Bibir Sumbing: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Kondisi bibir sumbing adalah cacat lahir wajah yang dapat dialami oleh bayi sejak ia dilahirkan.
Moms perlu mengetahui penyebab, cara mencegah, serta penanganan bibir sumbing secara tepat.
Sebab, kesehatan anak adalah hal yang harus diperhatikan oleh orang tua, bahkan sejak Si Kecil masih dalam kandungan.
Namun, terkadang, bayi dalam kandungan tidak berkembang dengan sempurna. Sehingga, saat lahir, ada bagian tubuh tertentu yang 'berbeda' dengan bayi pada umumnya.
Salah satu kasus gangguan kesehatan anak yang mungkin terjadi adalah bibir sumbing.
Kondisi ini biasanya terjadi saat kehamilan menginjak usia 3 bulan.
Rasio kejadian bibir sumbing adalah 1-2 dari 1.000 kelahiran bayi.
Bibir sumbing banyak dialami oleh bayi ras Asia, Latin, dan Amerika, dengan berbagai bentuk keluhan yang berbeda-beda.
Dikutip dari National Health Service UK (NHS UK), bibir sumbing bisa terlihat pada bagian atas bibir yang terbelah hingga ke dalam lubang hidung.
Masalah kesehatan anak ini dikatakan parah ketika belahan sudah mencapai bagian dalam mulut.
Baca Juga: 15 Keistimewaan Bayi Prematur yang Perlu Moms Ketahui
Tanda Anak Mengalami Bibir Sumbing
Anak yang mengalami bibir sumbing mungkin akan mengalami 'kelainan' yang terlihat jelas dengan mata telanjang.
Namun, pada beberapa kasus, gejala bibir sumbing tidak dapat terlihat secara kasat mata.
Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa hal yang perlu Moms pahami tentang gejala bibir sumbing pada Si Kecil, yaitu:
- Belahan di bibir dan langit-langit mulut yang mempengaruhi satu atau kedua sisi wajah.
- Belahan di bibir yang muncul sebagai takik kecil di bibir atau memanjang dari bibir melalui gusi atas dan langit-langit ke bagian bawah hidung.
- Belahan di langit-langit mulut yang tidak mempengaruhi penampilan wajah.
Pada kasus yang jarang terjadi, celah hanya terdapat pada otot langit-langit lunak (celah langit-langit submukosa), yang berada di bagian belakang mulut dan ditutupi oleh lapisan mulut.
Jenis sumbing ini sering luput dari perhatian saat lahir dan mungkin tidak terdiagnosis sampai tanda-tandanya berkembang di kemudian hari.
Beberapa gejala yang dapat dirasakan Si Kecil saat mengalami bibir sumbing, yaitu:
- Kesulitan menyusui
- Kesulitan menelan dan memiliki potensi keluarnya cairan atau makanan dari hidung
- Suara berbicara melalui hidung
- Infeksi telinga kronis
Jika anak mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, maka Moms harus segera membicarakan penanganan yang tepat dengan berkonsultasi ke dokter. Tenang saja, kondisi bibir sumbing bisa diatasi.
Nah, apakah Moms ingin tahu apa yang sebenarnya menjadi penyebab terjadinya bibir sumbing pada Si Kecil? Simak ulasan berikutnya, ya!
Baca Juga: Ini Pentingnya Terapi Wicara pada Anak dengan Langit dan Bibir Sumbing
Penyebab Terjadinya Bibir Sumbing
Secara umum, kondisi bibir sumbing pada anak-anak ini dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
- Belahan pada bibir saja
- Belahan pada bagian dalam mulut
- Belahan pada bagian hidung, bibir hingga dalam mulut.
Ketiga kondisi ini terjadi karena adanya bagian wajah bayi yang tidak menyatu dengan baik selama perkembangan di dalam rahim.
Penyebab bibir sumbing masih belum diketahui dengan pasti hingga saat ini. Namun, ada beberapa faktor diduga berkaitan dengan kondisi tersebut.
Bibir sumbing diyakini berkaitan dengan sindrom yang bisa muncul pada saat bayi masih dalam kandungan.
Beberapa sindrom yang dapat berpengaruh dan menjadi penyebab bibir sumbing pada anak, yaitu sindrom DiGeorge dan sindrom Pierre Robin.
Selain karena sindrom, kondisi tersebut juga mungkin diturunkan dari kedua orang tua melalui gen yang mempengaruhi perkembangan janin.
Melansir dari NHS UK, ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan sang buah hati mengalami bibir sumbing, yaitu:
- Faktor gen yang diwarisi anak dari orang tuanya.
- Paparan zat tertentu selama hamil. Kondisi ini bisa terjadi karena kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol selama kehamilan.
- Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan selama kehamilan
- Kurangnya asam folat selama hamil.
- Ibu hamil mengonsumsi obat-obatan tertentu di awal masa kehamilan, seperti obat antikejang dan tablet steroid.
Bibir sumbing mempengaruhi anak-anak dalam menjalani aktivitas sehari-hari, seperti berbicara dan makan.
Terkait hal ini, kondisi bibir sumbing bisa membuat makanan masuk ke dalam rongga hidung.
Anak juga akan mengalami kesulitan minum susu.
Dengan demikian, ketika mengonsumsi makanan, posisi terbaik adalah dengan duduk tegak supaya tidak tersedak.
Sedangkan, saat berbicara, kondisi kelainan tersebut dapat membuat anak terhalang untuk mengucapkan beberapa huruf mati, seperti ‘s’, ‘sh’, ‘ch’ dan ‘j’.
Tidak hanya beberapa kondisi di atas, bibir sumbing pada anak yang dibiarkan tanpa pengobatan bisa mengakibatkan komplikasi yang berbahaya.
Baca Juga: Mengenal Fase Luteal Cacat yang Dapat Pengaruhi Peluang Hamil, Ini Gejala dan Pengobatannya
Komplikasi Bibir Sumbing yang Dapat Terjadi
Idealnya, kondisi bibir sumbing segera ditangani sebelum anak berusia 1 tahun.
Sebab, apabila dibiarkan dan tidak segera diatasi, maka dapat berdampak berbahaya untuk kesehatan anak ke depannya.
Dilansir dari WebMD, berikut ini beberapa komplikasi bibir sumbing yang dapat terjadi pada anak:
- Kesulitan makan. Ini menjadi salah satu masalah yang paling mendesak setelah lahir adalah menyusui. Meski sebagian besar bayi dengan bibir sumbing dapat menyusu, adanya celah di langit-langit mulut dapat membuatnya kesulitan untuk menyusu.
- Infeksi telinga dan gangguan pendengaran. Bayi dengan celah di langit-langit mulut berisiko mengalami cairan telinga tengah dan gangguan pendengaran.
- Masalah gigi. Jika celah meluas melalui gusi atas, perkembangan gigi mungkin ikut terpengaruh. Anak juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami tooth decay.
- Kesulitan berbicara. Sebab, langit-langit mulut digunakan untuk membentuk suara. Perkembangan bicara normal juga dipengaruhi oleh celah langit-langit. Suara yang diucapkan anak mungkin akan terdengar terlalu sengau.
- Anak-anak dengan bibir sumbing mungkin menghadapi masalah sosial, emosional, dan perilaku, karena perbedaan penampilan.
Untuk itu, lebih baik segera lakukan penanganan bibir sumbing yang tepat.
Baca Juga: Sinopsis Film Tegar, Kisah Perjuangan Anak Disabilitas yang Ingin Bersekolah!
Cara Mengobati Bibir Sumbing pada Anak
Untuk mengatasi bibir sumbing, Moms perlu rutin memeriksakan anak ke dokter spesialis anak, dokter spesialis THT, dan dokter gigi.
Setelah memeriksakan kesehatan secara rutin, anak bisa memulai menjalani proses operasi pada usia 3-12 bulan, tergantung seberapa parah kondisinya.
Operasi tersebut bertujuan untuk mengembalikan kemampuan anak berbicara.
Jika diperlukan, operasi kedua yang biasa disebut pharyngoplasty juga dapat dilakukan saat buah hati berusia 5 tahun ke atas.
Kesehatan anak tidak akan langsung pulih setelah menjalani dua operasi tadi.
Oleh karena itu, dokter anak akan menganjurkan untuk melakukan operasi tambahan agar bentuk bibir dan kondisi mulut anak menjadi lebih baik nan sempurna.
Jika bentuk bibirnya sudah sempurna, buah hati tidak akan merasa kesulitan lagi dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Selama masa pengobatan bibir sumbing, orang tua lakukan beberapa hal berikut guna mengurangi rasa tidak nyaman pada anak:
- Dukungan menyusui. Moms mungkin memerlukan nasihat tentang memosisikan bayi di payudara untuk membantunya menyusu. Moms juga mungkin perlu memberinya makan dengan menggunakan jenis botol khusus.
- Memantau pendengaran. Pemantauan pendengaran dapat dilakukan dengan alat bantu dengar yang dipasang pada telinga anak.
- Terapi wicara dan bahasa. Tujuannya untuk memantau perkembangan bicara dan bahasa anak.
- Kebersihan gigi yang baik dan perawatan ortodontik untuk anak.
Cara mengobati dan menangani bibir sumbing pada anak sudah dijelaskan. Lantas, adakah cara untuk mencegah bibir sumbing?
Baca Juga: Kenali Kehamilan Gemeli dan Komplikasi Apa Saja yang Bisa Menyertainya
Cara Mencegah Bibir Sumbing pada Anak
Kondisi bibir sumbing tidak dapat sepenuhnya dicegah. Namun, ada beberapa hal yang bisa orang tua lakukan untuk mengurangi risiko kondisi tersebut.
Menukil Mayo Clinic, berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko bibir sumbing pada anak:
- Pertimbangkan konseling genetik. Jika Moms memiliki riwayat keluarga dengan bibir sumbing, segera beri tahu dokter sebelum kehamilan terjadi.
- Konsumsi vitamin prenatal. Jika Moms sedang berencana untuk hamil, tanyakan kepada dokter terkait konsumsi vitamin prenatal yang tepat.
- Hindari merokok dan alkohol selama masa kehamilan. Penggunaan alkohol atau produk tembakau selama kehamilan dapat meningkatkan risiko cacat lahir.
Itu dia penjelasan tentang bibir sumbing pada anak. Semoga tidak khawatir lagi, ya, Moms!
- https://www.nhs.uk/conditions/cleft-lip-and-palate/
- https://www.webmd.com/oral-health/cleft-lip-cleft-palate
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cleft-palate/symptoms-causes/syc-20370985
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.