05 Juni 2024

Ini Hukum Berhubungan saat Malam Lebaran, Dicatat Moms!

Simak hukumnya, ya Moms dan Dads!

Tidak sedikit yang bertanya-tanya bagaimana hukum berhubungan saat malam Lebaran Idulfitri dan Iduladha? Simak penjelasan dan dalilnya di sini.

Umat Islam memiliki dua hari raya besar, yakni Idulfitri dan Iduladha.

Keduanya adalah waktu yang istimewa bagi kaum muslimin untuk bersuka ria dan berbagi kegembiraan. Perasaan senang tersebut boleh diekspresikan dengan berbagai hal.

Misalnya dengan mengenakan pakaian yang terbaik, menghabiskan waktu dengan berkumpul bersama keluarga, ataupun berbagi makan kepada tetangga dan juga saudara.

Hal ini sebagaimana riwayat dari Anas bahwa Nabi SAW tiba di Madinah, sedangkan penduduknya mempunyai dua hari raya yang mereka gunakan untuk mengadakan permainan dan bergembira.

Beliau bersabda:

Allah telah mengganti kedua hari raya kalian itu dengan dua hari raya yang lebih baik, yaitu Idulfitri dan Iduladha.” (HR Nasai dan Ibnu Hibban).

Hal ini juga kembali dijelaskan dalam riwayat dari Aisyah RA yang berkata:

”Sesunguhnya orang-orang Habasyah suka mengadakan permainan di hadapan Rasulullah SAW pada hari raya.

Aku pun menjulurkan kepala di atas bahu beliau dan beliau pun merendahkan kedua bahunya hingga aku dapat menyaksikan permainan itu dari atas bahu beliau.

Aku melihatnya sampai puas kemudian aku berpaling.” (HR Bukhori, Muslim dan Ahmad).

Bahkan, bentuk kebahagiaan tersebut bisa dalam bentuk hubungan intim yang romantis antara suami istri.

Namun, apakah bentuk kebahagian tersebut bisa dilakukan saat malam Lebaran?

Sebab, masih ada kepercayaan tertentu dan bersifat tradisional yang menjadi salah satu alasan pelarangannya.

Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Tengok Ide Hampers Lebaran Menarik untuk Keluarga dan Kerabat!

Bagaimana Hukum Berhubungan Saat Malam Lebaran Idulfitri?

Bagaimana Hukum Berhubungan Saat Malam Lebaran Idulfitri?
Foto: Bagaimana Hukum Berhubungan Saat Malam Lebaran Idulfitri? (Time.com)

Terkait hukum berhubungan intim pada malam hari raya Idulfitri atau Iduladha, sebenarnya tidak ada penjelasan dalam Al-Qur'an atau hadis untuk melarangnya.

Namun hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 187, yang menyebutkan bahwa berhubungan suami istri pada malam hari raya atau malam lainnya adalah halal mubah.

Kecuali ada dalil yang mengharamkannya seperti pihak istri yang berada dalam keadaan haid atau nifas.

اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عَاكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ

Artinya: "Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka.

Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu.

Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu.

Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam.

Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya.

Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa." (Al-Baqarah ayat 187).

Baca Juga: 20+ Makanan Menurunkan Kolesterol agar Tetap Sehat Saat Lebaran

Bagaimana Hukum Berhubungan Saat Malam Lebaran Iduladha?

Hukum Berhubungan saat Malam Lebaran
Foto: Hukum Berhubungan saat Malam Lebaran (Medicalnewstoday.com)

Untuk hukum berhubungan saat malam Lebaran Iduladha, dalam kitab Qurrotul Uyun karya Syekh Imam Abu Muhammad, terdapat beberapa nadzam tentang dampak jika berhubungan intim pada malam hari raya Iduladha.

Qurrotul Uyun adalah kitab pendidikan intim yang banyak dikaji para santri.

Dalam kitab tersebut diketahui bahwa ada 3 malam yang tidak diperbolehkan untuk berhubungan intim, yakni pada:

  • Malam pertama pada setiap bulan.
  • Malam pertengahan pada setiap bulan.
  • Malam terakhir setiap bulan.
  • Malam hari raya kurban.

Salah satu poin di atas diperkuat oleh sabda Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi:

“Hendaklah kamu jangan bersetubuh di malam awal bulan,” (Al-Hadits).

Beberapa ulama juga menjelaskan alasan larangan melakukan hubungan intim pada malam-malam tersebut, yakni:

  • Karena anak akan berwatak buruk, bahkan dikhawatirkan akan menjadi pembunuh.
  • Berhubungan intim pada malam-malam tersebut akan diikuti oleh setan.
  • Anak yang lahir nantinya dikhawatirkan akan mudah terkena penyakit kusta atau bahkan menjadi gila.

Di dalam kumpulan fatwa al Lajnah ad Daimah lil Buhuts al Ilmiyah wal Ifta’ di no 3684, disebutkan bahwa suami istri diperbolehkan untuk berhubungan di malam Lailatul Qadar dan di malam Iduladha kecuali ketika sedang menggunakan Ihram.

Namun, perlu diingat kembali bahwa tidak ada dalil Al-Qur'an atau hadis yang melarang berhubungan intim pada malam hari raya, namun terdapat pendapat ulama yang memakruhkannya karena beberapa alasan di atas dan sebagai bentuk kehati-hatian.

Baca Juga: 6 Kelainan Seksual yang Mungkin Belum Kita Tahu


Waktu Terlarang Berhubungan Intim

Ini Hukum Berhubungan saat Malam Lebaran
Foto: Ini Hukum Berhubungan saat Malam Lebaran (https://www.babycentre.co.uk/)

Sebelum menjawab pertanyaan bolehkah berhubungan saat malam Lebaran Idulfitri, ada baiknya untuk terlebih dahulu mengetahui tentang hal berhubungan intim menurut Islam.

Pada dasarnya, Allah SWT menghalalkan suami istri untuk melakukan hubungan intim kapanpun selama tidak melanggar syariat agama.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

نِسَآؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ فَأْتُوا۟ حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ

Nisā`ukum ḥarṡul lakum fa`tụ ḥarṡakum annā syi`tum

Artinya: “Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” (Al-Baqarah: 223).

Meski begitu, ada waktu-waktu di mana hubungan intim antara suami istri ini dilarang, yakni saat:

1. Ketika Melakukan Ibadah Puasa Ramadan

Melakukan ibadah ibadah puasa Ramadan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Jika melanggar hal tersebut maka wajib menjalankan kafarot ‘udzhma (denda besar) yaitu memerdekakan budak, atau puasa 2 bulan beturut-turut, atau memberi makan 60 orang miskin.

2. Saat Sedang Beritikaf di Dalam Masjid

Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, yakni:

“… (Tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya.” (QS Al-Baqarah: 187)

3. Saat Istri Haid atau Nifas

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an:

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: ‘Haid itu adalah suatu kotoran’. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.” (QS Al-Baqarah: 222).

4. Saat Melaksanakan Ibadah Haji atau Umroh

Sebagaimana firman Allah SWT:

“… (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (berhubungan intim), berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.” (QS Al-Baqarah: 222).

Baca Juga: Daftar Kalori Kue Lebaran, Nastar atau Kastengel yang Lebih Tinggi Kalorinya?

Berhubungan Intim Saat Malam Hari

Ini Hukum Berhubungan saat Malam Lebaran
Foto: Ini Hukum Berhubungan saat Malam Lebaran (Psypost.org)

Jika Moms dan Dads memilih untuk berhubungan intim saat malam takbiran Iduladha karena satu dan lain hal, ini juga akan bergantung kepada kepercayaan dan ilmu masing-masing.

Dari segi ilmiah, ternyata berhubungan intim saat malam hari memberikan beberapa manfaat.

Dalam sebuah penelitian di tahun 2016 oleh Amy Khodr dan rekan-rekannya dari University of Ottawa menjelaskan bahwa berhubungan intim bagus dilakukan saat malam hari.

Hal tersebut karena ketika melakukan hubungan intim sebelum tidur di malam hari dapat mengurangi stres yang dirasakan oleh suami atau istri.

Selain itu, hubungan intim sebelum tidur juga dapat membantu penderita insomnia memperbaiki ritme tidurnya.

Untuk itu, ini bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa ditambahkan sebagai strategi bagi para penderita insomnia yang bisa dicoba.

Baca Juga: 10 Cara Menjaga Berat Badan Ideal saat Lebaran, Tanpa Takut Gemuk!

Itu dia ulasan tentang hukum berhubungan saat malam lebaran.

Diharapkan dari penjelasan di atas dapat memberi pemahaman setiap umat Muslim saat mendekati hari raya.

  • https://islami.co/hindari-berhubungan-suami-istri-di-malam-idul-adha/
  • https://ruor.uottawa.ca/handle/10393/35554
  • https://jabar.nu.or.id/syariah/bagaimana-hukum-melakukan-hubungan-suami-istri-di-malam-idul-fitri-sXTFc
  • https://hidayatuna.com/hukum-berhubungan-badan-pada-malam-takbiran-idul-adha/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.