
Moms, tahukah tentang fungsi empedu? Empedu merupakan cairan pencernaan yang diproduksi oleh hati, yang mana disimpan dan terkonsentrasi di kantong empedu.
Fungsi utamanya untuk mengubah lemak dalam makanan menjadi asam lemak, yang diserap di usus.
Dalam empedu, terdapat kolesterol, asam empedu atau garam empedu, bilirubin atau produk pemecahan dan sel darah merah.
Selain itu, empedu juga mengandung air, garam seperti kalium dan natrium, tembaga, serta logam lainnya.
Baca Juga: 6 Makanan Pantangan Batu Empedu yang Harus Dihindari
Melansir dari jurnal terbitan Comprehensive Physiology, dijelaskan bahwa fungsi empedu lainnya adalah membuang produk limbah tertentu dari tubuh, seperti hemoglobin-protein yang berasal dari sel darah merah yang hancur dan kelebihan kolesterol.
Tak hanya itu, masih ada banyak fungsi empedu dalam tubuh yang penting untuk diketahui. Mulai dari bagaimana pembuatannya, apa fungsinya, dan mengapa tubuh membutuhkannya.
Selain itu, dalam artikel ini juga akan dibahas lebih rinci mengenai informasi tentang kondisi medis terkait empedu yang beberapa di antaranya bahkan dapat mengancam jiwa.
Yuk, Moms, simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Penyakit Batu Empedu: Ini Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dan Komplikasinya
Foto: fungsi empedu
Foto: ilustrasi organ hati (Orami Photo Stocks)
Secara umum, menurut Hepatobiliary transport in health and disease fungsi empedu ialah berperan penting dalam mencerna lemak sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Empedu juga diperlukan untuk mengeluarkan apa yang tidak dapat digunakan tubuh.
Empedu memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
Dengan memecah lemak, asam empedu juga membantu usus menyerap vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak.
Namun demikian, ada secara rinci, masih ada sejumlah fungsi empedu lainnya yang penting untuk diketahui.
Berikut ini daftarnya!
Empedu membantu dalam penyerapan berbagai zat. Ini juga karena adanya garam empedu.
Empedu penting untuk penyerapan lemak, zat besi, kalsium dan vitamin.
Garam empedu membantu dalam penyerapan vitamin larut lemak A, D, E dan K dan provitamin, beta karoten.
Beberapa zat dalam tubuh diekskresikan melalui empedu agar tubuh tidak menelan racun dan zat berbahaya lainnya, yakni logam, seperti tembaga, zinc, dan merkuri.
Selain itu, ada sejumlah fungsi empedu lainnya dalam hal ekskresi, yaitu:
Garam empedu merangsang pergerakan usus (peristaltik) sehingga pencernaan lebih lancar dan memudahkan Moms untuk buang air besar (BAB).
Empedu membantu menjaga pH yang sesuai dari isi duodenum dan dengan demikian, yang membantu aksi semua enzim.
Empedu merupakan sumber alkali yang penting untuk menetralkan asam klorida yang masuk ke usus dari lambung.
Lesitin dan kolesterol yang ada dalam empedu juga membantu dalam beberapa hal:
Musin empedu bertindak sebagai penyangga dan pelumas.
Selain itu, regurgitasi empedu di lambung membantu menetralkan keasaman lambung.
Dengan demikian, kondisi ini mencegah efek asam yang merugikan pada mukosa lambung.
Garam empedu berfungsi sebagai "hormon pemberi sinyal nutrisi" dengan mengaktifkan reseptor spesifik.
Garam empedu juga diduga bekerja sama dengan insulin untuk mengatur metabolisme nutrisi di hati.
Baca Juga: Aliya Rajasa Lakukan Pengangkatan Kantung Empedu, Apa Efek Sampingnya pada Tubuh?
Foto: fungsi empedu
Foto: ilustrasi hati manusia (pixabay.com)
Banyak senyawa yang membentuk empedu, tetapi salah satu yang paling penting adalah asam empedu yang dikenal sebagai garam empedu, yang memadukan lemak selama proses pencernaan sehingga tubuh dapat menyerapnya.
Empedu terbuat dari komponen berikut:
Bilirubin adalah produk limbah hemoglobin yang membawa oksigen dalam darah.
Bilirubin disekresikan ke dalam empedu sehingga dapat melewati sistem pencernaan, kemudian meninggalkan tubuh dalam bentuk feses.
Pada jurnal Institute for Quality and Efficiency in Health Care, hati menyaring, memecah, mengubah, dan menyimpan berbagai zat sehingga tubuh dapat menggunakan atau membuang zat tersebut.
Hati juga menghasilkan sekitar 800 hingga 1.000 mililiter (27 hingga 34 ons cairan) empedu setiap hari.
Empedu disekresikan oleh hati dan disimpan di kantong empedu, organ kecil yang menempel di bagian bawah hati.
Selama makan, empedu dilepaskan dari kantung empedu melalui tabung yang disebut saluran empedu umum.
Saluran ini menghubungkan kandung empedu dan hati ke duodenum, bagian pertama dari usus kecil.
Di antara waktu makan, empedu disimpan di kantong empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir ke usus.
Empedu juga menjadi lebih terkonsentrasi selama proses penyimpanan ini.
Makanan berlemak yang masuk ke duodenum memicu sinyal hormonal dan saraf yang menyebabkan kandung empedu berkontraksi.
Hormon yang mengontrol proses ini adalah:
Sinyal juga datang dari saraf vagus, yang memanjang dari batang otak sampai ke perut.
Akibatnya, empedu mengalir ke duodenum dan bercampur dengan makanan, asam lambung, dan cairan pencernaan dari pankreas, yang membantu usus menyerap nutrisi ke dalam aliran darah.
Sebagian besar asam empedu diserap melalui usus bagian bawah kemudian diedarkan ke dalam aliran darah dan kembali ke hati.
Baca Juga: Fatty Liver pada Ibu Hamil, Cari Tahu Serba-serbinya Berikut Ini!
Foto: fungsi empedu
Foto: sakit perut (Orami Photo Stocks)
Salah satu penyakit yang mengancam jiwa dan terjadi di bagian empedu ialah kanker saluran empedu.
Oleh sebab itu, Moms harus mengenali apa itu kanker saluran empedu dan ciri-ciri yang mungkin terjadi.
Tanda dan gejala umum kanker saluran empedu, di antaranya adalah:
Baca Juga: Ketahui Bahaya Fatty Liver Disease yang Mengintai Anak Obesitas
Itulah serba serbi fungsi empedu, penyakit yang mengintainya, hingga cara kerja empedu dalam tubuh.
Semoga penjelasan ini bermanfaat sehingga Moms lebih mengenal fungsi empedu dan menjaganya dengan baik.