Scroll untuk melanjutkan membaca

PROGRAM HAMIL
31 Desember 2020

9+ Tips Berhubungan Seks saat Ovulasi agar Cepat Hamil, Yuk Coba!

Berhubungan seks saat ovulasi alias masa subur meningkatkan peluang kehamilan sebanyak 30%
9+ Tips Berhubungan Seks saat Ovulasi agar Cepat Hamil, Yuk Coba!

Ingin segera memiliki momongan adalah impian sebagian orang tua setelah masa pernikahan. Banyak orang tua mencari tips dan cara untuk berhubungan seks saat ovulasi agar cepat hamil. Banyak yang percaya bahwa peluang hamil kian besar jika melakukan hubungan seks saat ovulasi.

Ovulasi adalah saat sel telur matang dilepaskan dari ovarium pada dinding rahim Moms. Telur kemudian bergerak ke tuba falopi tempat ia bisa dibuahi. Jika sperma berada di tuba falopi saat sel telur dilepaskan, ada kemungkinan sel telur akan dibuahi, dan menciptakan embrio, yang bisa tumbuh menjadi bayi.

Menurut Your Fertility, waktu terbaik dalam berhubungan seks saat ovulasi sebaiknya dilakukan saat tiga hari menjelang masa ovulasi atau hari saat ovulasi sedang berlangsung. Berhubungan seks saat ovulasi dalam waktu ini memberi Moms dan Dads peluang terbaik untuk hamil.

Pada 12-24 jam setelah masa ovulasi, seorang wanita tidak bisa hamil jika siklus menstruasi terjadi. Ini karena sel telur tidak lagi berada di tuba falopi.

Baca Juga: 5 Tips Seks Saat Hamil yang Aman dan Nyaman, Catat!

Nah, bagi Moms dan Dads yang sedang menunggu-nunggu momongan, mungkin bisa menerapkan beberapa tips berhubungan seks saat ovulasi ini. Simak dan terapkan ya Moms!

Tips Berhubungan Seks saat Ovulasi

tips-berhubungan-seks-saat-ovulasi.jpg

Foto: tips-berhubungan-seks-saat-ovulasi.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Untuk mengeteahui Moms sedang masa ovulasi, dapat dengan menghitung hari siklus menstruasi. Bisa dengan mencatat rutin setiap bulan atau menggunakan aplikasi yang saat ini sudah mulai mudah digunakan.

Catat setiap siklus dimulai pada hari pertama haid dan berakhir pada hari sebelum haid berikutnya dimulai. Jika Moms memiliki siklus 28 hari, biasanya akan berovulasi sekitar hari ke-14.

Ini untuk mengetahui masa ovulasi agar berhubungan seks saat ovulasi dapat diterapkan dengan baik untuk mempercepat kehamilan.

Berikut ini tips untuk berhubungan seks saat ovulasi.

1. Hitung Kalender Ovulasi

penyebab-tidak-berovulasi-artikel_HERO.jpg

Foto: penyebab-tidak-berovulasi-artikel_HERO.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Berhubungan seks saat ovulasi memang waktu di mana Moms memiliki peluang hamil yang cukup besar jika melakukan hubungan seks saat itu. Namun, pastikan bahwa Moms menghitungnya dengan benar, ya.

Menurut NHS, umumnya masa ovulasi ini terjadi 14 hari setelah hari pertama haid terakhir, jika siklus haid sekitar 28 hari. Namun, memang setiap wanita mungkin akan berbeda-beda, tergantung bagaimana siklus haidnya.

Nah, jika memang ingin hamil, Moms bisa melakukan seks dari 3 hari sebelum hari ovulasi itu terjadi. Telur hidup sekitar 12-24 jam setelah dilepaskan. Agar kehamilan terjadi, sel telur harus dibuahi oleh sperma dalam waktu ini.

Perlu Moms ketahui, sperma bisa hidup hingga 7 hari di dalam tubuh wanita. Jadi, jika Moms sudah berhubungan seks saat ovulasi, atau sebelum ovulasi, sperma akan memiliki waktu untuk melakukan perjalanan ke saluran tuba untuk "menunggu" sel telur dilepaskan.

Baca Juga: Kenali Berbagai Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur

2. Melakukan Seks dengan Berbagai Posisi

Wajib Tahu, Ini Penjelasan tentang Infeksi Menular Seksual Selama Kehamilan.jpg

Foto: Wajib Tahu, Ini Penjelasan tentang Infeksi Menular Seksual Selama Kehamilan.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Banyak yang percaya bahwa beberapa jenis posisi seks dianggap dapat memperbesar peluang kehamilan ketika berhubungan seks saat ovulasi. Nyatanya, semua posisi seks punya peluang yang sama, kok, Moms.

Asalkan terjadi penetrasi penis ke vagina, maka kemungkinan Moms untuk hamil itu ada. Nah, dilansir dari Parents, justru Moms dan Dads disarankan untuk mencoba dan mengeksplorasi berbagai macam posisi seks.

Selain menambah kenikmatan bercinta, peluang terjadinya pembuahan justru semakin besar.

Namun dikatakan studi dari Tommys Pregancy Hub, posisi ketika berhubungan seks saat ovulasi tidak membuat perbedaan selama pria dapat mengeluarkan sperma ke dalam vagina. Setelah ini terjadi, sperma dapat berenang melalui serviks dan masuk ke dalam rahim dan saluran tuba untuk bertemu dengan sel telur.

Baca Juga: Apa Penyebab Darah Haid Hitam?

Mungkin Moms pernah mendengar kalau jika wanita mengangkat kakinya ke atas setelah berhubungan seks saat ovulasi, ini akan membantu sperma meraih rahim, namun nyatanya studi mengatakan ini tidak sepenuhnya benar.

Rute dari vagina ke rahim bukanlah garis lurus, jadi Moms tidak perlu khawatir saat sperma keluar saat sedang berdiri.

Jadi tak usah ragu untuk mencoba berhubungan seks saat ovulasi untuk mencapai orgasme lebih tinggi dan menjaga keharmonisan dengan Dads, ya!

3. Pentingkan Kualitas, Bukan Kuantitas

Manfaat-Seks-Hero.jpg

Foto: Manfaat-Seks-Hero.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Mungkin Moms dan Dads beranggapan bahwa semakin sering berhubungan seksual saat ovulasi, maka peluang kehamilan pun kian tinggi. Sayangnya, hal ini tak sepenuhnya benar.

Pasalnya menurut WebMD, justru semakin sering berhubungan seks saat ovulasi membuat produksi sperma pria tidak begitu baik kualitasnya.

Sebaliknya, jika terlalu jarang juga, malah akan memperkecil peluang hamil. Maka itu, Moms dan Dads sebaiknya jangan sampai terlalu sering dan jarang berhubungan seks.

Memang, tidak ada pakem khusus frekuensi ideal berhubungan seks. Namun, dilansir dari Baby Meds, peluang hamil lebih besar jika Moms dan Dads berhubungan seks saat ovulasi dalam dua hari dan sekali sehari ketika masa ovulasi.

Kesuburan pria umumnya dilihat dari bagaimana kuantitas dan kualitas sperma.

"Kesuburan pria terjadi ketika adanya jumlah sperma yang banyak. Ketika suhu udara dingin, maka kualitas sperma juga akan meningkat. Untuk mengetahui seseorang pria subur atau tidak, dapat dilakukan pemeriksaan analisis sperma di laboratorium klinik kebidanan dan kandungan di fasilitas kesehatan terdekat," jelas dr. Rifardi Rifar, Sp.OG, RSPI.

Baca Juga: Ini Dia 6 Tahapan Proses Bayi Tabung

4. Pakai Pelumas yang Aman dan Sesuai

5 Hal yang Harus Diketahui tentang Posisi Seks Amazon

Foto: 5 Hal yang Harus Diketahui tentang Posisi Seks Amazon

Foto: Orami Photo Stock

Agar bisa cepat hamil, Moms dan Dads sebaiknya tidak menggunakan pelumas sembarangan. Tentu saja anjuran ini berlaku setiap akan berhubungan seks saat ovulasi dan saat tidak.

Pelumas berfungsi untuk membuat penetrasi lebih mudah dan tidak sakit saat melakukan hubungan seks saat ovulasi ataupun waktu biasa.

Namun, pastikan pelumas yang Moms pakai itu aman, apalagi untuk sperma. Pasalnya, pada beberapa penelitian, salah satunya yang dilaporkan dalam American Society for Reproductive Medicine, ada jenis pelumas yang berbahaya bagi sperma.

Pelumas tersebut dapat menurunkan kemampuan gerak bahkan membunuh sperma. Hal ini tentu saja dapat menurunkan peluang kehamilan karena sperma yang bisa mencapai bagian rahim akan semakin sedikit.

Kebanyakan pelumas, termasuk air liur, dapat memperlambat pergerakan sperma.

Mayo Clinic Health System dari hasil studinya menyarankan, menggunakan pelumas yang berbahan dasar hidroksietilselulosa karena ini tidak menurunkan mortilitas sperma dan merupakan lendir vagina yang paling alami.

5. Jangan Terlalu Stres

Mengenal Sapioseksual, Ketertarikan Seks Terhadap Orang Cerdas

Foto: Mengenal Sapioseksual, Ketertarikan Seks Terhadap Orang Cerdas

Foto: Orami Photo Stock

Salah satu kunci cepat hamil ketika berhubungan seks saat ovulasi adalah rileks dan jangan terlalu stres. Moms dan Dads mungkin memang sangat ingin mendapatkan keturunan, tapi ingat juga bahwa stres bisa menurunkan peluang kehamilan, lho.

Usahakan untuk menikmati setiap waktu bercinta Moms dan Dads, dengan begitu, penetrasi akan mudah dilakukan.

Berdasarkan informasi dari Verywell Family, stres dapat memengaruhi hormon Moms dan Dads, sehingga bisa mengacaukan produksi sperma serta sel telur. Begitu juga dengan berhubungan seks saat ovulasi, maka ini akan memperkecil kemungkinan terjadinya kehamilan.

Baca Juga: Ini 4 Posisi Seks yang Aman dan Nyaman Saat Hamil

6. Menjaga Berat Badan Tetap Stabil

Menjaga berat badan ketika berhubungan seks saat ovulasi

Foto: Menjaga berat badan ketika berhubungan seks saat ovulasi

Foto: Orami Photo Stock

Ternyata, berat badan terlalu berat atau kurang dapat memengaruhi wanita untuk mendapatkan kehamilan.

Berhubungan seks saat ovulasi perlu memperhatikan kondisi badan baik dari sisi wanita atau laki-laki. Lemak tubuh yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat membuat Moms mengalami menstruasi tidak teratur atau menghentikannya sama sekali, yang dapat memengaruhi kemampuan untuk hamil.

Menurut NHS, berat badan yang ideal adalah memiliki indeks massa tubuh (BMI) antara 20 dan 25. Wanita dengan BMI lebih dari 30 atau di bawah 19 tahun mungkin mengalami masalah kehamilan.

Maka perlu perhatikan hal ini untuk mendapatkan kehamilan ketika berhubungan seks saat ovulasi, ya Moms.

7. Menghindari Rokok dan Alkohol

Bahaya rokok dan alkohol untuk memcepat kehamilan.jpg

Foto: Bahaya rokok dan alkohol untuk memcepat kehamilan.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Menurut American Society for Reproductive Medicine, merokok dan konsumsi alkohol dapat menyebabkan masalah kesuburan baik pada wanita maupun pria. Bahan kimia dan zat iritan yang ditemukan dalam asap rokok, seperti nikotin dan karbon monoksida, mempercepat tingkat kehilangan sel telur pada wanita.

Ketika Moms ingin berhubungan seks saat ovulasi untuk mendapatkan kehamilan, sebaiknya hindari konsumsi alkohol dan berhenti menggunakan kontrasepsi.

Sebuah studi menemukan minum alkohol dalam kadar sedang (satu hingga dua minuman per hari) atau berat (lebih dari dua minuman per hari) dapat menyulitkan wanita untuk hamil, terutama ketika berhubungan seks saat ovulasi.

8. Memperhatikan Usia Kesuburan

ibu hamil.jpg

Foto: ibu hamil.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Seiring bertambahnya usia wanita, kesuburan mereka menurun karena perubahan terkait usia di ovarium yang menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas sel telurnya. Dengan bertambahnya usia, ada juga peningkatan risiko untuk beberapa masalah kesehatan, seperti fibroid rahim, endometriosis, dan penyumbatan saluran tuba, yang dapat berkontribusi pada hilangnya kesuburan.

Studi mengatakan, ada penurunan kesuburan bertahap pada wanita mulai usia 30-an, penurunan lebih tajam setelah usia 37 dan penurunan tajam setelah usia 40. Penurunan ini berarti butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan kehamilan ketika berhubungan seks saat ovulasi.

Baca Juga: Berhubungan Seks di Awal Haid, Bisakah Hamil?

9. Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Minum Kopi Bisa Memperburuk Nyeri Haid, Benarkah?

Foto: Minum Kopi Bisa Memperburuk Nyeri Haid, Benarkah?

Foto: Orami Photo Stock

Ketika berhubungan seks saat ovulasi, hal ini juga perlu diperhatikan agar mempecepat mendapatkan kehamilan seperti yang diinginkan.

Sebaiknya mengonsumsi makanan dengan protein, karbohidrat, dan lemak tinggi. Hindari makanan yang mengandung merkuri tinggi seperti ikan hiu, ikan todak, dan makerel. Gaya hidup sehat dapat membantu meningkatkan kesuburan bagi wanita dengan disfungsi ovulasi, menurut Fertility and Sterility.

Food and Drug Administration mengatakan, batasi mengonsumsi tuna putih untuk mengurangi paparan logam beracun pada tubuh ikan.

Menurut Mayo Clinic, mengonsumsi kopi ketika masa ovulasi sebaiknya dihindari. Ini akan menurunkan kesuburan pada wanita. Minum kopi sebaiknya 1-2 cangkir kopi setiap harinya atau setara 200 mg kafein.

10. Hindari Olahraga Berat

Seberapa-Efektif-Olahraga-TRX-untuk-Turunkan-Berat-Badan-.jpg

Foto: Seberapa-Efektif-Olahraga-TRX-untuk-Turunkan-Berat-Badan-.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Bagi kebanyakan wanita, jika selalu aktif dan terus berolahraga sebelum (dan selama) kehamilan adalah aman dan menyehatkan.

Namun, untuk mendapatkan kehamilan cepat ketika berhubungan seks saat ovulasi, perhatikan waktu olahraga dengan baik. Sebaiknya berolahraga ringan 2-3 kali dalam seminggu.

Jika terlalu berolahraga berat ini akan memengaruhi masalah dalam mendapatkan kehamilan yang diinginkan.

Baca Juga: Hati-hati! 5 Kebiasaan Tak Terduga Ini Bisa Menurunkan Gairah Seksual

Wanita yang berhubungan seksual saat ovulasi dengan pasangannya pasti hamil apabila kondisi ovariumnya dengan siklus ovulasi yang teratur dan sperma dalam kondisi baik (normospermia).

Ini tandanya ia memiliki jumlah sperma yang normal. Sementara wanita dapat tidak hamil setelah berhubungan seks saat ovulasi apabila kondisi kualitas sperma pasangannya kurang baik atau disebut azoospermia.

Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.