu perjalanannya sekitar 30-45 saja.

Jika tidak menggunakan kendaraan pribadi dan memilih kendaraan umum, naik bus Batik Solo Trans (BST) dan turun di Gerbang Kamandungan lalu berjalan selama kurang lebih 10 menit saja.

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk

Wisata Sejarah ke Keraton Surakarta
Foto: Wisata Sejarah ke Keraton Surakarta (instagram.com/pambudiyoga)

Foto Wisata Sejarah ke Keraton Surakarta (instagram.com/pambudiyoga)

Untuk jam buka dari Keraton Surakarta ini dimulai dari pukul 09.00-14.00 pada hari Senin-Kamis.

Sedangkan untuk hari Sabtu-Minggu buka mulai jam 09.00-15.00.

Pada hari jumat, tempat wisata sejarah ini tutup.

Harga tiket masuk dari Keraton Surakarta ini hanya Rp10.000 untuk wisatawan lokal.

Berbeda dengan tarif tiket masuk dari wisatawan asing karena mereka akan dikenakan Rp15.000 per orang.

Jika datang bersama rombongan, maka harga tiket masuknya menjadi Rp8.000 saja.

Selain itu, jika membawa kamera, akan dikenakan biaya tambahan sekitar Rp3.500 saja.

Itulah sekilas informasi mengenai sejarah Keraton Surakarta.

Setelah membaca penjelasan mengenai tempat wisata sejarah yang ada di atas, apakah tertarik untuk mengunjunginya?

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Surakarta_Hadiningrat
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Giyanti
  • http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2016090700039/kawasan-keraton-kasunanan-surakarta-hadiningrat
  • https://salsawisata.com/keraton-solo/
  • https://penginapan.net/tiket-masuk-keraton-solo-kasunanan-surakarta-hadiningrat/
  • https://travelspromo.com/htm-wisata/keraton-surakarta-hadiningrat/
  • https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/jawa-tengah/keraton-surakarta-tempat-wisata-mempesona-di-solo-jawa-tengah.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb