26 Agustus 2020

Atresia Duodenum pada Ibu Hamil, Seperti Apa?

Apa penyebab dari kondisi ini?
Atresia Duodenum pada Ibu Hamil, Seperti Apa?

Pernahkan Moms mendengar tentang atresia duodenum pada ibu hamil? Atresia duodenum terjadi ketika usus kecil tidak terbentuk dengan baik selama perkembangan janin. Makanya, terbentuklah penyumbatan, yang mencegah isi lambung melewatinya.

Ini adalah jenis penyempitan usus halus bawaan yang paling umum dan mempengaruhi sekitar satu dari 10.000 kelahiran. Kelainan struktural tambahan sering terjadi dan mungkin melibatkan jantung, ginjal, kerangka, atau daerah lain dari usus kita.

Kelainan kromosom dan sindrom genetik juga dapat dikaitkan dengan kondisi ini, dengan sekitar sepertiga janin yang lahir dari kasus atresia duodenum ini didiagnosis menderita down sindrom.

Untuk mencari tahu tentang kondisi atresia duodenum pada ibu hamil, simak penjelasannya di bawah ini ya, Moms.

Baca Juga: Bahaya Dehidrasi pada Ibu Hamil dan Janin

Penyebab Atresia Duodenum pada Ibu Hamil

Atresia Duodenum pada Ibu Hamil
Foto: Atresia Duodenum pada Ibu Hamil (https://www.bellybelly.com.au/)

Foto: Orami Photo Stock

Atresia duodenum pada ibu hamil adalah kondisi bawaan, yang artinya berkembang sebelum bayi lahir. Apa yang menyebabkan kondisi ini tidak diketahui dengan pasti, meskipun faktor genetika dapat berperan sangat besar dalam kasus yang jarang terjadi ini.

“Penyebab dari atresia duodenum tidak diketahui. Biasanya gangguan ini dimulai saat perkembangan awal embrio,” jelas dr. Bramundito, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah – Pondok Indah.

Menurut dr. Bramundito, atresia duodenum sering dikaitkan dengan kelainan genetik. Sekitar 20 sampai 40 persen bayi yang mengalami atresia duodenum biasanya adalah mereka yang menderita down syndrome.

Kalau tidak ada kelainan genetik dan segera diatasi, biasanya atresia duodenum tidak akan menimbulkan efek samping apa-apa pada Si Kecil.

Diagnosis Atresia Duodenum pada Ibu Hamil

Atresia Duodenum pada Ibu Hamil
Foto: Atresia Duodenum pada Ibu Hamil

Foto: idsmed.com

Atresia duodenum pada ibu hamil bisa didiagnosis menggunakan ultrasound, tetapi biasanya tidak pada skrining rutin 20 minggu kehamilan. Hal ini dikarenakan tanda-tanda kondisi cenderung tidak terlihat oleh USG sampai nanti dalam kehamilan.

Ultrasound yang mengarah pada diagnosis biasanya dilakukan melalui salah satu dari dua cara berikut ini:

  • Jika skrining genetik atau tes diagnostik lainnya menentukan bayi berisiko tinggi mengalami down sindrom, USG akan dilakukan untuk menyaring atresia duodenum.
  • Pada kehamilan tanpa peningkatan risiko down sindrom, USG akan dilakukan jika ukuran uterus besar untuk tanggal pada trimester ketiga. Rahim yang membesar kadang-kadang disebabkan oleh jumlah cairan ketuban yang berlebihan, suatu kondisi yang dikenal sebagai polihidramnion. Cairan amnion ekstra dapat menumpuk ketika bayi yang belum lahir mengalami kesulitan menelan, kesulitan yang dapat terjadi akibat adanya atresia duodenum.

Baca Juga: Bahaya Campak pada Ibu Hamil, Gejala, dan Pengobatannya

Diagnosis dilakukan lebih lanjut jika gambar USG menunjukkan tanda klasik duodenal atresia, yaitu adanya "gelembung ganda" di perut bayi. Satu "gelembung" ini adalah perut yang dipenuhi dengan cairan; yang lainnya adalah duodenum yang berisi cairan.

"Gelembung" tersebut berarti bahwa, karena atresia (penyumbatan), ada cairan di perut dan terletak di bagian duodenum, tetapi tidak lebih jauh ke saluran usus.

Mengatasi Atresia Duodenum pada Ibu Hamil Sebelum Kelahiran

kondisi ini bisa didiagnosis dengan ultrasound
Foto: kondisi ini bisa didiagnosis dengan ultrasound

Foto: msdmanuals.com

Manajemen prenatal bayi dengan atresia duodenum pada ibu hamil dimulai dengan memperoleh sebanyak mungkin informasi tentang kondisi ini sedini mungkin. Tes juga akan dilakukan untuk membantu menentukan apakah down sindrom atau cacat lahir terkait jantung berisiko terjadi.

Untuk mengumpulkan beberapa informasi tersebut, Moms harus menggunakan beberapa cara yang berbeda, termasuk ultrasonografi janin resolusi tinggi, ekokardiografi janin, dan amniosentesis.

Baca Juga: Bagaimana Mengatasi GERD Pada Ibu Hamil?

Menurut jurnal Duodenal Atresia And Stenosis, jika atresia duodenum pada ibu hamil tidak terdiagnosis antenatal, maka diagnosis dapat dibuat melalui radiografi dengan foto polos abdomen sebagai langkah pertama dalam evaluasi.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang atresia duodenum pada ibu hamil.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb