10 Tips Menjaga Berat Badan Anak, Bisa Tingkatkan Imunitas Si Kecil
Setiap orang tua tentu ingin agar anak-anaknya tumbuh dan berkembang optimal. Biasanya, yang sering menjadi perbincangan di antara orang tua adalah berat badan anak.
Memiliki anak yang terlalu kurus ataupun terlalu gemuk memang menjadi kekhawatiran orang tua.
Jika anak terlalu kurus, tidak sedikit orang tua menganggap bila anak tersebut kurang sehat. Sementara, anak yang terlalu gemuk dianggap obsesitas.
Oleh karena itu, setiap orang tua harus mengetahui menjaga berat badan anak agar ideal. Pasalnya, berat badan yang bayi dapat meningkatkan imunitas tubuh, lho.
Yuk ketahui lebih lanjut cara menjaga berat badan anak yang ideal.
Baca Juga: Kisah Nabi Musa, Bisa Dijadikan Dongeng Pengantar Tidur untuk Anak!
Menjaga Berat Badan Bisa Meningkatkan Imunitas
Foto: Orami Photo Stock
Berat badan anak ternyata ikut memengaruhi sistem imunitas di dalam tubuh, baik itu yang kekurangan berat badan maupun yang kelebihan berat badan.
Sebuah penelitian Frontiers in Immunology menemukan bahwa, berat badan anak yang berlebih (obesitas) menyebabkan penumpukan sel-sel lemak di dalam tubuh.
Sel-sel lemak yang menumpuk akan meningkatkan peradangan sehingga membuat penyakit lebih mudah masuk. Penyakit yang masuk juga lebih sulit dilawan oleh sistem imunitas tubuh.
Penelitian lain dari Trends in Immunology juga menemukan bahwa, anak yang kekurangan gizi dan nutrisi lebih mudah terserang penyakit.
Hal ini karena tubuh manusia membutuhkan kalori dan beragam nutrisi dalam jumlah yang cukup untuk menjalankan fungsi organ-organnya. Tanpa nutrisi yang memadai, tubuh bisa menjadi lebih lemah dan mudah terserang penyakit.
Agar berat badan anak ideal, Moms harus mengajarkan anak mengubah gaya hidup sehat dengan menerapkan pola makan gizi seimbang dan juga berolahraga.
Baca Juga: Pengaruh Alergi Pada Berat Badan Anak
Menjaga Berat Badan Anak Tetap Sehat
Foto: Orami Photo Stock
Bagi orang tua, memberikan makanan untuk anak merupakan prioritas utama. Memang penting, tetapi tidak dengan terus-menerus memberi makan setiap kali mereka meminta.
Orangtua perlu membangun pola makan dan rutinitas yang teratur, didukung dengan beberapa metode lain untuk menjaga berat badan anak sehat.
Beberapa tips untuk menjaga berat badan anak tetap sehat di antaranya:
1. Memberikan ASI
Jika memungkinkan, World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI sampai usia 2 tahun atau lebih karena manfaatnya terus berlanjut selama itu.
Air susu ibu dirancang sempurna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Selain itu, sampai saat ini tak ada istilah terlalu banyak atau kelebihan ASI pada bayi dan anak-anak.
2. Perbanyak Makan Buah dan Sayur
Tentu dengan pilihan rasa yang manis dan beragam, sereal kerap jadi menu favorit anak-anak. Namun akan lebih baik jika mengurangi sereal dan menggantinya dengan banyak buah dan sayuran.
Meski demikian, sebaiknya berikan buah dan sayuran dalam olahan aslinya. Jangan memberikan olahan jus yang sudah dikemas menjadi minuman dalam kemasan.
Baca Juga: Bayi Sering Menangis? Redakan dengan Teknik 5S
3. Tidak Makan Berlebihan
Sebaiknya hindari obsesi ingin memberi makan anak dalam porsi besar untuk menghindari stigma anak gemuk belum tentu sehat. Memang memuaskan ketika masakan yang sudah dibuat, habis tuntas tanpa sisa.
Namun masalahnya, hal yang tidak kalah penting adalah membaca sinyal ketika anak merasa kenyang.
Ketika anak tidak lagi antusias dengan makanan di depannya, jangan paksakan untuk menghabiskan makanan.
4. Banyak Bergerak
Berat badan anak tidak ideal bisa juga terjadi karena jarang bergerak atau beraktivitas. Bahkan sejak bayi sudah kuat menyangga lehernya sendiri, saat itulah mereka sudah bisa mulai berolahraga.
Contohnya dengan tummy time, merangkak, hingga mereka bisa berjalan dan berlari.
Ada banyak stimulus yang bisa dilakukan orang tua untuk membuat anak mereka aktif bergerak dan mengantisipasi anak gemuk karena kelebihan berat badan.
Tak hanya itu, melansir Exercise and the Regulation of Immune Functions membuktikan bahwa, olahraga sedang bisa meningkat imun sistem dalam tubuh asalkan dilakukan secara rutin.
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Sistem Imun Anak selama New Normal
5. Kurangi Konsumsi Gula
Siapa anak yang tidak suka makanan manis? Bahkan orang dewasa saja suka.
Meski demikian, ada baiknya tidak terlalu banyak memberikan makanan atau camilan manis seperti biskuit dan cokelat untuk anak-anak gemuk. Hal ini juga berlaku untuk minuman yang diberi pemanis buatan.
Obesitas merupakan salah satu dampak buruk dari banyaknya pemberian gula untuk anak.
Banyaknya gula yang dikonsumsi dapat menumpuk menjadi lemak. Saat berat badan anak melebihi batas idealnya, maka anak menderita obesitas.
6. Kurangi Asupan Garam
Sama seperti gula, garam juga bisa sama berbahayanya. Makanan di restoran atau makanan siap saji biasanya tinggi kandungan gula dan garam.
Jika indra perasa mereka terbiasa dengan makanan yang gurih, bukan tidak mungkin itulah yang akan selalu mereka minta. Akan jauh lebih baik memberikan makanan olahan rumahan yang sehat dan terjamin kebersihannya.
Melansir Food and Drug Administration (FDA) berikut jumlah kebutuhan garam pada anak di bawah usia 11 tahun:
- Anak usia 4-6 tahun, kebutuhan asupan garamnya adalah 3 gram per hari atau setara dengan 1,2 gram natrium
- Anak usia 7-10 tahun, kebutuhan asupan garamnya adalah adalah 5 gram per hari atau setara dengan 2 gram natrium.
- Anak usia 11 tahun ke atas, kebutuhan asupan garam yang disarankan adalah 6 gram per hari atau setara dengan 2,4 gram natrium.
Baca Juga: Bolehkah Anak di Bawah 1 Tahun Diberikan Gula dan Garam?
7. Hindari Gangguan Saat Makan
Tak sedikit orangtua memilih memberikan gadget pada anak agar anak tenang ketika makan, sehingga orangtua bisa mengerjakan pekerjaan lainnya.
Cara ini mungkin berhasil. Namun, kebiasaan memberi gadget pada anak ketika makan bisa membawa dampak buruk, yaitu meningkatkan risiko overeating atau makan terlalu banyak yang membuat anak gemuk.
Sebaiknya hindari gangguan seperti menonton televisi atau gadget terutama bagi anak yang sudah bisa makan sendiri (usia balita).
8. Hindari Stres
Stres tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga bisa dialami anak-anak. Penyebab stres pada anak beragam, mulai dari pola asuh hingga lingkungan sekitar.
Saat mengalami stres berlebihan, anak menjadi sering melewatkan waktu makan, makan terlalu banyak, menjadi malas makan, atau memilih makanan yang tidak sehat.
Untuk mengatasinya, Moms dan Dads bisa membangun bonding dengan Si Kecil. Melansir Current Behavioral Neuroscience Reports, hubungan anak-anak membentuk cara mereka melihat dunia dan memengaruhi semua bidang perkembangan mereka dan membuatnya merasa lebih bahagia.
Baca Juga: Jenis Imunisasi Anak yang Diprioritaskan di Masa Pandemi COVID-19, Catat!
9. Tidur Cukup
Tidur sangat penting untuk anak karena saat itu lah hormon pertumbuhan dilepaskan. Apabila anak kurang tidur maka selain mengganggu pertumbuhan dirinya juga akan lebih berisiko mengalami obesitas.
Pastikan anak mendapat waktu tidur yang cukup sesuai usianya.
Bila malam tiba batasi paparan layar elektronik seperti televisi atau smartphone pada anak karena cahaya dapat mengganggu produksi hormon tidur membuat lebih sulit terlelap.
10. Konsumsi Susu
Anak sulit makan hingga berat badannya tidak naik-naik? Selain memberikan buah dan sayur yang seimbang, Moms juga harus memberikan susu pendamping untuk mencukupi nutrisi dan gizi Si Kecil.
Sebuah penelitian Multidisciplinary Digital Publishing Institute menunjukkan bahwa, susu sapi bermanfaat sebagai pelengkap nutrisi anak. Sebab, komposisi nutrisi susu sangat kompleks dan mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, khususnya anak dalam masa pertumbuhan.
Baca Juga: 6 Fungsi Usus Besar dalam Pencernaan Makanan Manusia
FFI Primagro, Bantu Tingkatkan Imunitas Anak
Untuk menjawab berbagai kebutuhan Si Kecil, FFI Primagro hadir sebagai susu bubuk yang menjadi pelengkap nutrisi serta membantu meningkatkan imunitas tubuh anak.
FFI Primagro merupakan susu bubuk pertumbuhan dengan kandungan 9 Asam Amino Esensial (9AAE) lengkap, omega 3, omega 6, minyak ikan, tinggi protein, serta lebih dari 14 vitamin dan 9 mineral yang diformulasikan khusus dengan mempertimbangkan nutrisi lengkap yang dibutuhkan anak di awal kehidupannya.
Kandungan 9AAE sangat penting karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri, sehingga harus dipenuhi dari sumber protein hewani seperti daging, ikan, ayam, telur atau susu.
Faktanya, kekurangan satu jenis 9AAE dapat menurunkan kinerja hormon pertumbuhan (IGF-1) sebesar -34% dan sampai dengan -50% apabila keseluruhan 9AAE tidak terpenuhi. Hal ini berarti bahwa kekurangan 9AAE sangat berpengaruh pada pertumbuhan anak.
Selain itu, kandungan kadar sukrosaFFI Primagro lebih rendah sehingga tidak mudah membuat gigi Si Kecil rusak dan juga dapat menurunkan risiko obesitas.
Jadi, pastikan Moms memilih susu bubuk yang berkualitas seperti FFI Primagro, ya!
(ADV)
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4338791/
- http://ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4889773/
- https://www.who.int/health-topics/breastfeeding#tab=tab_1
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26477922/
- https://www.fda.gov/food/nutrition-education-resources-materials/sodium-your-diet
- https://www.mdpi.com/2072-6643/11/8/1739
- https://www.healthline.com/health/childrens-health/weight-gain-foods-for-kids
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.