19 Cara Memperbanyak ASI, Ketahui Tanda ASI Seret Juga!
ASI seret sering kali menjadi persoalan bagi ibu yang baru melahirkan. Jadi, Moms harus memahami cara memperbanyak ASI.
Dalam beberapa minggu pertama, biasanya ibu menghasilkan lebih banyak ASI daripada kebutuhan bayi mereka.
Namun, ini menjadi kekhawatiran beberapa ibu jika hasil pemeriksaan berat badan bayi tidak begitu menggembirakan dan jumlah ASI yang mereka produksi tidak selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Diana West, International Board-Certified Lactation Consultant (IBCLC) atau Konsultan Laktasi Bersertifikat Dewan Internasional dan penulis buku The Breastfeeding Mother's Guide to Making More Milk (2008) mengatakan bahwa perubahan dalam teknik menyusui atau bantuan dari ahli menyusui dapat membantu menemukan penyebab ASI seret dan menjadi solusi untuk memperbanyak ASI secara signifikan.
Baca Juga: Pekan ASI Sedunia: Ciptakan Dunia yang Mendukung Ibu Menyusui Memberikan ASI Eksklusif
Tanda ASI Seret
Sebelum Moms mengetahui penyebab ASI seret dan menyimak tips cara memperbanyak ASI. Moms perlu memahami tanda-tanda ASI yang seret.
Mengutip Pregnancy Birth & Baby, inilah tanda-tanda ASI seret:
- Payudara tiba-tiba tampak lebih lembut dan kondisi ini normal karena suplai ASI akan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi Moms.
- Payudara tidak mengeluarkan ASI, berhenti, bocor, atau hanya bocor sedikit.
- Moms tidak merasakan saat ASI keluar dari payudara.
- Moms tidak dapat memompa ASI terlalu banyak dengan pompa listrik.
- Seberapa banyak Moms memompa, jumlah ASI akan menurun seiring waktu.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Cooler Bag ASI yang Travel Friendly untuk Jaga Kualitas ASI
Penyebab ASI Seret
Ada banyak hal yang menyebabkan pasokan ASI rendah atau ASI seret. Berikut ini hal-hal yang dapat menyebabkan atau berdampak pada ASI seret:
1. Memberi Bayi Pelengkap Susu Formula
Setiap botol (susu formula, jus, atau air) yang didapat bayi selain ASI seolah-olah mengirim sinyal pada tubuh Moms untuk menghasilkan susu yang jauh lebih sedikit sehingga menyebabkan ASI seret.
2. Pilihan Botol
Botol ASI memiliki jenis pengisap yang berbeda daripada menyusui, sehingga kadang lebih mudah bagi bayi menyusu dari botol.
3. Pelindung Puting
Ini bisa menjadi alat yang berguna dalam beberapa kasus, namun juga dapat mengurangi stimulasi pada puting susu atau mengganggu transfer ASI, yang dapat menyebabkan ASI seret.
4. Jarang Memberi ASI
Ini dapat mengganggu siklus produksi susu dan dapat menyebabkan ASI seret.
Payudara terus memproduksi ASI apabila payudara Moms nyaris kosong, dan sebaliknya produksi ASI menurun apabila payudara sudah “penuh”.
5. Bayi Mengantuk
Selama beberapa minggu pertama, beberapa bayi sangat mengantuk dan jarang menyusui dan itu pun berlangsung dalam waktu singkat.
6. Menghentikan Waktu Menyusui
Menghentikan waktu menyusui sebelum bayi berhenti sendiri dapat mengganggu siklus produksi ASI.
7. Hanya Menyusui pada Satu Payudara
Jika Moms mencoba meningkatkan persediaan ASI, biarkan bayi menyelesaikan satu payudara, lalu tawarkan yang lain.
8. Masalah Kesehatan atau Anatomi Bayi
Ini termasuk, sakit kuning (jaundice), lidah terikat (tongue-tied), bibir sumbing, langit-langit sumbing, dan lain-lain.
Hal ini mencegah bayi mengisap susu secara memadai dari payudara, sehingga menyebabkan ASI seret.
9. Masalah Kesehatan Ibu
Beberapa masalah tersebut antara lain:
- Anemia tidak terkontrol atau hipotiroidisme
- Riwayat operasi payudara atau pembengkakan payudara sebelumnya
- Masalah hormonal (misalnya, PCOS)
- Masalah anatomis
- Konsumsi obat (misalnya, pengobatan khusus, suplemen herbal, atau KB hormonal seperti pil, plester atau suntik)
- Merokok juga memiliki potensi menjadi penyebab ASI seret.
10. Jaringan Kelenjar yang Tidak Memadai
Beberapa payudara wanita tidak berkembang secara normal karena berbagai alasan dan tidak menghasilkan cukup produksi ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi mereka.
Baca Juga: 12 Makanan Pelancar ASI yang Enak serta Bergizi, Bikin ASI Deras dan Nggak Seret!
11. Faktor Emosional
Kecemasan, stres, dan bahkan rasa malu dapat menyebabkan produksi ASI lebih sedikit.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.