28 Juni 2022

Ketahui Cholangitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Cara Mengatasi

Dapat dipicu oleh tumor
Ketahui Cholangitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Cara Mengatasi

Cholangitis adalah peradangan pada sistem saluran empedu.

Sistem saluran empedu membawa empedu dari hati dan kantong empedu ke bagian pertama dari usus kecil (duodenum).

Melansir dari Johns Hopkins Medicine, dalam kebanyakan kasus, cholangitis disebabkan oleh infeksi bakteri dan sering terjadi secara tiba-tiba.

Namun, dalam beberapa kasus yang bersifat jangka panjang (kronis), penyakit bisa dipicu oleh kondisi autoimun yang dialami.

Ini penjelasan lengkap terkait dengan gejala, penyebab, dan langkah mengatasi penyakit.

Baca juga: 5+ Manfaat Hati Ayam untuk Kesehatan Tubuh Anak, Catat!

Penyebab Cholangitis

Penyebab Cholangitis
Foto: Penyebab Cholangitis (istockphoto.com)

Foto: Penyebab Cholangitis (istockphoto.com)

Dalam kebanyakan kasus, cholangitis disebabkan oleh tersumbatnya salah satu saluran di sistem saluran empedu.

Penyumbatan ini paling sering dipicu oleh pengendapan batu empedu atau lumpur.

Selain itu, penyakit autoimun seperti primary sclerosing cholangitis dapat mempengaruhi sistem.

Penyebab kolangitis lainnya yang kurang umum meliputi:

  • Munculnya tumor
  • Masalah bekuan darah
  • Penyempitan saluran setelah operasi
  • Pembengkakan pankreas
  • Infeksi parasit

Sementara beberapa kondisi yang meningkatkan risiko penyakit termasuk:

  • Aliran balik bakteri dari usus kecil.
  • Infeksi darah (bakteremia).
  • Tes yang dilakukan untuk memeriksa hati atau kantong empedu, seperti endoskopi.
  • Infeksi yang menyebabkan tekanan menumpuk di sistem saluran empedu.

Siapa Saja yang Berisiko Terkena Cholangitis?

Faktor risiko lainnya dari penyakit ini termasuk:

  • Memiliki penyakit autoimun seperti penyakit radang usus (ulcerative colitis atau penyakit Crohn)
  • Prosedur medis yang melibatkan area saluran empedu
  • Menderita human immunodeficiency virus (HIV)
  • Terinfeksi cacing atau parasit

Gejala Penyakit Cholangitis

Dilansir dari Patient, berikut ini gejala yang tampak pada penderita:

  • Sebanyak 50 - 70% pasien datang dengan gejala berupa demam dan nyeri.
  • Pada pasien usia lanjut, nyeri perut mungkin tidak terlokalisasi dengan baik.
  • Cholangitis akut berat berhubungan dengan gejala berupa disfungsi kardiovaskular, neurologis, pernapasan, ginjal, hati, atau hematologi.
  • Sebanyak 10 - 20% pasien mengalami hipotensi karena syok septik dan kebingungan mental.
  • Pasien juga mengalami tinja acholic (berwarna putih keabu-abuan) dan pruritus.
  • Pasien bisa saja mengalami beberapa serangan yang berhubungan dengan batu bilier yang tidak diobati (kolangitis piogenik rekuren).
  • Tanda-tanda fisik lainnya termasuk demam, nyeri tekan, ikterus, perubahan status mental, hipotensi dan takikardia

Baca juga: Fatty Liver: Kenali Penyebab dan Bahayanya Penyakit Perlemakan Hati Ini

Cara Mendiagnosis Penyakit

Rasa sakit akibat cholangitis terasa sangat mirip dengan batu empedu.

Untuk memastikannya, penderita perlu melakukan prosedur pemeriksaan darah, seperti:

  • Tes hitung darah lengkap (CBC). Tes ini mengukur jumlah sel darah putih. Anda Sel darah putih berada dalam angka tinggi jika memiliki infeksi.
  • Tes fungsi hati. Sekelompok tes darah khusus dapat mengetahui apakah hati bekerja dengan baik.
  • Kultur darah. Tes untuk melihat apakah memiliki infeksi darah.

Penderita mungkin juga menjalani tes pencitraan termasuk:

  • Ultrasonografi. Tes ini dilakukan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menampilkan gambar organ pada komputer.
  • CT-scan. CT scan dapat dilakukan dengan menelan zat pewarna atau disuntikkan melalui infus. Ini akan menunjukkan gambar perut dan panggul termasuk area drainase empedu.
  • Kolangiopankreatografi Resonansi Magnetik (MRCP). Tes ini digunakan untuk mencari masalah di perut menggunakan medan magnet dan frekuensi radio untuk membuat gambar detail.
  • ERCP (endoscopic retrograde cholangiopancreatography). Ini digunakan untuk menemukan dan mengobati masalah di hati, kantong empedu, saluran empedu, dan pankreas.
  • Kolangiografi transhepatik perkutan (PTC). prosedur dilakukan dengan memasukkan sebuah jarum melalui kulit ke dalam hati. Pewarna dimasukkan ke dalam saluran empedu sehingga dapat dilihat dengan jelas pada sinar-X.

Langkah Mengatasi Cholangitis

cholangitis - istockphoto
Foto: cholangitis - istockphoto (istockphoto)

Foto: Cholangitis (Istockphoto)

Pengobatan untuk cholangitis kronis dan akut mungkin berbeda. Perawatan juga tergantung pada seberapa dini penderita menerima diagnosis.

Perawatan dini sangat penting untuk kolangitis akut. Dokter mungkin merekomendasikan antibiotik, seperti penisilin, ceftriaxone, metronidazol, atau ciprofloxacin, hingga 10 hari.

Penderita mungkin juga akan melakukan prosedur di rumah sakit seperti:

  • Cairan intravena (IV)
  • Drainase saluran empedu

Tidak seperti kolangitis akut, tidak ada obat yang tersedia untuk mengobati cholangitis kronis.

Asam ursodeoxycholic dapat membantu melindungi hati, tetapi tidak mengobati cholangitis itu sendiri.

Perawatan untuk kondisi kronis meliputi:

  • Mengelola gejala
  • Pemantauan fungsi hati
  • Prosedur untuk membuka saluran empedu yang tersumbat

Sementara langkah penanganan untuk kondisi akut dan kronis meliputi:

  • Terapi endoskopi. Digunakan untuk membuka saluran dan meningkatkan aliran empedu. Ini membantu memperbaiki dan mencegah gejala.
  • Terapi perkutan. Ini mirip dengan terapi endoskopi, tetapi melalui kulit. Dokter akan membuat area tersebut mati rasa atau membuat penderita tertidur sebelum prosedur.
  • Operasi. Dokter akan mengangkat bagian saluran empedu yang tersumbat atau memasang stent untuk membuka atau mengalirkan saluran empedu.
  • Transplantasi hati. Dokter akan mengganti hati yang rusak dengan yang baru.

Penderita mungkin memerlukan perawatan untuk beberapa efek samping cholangitis serius seperti:

  • Nutrisi. Penderita mungkin perlu mengonsumsi suplemen vitamin A, D, E, dan K akibat penyakit memengaruhi pencernaan dan menyerap vitamin.
  • Kelemahan tulang. Dokter mungkin meresepkan obat untuk osteoporosis untuk membantu meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang.
  • Tekanan darah tinggi. Dokter mungkin memantau dan mengobati tekanan darah tinggi di hati, yang disebut hipertensi portal.

Baca juga: Mengenal Sirosis, Penyakit yang Mengganggu Fungsi Hati

Tanda dan gejala akan berbeda pada masing-masing pengidap. Dalam beberapa kasus, penyebabnya mungkin tidak diketahui.

Perawatan dini dapat membantu mendapatkan hasil yang lebih baik. Ini juga membantu mencegah gejala dan komplikasi.

Jadi, segera dapatkan bantuan medis jika mengalami demam, sakit perut, menguningnya mata dan kulit, serta perubahan dalam pencernaan.

  • https://patient.info/doctor/cholangitis
  • https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/cholangitis
  • https://medlineplus.gov/ency/article/000290.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb