4 Trik Membereskan Mainan Anak Tanpa Stres
Selain membuat bayi senang, alasan lain Moms membelikan mainan untuk Si Kecil adalah membantu tumbuh kembangnya.
Biasanya, tiap berbelanja, memberikan hadiah, atau bukan waktu khusus belanja pun Moms bisa membelikan mainan untuk Si Kecil.
Tanpa disadari, mainan Si Kecil menjadi banyak. Moms bisa menemukannya di kamar bayi, ruang tamu, bahkan di bawah meja makan!
Pernah merasakan stres karena harus terus membereskan mainan buah hati? Dalam hal ini, bisa dipastikan Moms tidak merasakannya sendiri.
Deborah MacNamara, penasihat klinis di Vancouver dan penulis buku Rest, Play, Grow mengatakan, sebenarnya anak-anak perlu bermain, tetapi tidak memerlukan mainan.
Dengan kata lain, bayi dan anak-anak memang membutuhkan sesuatu untuk dimainkan, tetapi itu tidak harus berupa mainan.
“Rumah Anda mungkin memiliki cukup objek untuk membuat mereka tetap terhibur dan belajar. Mereka akan menjelajahi lingkungan mereka dan memeriksa sesuatu yang menarik bagi mereka. Itu bisa saja pot dan wajan hingga balok,” kata Deborah.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Mainan Bayi 10 Bulan
Trik Membereskan Mainan Anak
Membereskan mainan anak bisa menjadi hal yang membuat stres selain tumpukkan pekerjaan rumah lainnya. Ikuti trik ini supaya bisa lebih mudah membereskan mainan anak!
1. Minimalkan Jumlah Mainan
Foto: istockphoto.com
Ketika anak-anak tumbuh, hubungan mereka dengan mainan berubah.
Oleh sebab itu, Moms tidak perlu membelikan buah hati banyak mainan, karena nantinya ia pun akan bosan atau mainan tersebut sudah tidak sesuai dengan usianya.
“Selama tahap ini, kunci memberi akses ke hal-hal yang menumbuhkan imajinasi. Ini bisa berupa benda-benda rumah seperti pot dan wajan. Jika Anda ingin memberikan mainan, benda-benda seperti balok bangunan, cangkir, boneka atau boneka binatang adalah pilihan yang baik,” jelasnya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Infant Behavior and Development, ditemukan bahwa ketika balita memiliki lebih sedikit mainan, mereka akan bermain dengan setiap mainan lebih lama. Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih fokus dan bermain lebih kreatif.
“Satu mainan yang harus selalu dimiliki orang tua adalah persediaan kertas dan pensil warna,” kata Anne Rowan-Legg, dokter anak di Children's Hospital of Eastern Ontario di Ottawa.
2. Jangan Memusingkan Banyak Hal
Foto: tobecomemum.co.uk
Berhenti terlalu memaksakan diri memberi mainan setiap kali Si Kecil menunjukkan perkembangannya.
Moms hanya terlalu khawatir dan akan tambah stres saat menemukan terlalu banyak mainan yang tidak lagi terpakai.
"Mainan menghadirkan peluang yang jauh lebih besar bagi orang tua dan anak untuk berinteraksi dan bagi anak untuk mengekspresikan beberapa kreativitas, dan belajar beberapa pelajaran hidup yang berharga," kata Deborah.
Alih-alih membeli mainan, luangkanlah banyak waktu bersama Si Kecil. Itu akan mengembangkan bonding bersama Moms dan dia akan bisa mengeksplor sebuah mainan lebih lama.
Selain bisa mengirit pengeluaran, juga bisa meminimalisir stres saat membereskan mainan bayi yang menumpuk.
Baca Juga: 7 Mainan untuk Membantu Perkembangan Anak Autis
3. Mulai Menyortir Mainan
Foto: 30seconds.com
Untuk mengurangi stres saat membereskan mainan, cara ini sangat efektif.
Mulailah dengan menggali dan mengotak-atik mainan yang ada. Jika Si Kecil sudah bisa membaca, mungkin sudah saatnya untuk menyerahkan mainan alfabet dan fonetik kepada orang lain.
Jika sudah tidak sesuai dengan perkembangan anak, itu tidak layak lagi disimpan. Begitupun untuk mainan yang memiliki fungsi sama tapi Moms memiliki lebih dari satu.
Kalau Moms memiliki tiga versi permainan memori yang menampilkan tiga karakter berbeda, pilih mainan favorit dan singkirkan sisanya.
Setelah mengelompokkan mainan, saatnya memikirkan apa yang sebenarnya anak sukai. Biasanya, Si Kecil dapat mengambil mainan lain secara sepintas, tetapi selalu kembali pada mainan ke favoritnya.
Coba cek, berapa banyak boneka yang benar-benar dibutuhkan? Berapa banyak mainan mobil-mobilan?
4. Jadikan Buku Lebih Menarik
Foto: sutherlandshire.nsw.gov.au
Apa gunanya memiliki banyak buku Si Kecil tidak pernah membacanya? Coba perhatikan posisi rak buku.
Biasanya posisinya sering kali sulit diakses oleh anak. Saat Si Kecil bisa meraihnya, dia kemungkinan akan sulit untuk mengetahui apa yang harus dipilih.
Bula Moms ingin mendorong anak agar suka membaca, cobalah untuk membuat rak buku yang gampang diraih anak.
Moms juga bisa membuat rak dengan tampilan yang lebih menarik. Selain itu, bacalah semua buku dengan sering mengganti judulnya untuk menarik minat bayi dan lihat responnya.
Ajak juga ia untuk mengatur bukunya. Selain akan mempermudah Moms dalam beres-beres, hal ini juga akan menjadi kebiasaan yang baik jika dilakukan secara rutin.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Dongeng sebelum Tidur untuk Anak TK
Dengan mempraktekkan tips di atas, kini agenda membereskan mainan anak bukan lagi hal yang akan menguras waktu Moms.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.