6 Gejala Tumor Gusi, Penyebabnya Bisa Karena Kurang Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Banyak orang mengalami nyeri di area gusi. Jika benjolan muncul dan tidak hilang dalam waktu cukup lama, ini bisa jadi tanda tumor gusi.
Namun, umumnya, penumpukan plak dan bakteri lain sering menjadi penyebab nyeri dan iritasi pada gusi.
Kondisi ini bisa menyebabkan gejala seperti gusi berdarah dan kemerahan.
Di dunia medis, tumor gusi juga kerap disebut sebagai epulis. Istilah medis epulis berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pada gusi”.
Tumor gusi bisa berkembang menjadi kanker, dan ini adalah jenis kanker kepala dan leher yang dimulai ketika sel-sel di gusi atas atau bawah tumbuh di luar kendali dan membentuk lesi atau tumor.
Seringnya, awalnya tumor gusi kerap disalahartikan sebagai gingivitis.
Tumir gusi kebanyakan jinak dan ia dapat terjadi pada berbagai rentang umur, mulai dari bayi baru lahir, anak-anak, remaja, orang dewasa, dan lansia.
Namun, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseroang mengalami epulis.
Mulai dari buruknya kesehatan gigi dan mulut, adanya penyakit mulut dan gigi, trauma, kehamilan, hingga kesalahan penggunaan gigi palsu.
Baca Juga: Mengenal Beragam Jenis Gigi dan Anatominya
Gejala Tumor Gusi
Foto: Orami Photo Stock
Saat seseorang mengidap tumor gusi, maka tanda-tanda dan gejalanya akan tergantung dari jenis yang dialami.
Meski begitu, ada beberapa gejala umum yang patut Moms waspadai, yakni:
1. Muncul benjolan pada gusi yang tidak mengecil atau hilang setelah 2 - 3 minggu.
2. Benjolan agak keras saat disentuh.
3. Menimbulkan rasa sakit atau tidak.
4. Area gusi memiliki warna merah muda, kebiruan, hingga keunguan.
5. Mudah mengalami perdarahan.
6. Awalnya berukuran kecil, namun lama-kelamaan makin membesar.
Jika Moms atau anggota keluarga di rumah menyadari kondisi abnormal pada gusi, serta timbul gejala seperti disebutkan tadi, maka sebaiknya segera periksakan dengan dokter gigi untuk melakukan diagnosis dan menentukan metode perawatan yang sesuai.
Baca Juga: Benarkah Kalung Amber Mengatasi Nyeri Tumbuh Gigi pada Bayi? Ini Kata Ahli!
Penyebab Tumor Gusi
Foto: Orami Photo Stock
Sayangnya, pada beberapa kasus tumor gusi atau epulis tidak diketahui secara pasti penyebabnya.
Namun, menurut New Zealand Dermatologist, ada beberapa alasan kenapa tumor jinak inibisa berkembang di dalam rongga mulut seseorang, antara lain:
- Pernah alami trauma dan cedera.
- Faktor genetik.
- Perawatan mulut dan gigi yang tidak sesuai anjuran dokter.
- Kondisi kesehatan mulut dan gigi, seperti radang gusi, gigi berlubang, dan lainnya.
- Efek samping perawatan ortodontik.
- Penggunaan gigi palsu yang tidak pas dan menimbulkan iritasi kronis.
- Perubahan hormon tubuh, khususnya selama masa kehamilan.
Baca Juga: Gigi Berlubang, Moms Wajib Tahu Penyebab, Cara Mengatasi, dan Cara Mencegahnya!
Cara Mengatasi Tumor Gusi
Foto: Orami Photo Stock
Penting untuk diketahui bahwa penanganan dini bisa membuat kondisi epulis atau tumor gusi dapat ditangani dengan lebih mudah.
Namun, jika kondisi tumor sudah besar, maka ia bisa mengganggu jaringan di sekitarnya.
Alhasil, prosedur bedah mulut perlu dilakukan untuk mengangkat tumor gusi dari rongga mulut.
Selain itu, dokter juga akan melihat kondisi gigi yang terdampak epulis. Pada beberapa kasus, sangat mungkin jika seseorang melakukan prosedur cabut gigi, scaling, dan root planing.
Untungnya, tumor gusi juga jarang berkembang menjadi tumor ganas atau kanker mulut.
Namun, dokter dapat bisa melakukan biopsi atau tes kanker untuk menguji jaringan epulis.
Epulis merupakan tumor lokal, proses pengangkatannya cukup sederhana dan proses pemulihan juga tergolong cepat.
Jika terdapat komplikasi pasca-operasi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.
Baca Juga: Sering Mengalami Gigi Ngilu? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Kenali Beberapa Jenis Tumor Gusi
Foto: Orami Photo Stock
Berdasarkan karakteristik dan asal muasalnya, Moms juga perlu mengetahui beberapa jenis tumor gusi atau epulis yang umum terjadi, antara lain:
1. Epulis Fibromatosa
Epulis fibromatosa adalah jenis epulis yang paling umum ditemui pada orang dewasa.
Jenis epulis ini memiliki ciri berwarna merah muda, timbul rasa nyeri, dan umumnya terjadi di area gigi berlubang.
Selain itu, benjolan ini dapat terjadi akibat luka dan iritasi yang terjadi terus-menerus pada area gusi tertentu.
2. Epulis Kongenital
Ini adalah kondisi tumor gusi langka yang bisa dialami oleh bayi baru lahir.
Tumor jinak ini umumnya tumbuh pada gusi bagian atas dengan ukuran rata-rata 0,5-2 cm saja.
Selain itu, kondisi ini lebih banyak terjadi pada bayi perempuan dibanding laki-laki dengan perbandingan 8:1.
3. Epulis Gravidarum
Epulis gravidarum juga dikenal sebagai pregnancy epulis karena ia kerap terjadi pada perempuan hamil saat trimester pertama hingga kedua kehamilan.
Perubahan hormon selama kehamilan bisa meningkatkan risiko radang gusi (gingivitis) yang dapat berkembang menjadi epulis.
4. Epulis Granulomatosa
Epulis granulomatosa umumnya berkembang di lubang bekas cabut gigi dan perawatan medis gigi lainnya saat ia tidak diperhatikan kebersihannya.
Jenis epulis ini biasa berkembang pada lubang di antara dua gigi dan juga jaringan gusi yang ada di sekitarnya.
5. Fissuratum
Tumor gusi jenis ini ditandai dengan kondisi munculnya massa abnormal akibat iritasi kronis dan terjadi terus-menerus karena penggunaan gigi palsu yang tidak sesuai.
Kondisi ini terjadi karena tulang di bawah gigi palsu terus berubah akibat pengeroposan seiring bertambahnya usia.
6. Epulis Gigantoselulare
Epulis gigantoselulare lebih banyak ditemukan pada anak-anak dan juga wanita.
Belum jelas mengenai penyebab pasti jenis tumor gusi ini, akan tetapi hal ini sering dikaitkan dengan trauma dan proses pencabutan gigi.
Jenis epulis ini umumnya memiliki karakteristik berwarna merah keunguan dan mudah mengalami perdarahan.
7. Granuloma Piogenik
Granuloma piogenik adalah lesi yang umum terjadi pada anak-anak dan remaja yang disebabkan perawatan gigi yang tidak benar, gigi berantakan (maloklusi), dan perawatan ortodontik.
Tumor gusi yang tergolong jinak ini terjadi akibat pertumbuhan pembuluh darah tidak normal ini juga dapat terjadi pada wanita hamil yang disebabkan perubahan hormon selama kehamilann.
Baca Juga: Kista Gigi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
Pencegahan Tumof Gusi
Foto: Orami Photo Stock
Untungnya tumor gusi bisa dicegah, salah satunya adalah dengan menjaga kesehatan gigi. Beberapa caranya, yaitu:
1. Rutin menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride untuk mencegah timbulnya plak dan penyakit gigi lainnya.
2. Perawatan gigi dan mulut tambahan yang juga dilakukan rutin, semisal melakukan flossing dan penggunaan obat kumur untuk membersihkan sisa makanan dan plak yang tidak terjangkau sikat gigi.
3. Rutin juga mengujungi dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh pada gigi, minimal enam bulan sekali.
4. Segera melakukan perawatan gigi ke dokter jika mulai mengalami gigi berlubang (karies), gigi retak, atau penyakit gusi lainnya.
5. Berkonsultasi jika hendak memasang gigi palsu supaya ia bisa pas dan tidak menimbulkan iritasi. Jika tidak pas, maka bisa segera diatur kembali atau diganti baru.
Itulah semua fakta yang perlu Moms dan anggota keluarga lain pahami mengenai tumor gigi atau epulis.
Ingat, pastikan untuk rutin memeriksakan gigi setiap kali ada masalah yang Moms pikir adalah hal yang serius.
Sebab, dengan perawatan yang cepat dan tepat, Moms akan terhindar dari berbagai komplikasi yang tidak diinginkan.
- https://dermnetnz.org/topics/epulis/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mouth-cancer/symptoms-causes/syc-20350997
- https://www.mskcc.org/cancer-care/types/mouth/types-mouth/gum
- https://www.healthline.com/health/bump-on-gums
- https://www.medicinenet.com/lump_or_mass_on_gums/symptoms.htm
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.