27 September 2023

5 Tradisi Maulid Nabi di Pulau Jawa, Salah Satunya Muludan!

Tradisi-tradisi ini memiliki makna mendalam
5 Tradisi Maulid Nabi di Pulau Jawa, Salah Satunya Muludan!

Foto: instagram.com/_bani_1505

Tak hanya hasil Bumi, ember juga diisi dengan nasi, lauk-pauk, buah-buahan, hingga peralatan dapur.

Namun, tak hanya ember biasa, ember Angkaan Bherkat biasanya akan diberi hiasan menyerupai pagar menjulang ke atas yang terbuat dari bambu.

Kemudian, pada ujung bambu tersebut akan ditusukkan telur yang sudah direbus atau benda lainnya sebagai hiasan.

Lalu, pada penghujung acara Maulid Nabi, setelah pembacaan salawat dan doa, angkaan atau ember tersebut dibagikan atau dibarter ke peserta yang mengikuti rangkaian acara.

3. Kirab Ampyang

Kirab Ampyang
Foto: Kirab Ampyang (Klikaktual)

Tradisi Maulid Nabi di pulau Jawa selanjutnya adalah Kirab Ampyang yang biasanya dilaksanakan masyarakat Loram Kulon, Kudus.

Kirab Ampyang merupakan tradisi yang selalu diselenggarakan setiap tahunnya, tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal.

Tradisi ini menjadi salah satu tradisi Maulid Nabi yang telah ada sejak zaman Tjie Wie Gwan.

Tjie Wie Gwan adalah Tionghoa Muslim asal Campa, dia yang membangun Masjid Wali Loram Kulon Kudus pada 1596-1597.

Sesuai dengan namanya, Kirab Ampyang merupakan sebuah tradisi kirab atau arak-arakan yang berisikan makanan dengan hiasan ampyang.

Sebagai informasi, ampyang adalah sejenis kerupuk yang terkenal di Kudus.

Dalam tradisi ini, biasanya kerupuk ampyang disusun sedemikian rupa dengan berbagai bentuk yang unik.

4. Panjang Jimat

Panjang Jimat
Foto: Panjang Jimat (Poltekpar Prima)

Panjang Jimat menjadi tradisi Maulid Nabi selanjutnya yang terkenal di pulau Jawa.

Tradisi ini dilaksanakan setiap tahunnya pada 12 Rabiul Awal di Keraton Cirebon.

Jika diartikan, 'panjang' artinya 'lestari' atau 'abadi' dan 'jimat' berarti 'pusaka'.

Dalam tradisi Panjang Jimat, masyarakat akan melihat arak-arakan makanan dengan ciri khas nasi tujuh rupa atau nasi jimat dari Bangsal Jinem.

Sebelum kirab makanan, tradisi ini dimulai dengan tradisi siraman panjang atau pencucian alat makan, guci, dan senjata yang akan digunakan selama Panjang Jimat.

5. Muludan

Muludan
Foto: Muludan (Nu Online)

Tradisi Maulid Nabi terakhir di pulau Jawa adalah Muludan yang dilakukan oleh masyrakat Madura.

Dalam tradisi ini, biasanya masyarakat akan membawa tumpeng ke masjid-masjid terdekat.

Berbeda dengan tumpeng pada umumnya, nasi tumpeng sat Muludan berisikan buah-buahan yang ditusukan dengan lidi dan berbentuk seperti tumpeng.

Selain pembagian tumpeng, dalam tradisi Muludan juga akan diisi dengan pembacaan riwayat hidup Nabi Muhammad SAW dan ceramah kisah-kisah Nabi.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW, Nabi dan Rasul Terakhir Suri Tauladan Umat Islam

Nah, itulah beberapa tradisi Maulid Nabi di pulau Jawa yang biasanya dilakukan dalam rangka menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di daerah Moms, bagaimana?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb