21 September 2023

10 Dampak Psikologis Anak Broken Home, Tak Hanya Kesepian!

Sangat mungkin mereka tumbuh menjadi orang yang butuh perhatian lebih
10 Dampak Psikologis Anak Broken Home, Tak Hanya Kesepian!

Cara Memahami Perasaan Anak Broken Home

Anak-anak
Foto: Anak-anak (Un.org)

Menghadapi anak broken home memang tidak mudah. Moms perlu melakukan beberapa pendekatan, khususnya di sisi mental.

Anak yang berasal dari keluarga broken home memiliki trauma emosional, dan hal ini dapat terus berlanjut hingga mereka dewasa.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi dan memahami anak broken home:

1. Berkomunikasi dan Luapkan Perasaan

Komunikasi merupakan kunci utama dalam menghadapi anak broken home.

Mulailah mengajak mereka berbicara dengan tenang dan layaknya seorang teman.

Komunikasi dengan anak adalah bagian terpenting dari hubungan orang tua dan anak.

Ekspresikan perasaan Moms kepada mereka. Namun, pastikan agar tidak terdengar agresif, ya.

"Biarkan mereka mengungkapkan perasaan kepada orang tua. Yakinkan pula bahwa orang tua memahaminya," jelas Varsha Patkar, Psikolog Klinis dan Konselor di Mumbai, India.

2. Hindari Asumsi Berlebihan

Selain itu, jangan pernah memberikan penilaian berlebihan kepada anak yang berasal dari keluarga broken home.

Hal ini karena anak broken home sangatlah sensitif dan mudah tersinggung.

Pastikan jangan membahas mengenai sesuatu yang dapat membangkitkan trauma mereka ya, Moms.

Alihlah pembicaraan mengenai masa lalu yang membuatnya mengingat kembali dan merasakan pergolakan emosional.

Lebih baik bicarakan mengenai rencana anak ke depannya apa yang ingin dilakukan untuk membuatnya bahagia.

3. Menunjukkan Rasa Cinta

Salah satu hal terbaik yang bisa orang tua tunjukkan pada anak adalah rasa cinta.

Satu-satunya hal yang dibutuhkan anak-anak dari orang tuanya adalah rasa cinta yang ditujukan pada mereka.

"Terlepas dari segala sesuatu yang terjadi di sekitar dan ketidakhadiran fisik salah satu orang tua tidak akan mengurangi cinta yang mereka dapatkan," ungkap Varsha.

Selalu hujani anak dengan ungkapan atau tindakan yang menunjukkan rasa cinta dari kedua orang tua.

Misalnya, dengan mengajak mereka berjalan-jalan, membaca buku bersama, atau kegiatan yang dilakukan bersama-sama lainnya.

Baca Juga: Jangan Terbawa Emosi, Ini 11 Cara Menenangkan Anak Rewel

4. Curhat dengan Teman Terdekat

Mungkin sulit untuk membicarakan hal-hal ini, dan mungkin Si Kecil tidak ingin membicarakan perceraian orang tua dengan semua temannya.

Namun, curhat kepada teman terdekat bisa menjadi cara yang sangat sehat untuk menghadapi dan melampiaskan emosi.

Hal ini membuat anak lebih sehat dan bahagia, serta menghindari dampak dari memendam emosi.

Biarkan anak menemukan sahabat atau teman dekatnya untuk dijadikan teman curhat.

5. Konsultasi dengan Psikolog

Mungkin terasa aneh untuk berbicara dengan psikolog atau konselor profesional pada awalnya.

Namun, akan sangat membantu jika ada seseorang yang mendengarkan anak dan membicarakannya selama ini.

Mereka akan memberikan tips atau wawasan untuk membantu anak mengelola emosi.

Salah satu yang terpenting adalah para psikolog menyediakan tempat yang aman untuk membicarakan perasaan seorang anak broken home.

Baca Juga: Perbedaan Psikolog dan Psikiater, Mari Kenali Sebelum Konseling!

Demikian penjelasan mengenai perasaan anak broken home dan cara memahaminya.

Jangan sampai hal ini terjadi pada Si Kecil, ya, Moms!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5559994/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4240051/
  • https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/relationships/parenting/a-childs-worst-nightmare-to-be-brought-up-in-a-broken-home/articleshow/55292726.cms

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb