21 September 2023

10 Dampak Psikologis Anak Broken Home, Tak Hanya Kesepian!

Sangat mungkin mereka tumbuh menjadi orang yang butuh perhatian lebih
10 Dampak Psikologis Anak Broken Home, Tak Hanya Kesepian!

6. Sangat Berhati-hati dalam Pergaulan

Remaja
Foto: Remaja (Freepik.com/cookie_studio)

Ketika Moms tumbuh di lingkungan toxic, seperti keluarga yang tidak harmonis akan mempermudah dalam pergaulan.

Karena Moms akan dengan mudah membedakan seseorang yang toxic dan menjadi ancaman dalam pergaulan.

Saat tumbuh di keluarga yang toxic membuat Moms tidak ingin mendapatkan lingkungan toxic di luar rumah.

Selain itu, Moms juga tidak ingin menghidupkan lagi rasa sakit yang sudah dirasakan di rumah.

Jadi, jangan heran kalau kebanyakan anak broken home suka menyendiri.

Hal ini tidak selalu karena mereka kesepian, tetapi mereka lebih berhati-hati dalam bergaul dengan orang luar.

Mereka juga sangat sensitif dalam menilai orang.

Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Anak Nakal dan Manja, Jangan Langsung Dimarahi!

7. Overprotective

Anak dari keluarga yang tidak utuh biasanya akan overprotective terhadap semua anggota keluarganya.

Moms yang tumbuh di keluarga broken home biasanya akan melindungi kakak, adik atau bahkan orang tua (ayah atau ibu) dari kekerasan fisik atau mental.

Anak dari keluarga yang tidak harmonis akan bertindak sebagai seorang pelindung, meskipun di usia muda.

Sifat ini akan terus tumbuh hingga mereka dewasa. Sifat ini sangat normal karena mereka ingin melindungi sesuatu yang berharga bagi hidup mereka.

Perasaan anak broken home yang suka melindungi terkadang terbawa hingga ke pergaulan.

Mereka biasanya tidak segan melindungi pasangan atau sahabatnya saat menghadapi gangguan dari luar.

8. Ingin Mendapat Perhatian Lebih

Dampak Perceraian
Foto: Dampak Perceraian (Parenting.com)

Perasaan ingin selalu diperhatikan menjadi sifat utama seorang anak yang tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya.

Bukan tanpa sebab, hal ini karena mereka tidak mendapat banyak perhatian di rumah.

Apalagi, kalau mereka tumbuh dengan orang tua tunggal yang super sibuk.

Jadi, jangan heran kalau banyak anak broken home yang sering merundung orang lain.

Biasanya, mereka melakukan ini hanya karena ingin mendapat perhatian dari orang lain.

Sayangnya, perasaan ingin selalu mendapat perhatian ini terkadang membuat anak broken home mendapat masalah.

Apalagi kalau mereka sampai merundung orang lain atau melakukan hal yang tidak baik.

9. Lebih Suka Menghindar saat Menghadapi Masalah

Karena terlalu sering menghadapi masalah di rumah, anak broken home lebih memilih untuk menghindar.

Selain keluar rumah, mereka biasanya akan melakukan suatu hal yang membuat mereka melupakan keadaan rumah yang toxic.

Perasaan ini sepertinya hampir dimiliki oleh semua anak broken home.

Mereka akan memilih untuk melakukan hal lain dibandingkan mendengarkan pertengkaran orang tua mereka.

Perasaan ingin menghindari masalah terkadang membuat anak broken home memiliki hobi yang dapat membawa mereka meraih prestasi.

Sayangnya, tidak sedikit anak broken home akan menghindar dan mencari pelarian ke hal-hal negatif.

10. Ambisius

Anak Ambisius
Foto: Anak Ambisius (Orami Photo Stocks)

Sifat ambisius biasanya juga dimiliki oleh anak broken home.

Sifat ini timbul karena mereka merasa marah dengan lingkungan mereka.

Perasaan ini biasanya dapat menuntun anak broken home ke hal yang positif.

Perasaan marah ini bisa membuat mereka berambisi dalam meraih impian.

Mereka ingin membuktikan kepada semua orang, bahwa mereka juga bisa sukses walaupun tumbuh di keluarga broken home.

Anak broken home yang sudah sukses biasanya akan menjadi kebanggaan bagi orang tua mereka.

Selain itu, anak broken home juga lebih mandiri dibandingkan dengan orang lain.

Karena mereka memang ingin menunjukan, bahwa mereka bisa sukses tanpa bantuan orang tua atau anggota keluarga lainnya.

Baca Juga: 17 Fakta Anak Kedua, Ambisius dan Bisa Belajar dengan Cepat!

Menghadapi anak broken home memang tidak mudah. Moms perlu melakukan beberapa pendekatan, khususnya...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb