10 Oktober 2023

7 Posisi Berhubungan agar Bayi Cepat Lahir, Bisa Dicoba Moms

Berhubungan intim dapat membantu melahirkan lebih cepat
7 Posisi Berhubungan agar Bayi Cepat Lahir, Bisa Dicoba Moms

6. Stimulasi Puting

Posisi berhubungan agar bayi cepat lahir adalah dengan stimulasi puting.

Ada juga sejumlah kecil bukti yang menunjukkan bahwa rangsangan pada puting juga dapat membantu proses persalinan menurut Tommys.org.

Saat berhubungan intim, Dads bisa mencoba melakukan stimulasi satu ini. Cara melakukannya adalah dengan mengusap atau menyentuh lembut puting pasangan.

Kegiatan ini dapat melepaskan hormon oksitosin yang membantu mempercepat kontraksi.

Jika Moms mengalami kehamilan yang sehat dan tidak mengalami komplikasi apa pun, tidak masalah untuk mencoba stimulasi puting.

7. Orgasme Bersama

Orgasme Bersama (Orami Photo Stock)
Foto: Orgasme Bersama (Orami Photo Stock)

Orgasme memicu lonjakan pelepasan oksitosin, yang merupakan kunci produksi kontraksi persalinan.

"Penelitian telah menemukan bahwa tubuh dapat melepaskan oksitosin saat orgasme.

Hormon ini mirip dengan Pitocin yaitu obat yang digunakan dokter untuk memulai atau mempercepat persalinan," ungkap dokter kandungan Nita Landry, MD, lulusan University of South Alabama .

Jika Moms mengalami kontraksi setelah mencapai klimaks, secara teoritis ini dapat membantu tubuh merasakan saatnya memulai proses persalinan.

Baca Juga: 10 Arti Mimpi Istri Hamil Muda dan Tua, Haruskah Khawatir?

Hal yang Perlu Dihindari saat Berhubungan Intim selama Kehamilan

Ilustrasi Berhubungan Seks (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Berhubungan Seks (Orami Photo Stock)

Banyak pasangan yang melaporkan bahwa berhubungan intim membuat mereka merasa lebih dekat sebagai pasangan dan membuat pikiran menjadi lebih rileks.

Berada dalam keadaan pikiran yang rileks tentu membantu proses persalinan lebih cepat setelah dimulai.

Selain itu, banyak juga yang melaporkan bahwa berhubungan intim dapat membantu tidur menjadi lebih mudah.

Meskipun berhubungan intim memiliki manfaat dan dikatakan baik dilakukan selama bulan-bulan kehamilan, namun Moms juga perlu memperhatikan beberapa hal.

Hindari berhubungan intim dengan pasangan dalam keadaan pecah ketuban.

Setelah ketuban pecah, melakukan aktivitas seks justru dapat meningkatkan risiko infeksi.

Selain itu, bagi Moms yang memiliki letak plasenta yang rendah (plasenta previa), atau mengalami pendarahan pada vagina sebaiknya agar tidak melakukan hubungan intim dengan pasangan terlebih dahulu.

Saat hamil dan ingin berhubungan intim dengan pasangan, Moms juga harus menghindari seks anal yang dapat mengakibatkan infeksi kehamilan.

Selama kehamilan, hindari membiarkan pasangan meniup ke dalam vagina saat berhubungan intim secara oral guna mencegah risiko emboli udara, kondisi medis yang berpotensi fatal.

Emboli udara terjadi ketika adanya gelembung udara menyumbat pembuluh darah, yang dapat berbahaya bagi ibu dan janin dalam kandungan.

Selain beberapa hal yang telah disebutkan, Moms juga dilarang melakukan hubungan seks dengan Dads ketika:

  • Berisiko mengalami keguguran atau riwayat keguguran sebelumnya
  • Berisiko mengalami persalinan prematur (kontraksi sebelum 37 minggu kehamilan)
  • Mengalami pendarahan vagina, keputihan, atau kram tanpa penyebab yang diketahui
  • Kantung ketuban mengeluarkan cairan atau selaput ketuban pecah
  • Serviks telah terbuka terlalu dini saat hamil
  • Plasenta terlalu rendah di dalam rahim (plasenta previa)

Baca Juga: 9 Bahaya Hamil dengan Kondisi Plasenta Previa dan Gejalanya

Keamanan Bayi saat Berhubungan Intim saat Kehamilan

Berhubungan Seks saat Hamil
Foto: Berhubungan Seks saat Hamil (sporteluxe.com)

Meskipun berhubungan intim selama kehamilan dianggap aman bagi kebanyakan wanita, banyak pasangan yang khawatir apakah aktivitas tersebut dapat membahayakan bayi dalam kandungan.

Sebenarnya, bayi dilindungi oleh cairan ketuban di dalam kantung ketuban dan oleh otot rahim, serta oleh lendir tebal yang menyumbat mulut rahim.

Hal ini membuat bayi terlindungi dengan baik dari tekanan atau benturan ringan.

Selain itu, selama berhubungan intim, penis tidak mencapai bayi karena bayi terlindungi oleh rahim dan cairan ketuban.

Namun, seiring bertambahnya usia kehamilan, ruang di dalam rahim menjadi lebih terbatas, sehingga Moms mungkin merasa sedikit gerakan bayi saat berhubungan.

Hal ini adalah reaksi normal dan bukan karena bayi merasa tidak nyaman atau terganggu.

Jadi, meskipun berhubungan intim saat hamil dianggap aman bagi sebagian besar wanita, selalu penting untuk mendengarkan tubuh Moms.

Lalu, berbicara dengan dokter kandungan jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran khusus tentang aktivitas seksual selama kehamilan.

Pastikan Moms dan Dads dalam keadaan sama-sama nyaman ketika melakukannya.

Baca Juga: Malas Berhubungan Seks karena Lelah, Ini 5 Solusinya

Itu dia beberapa posisi berhubungan agar bayi cepat lahir yang bisa Moms dan Dads coba di rumah.

Jika memang Moms belum merasakan tanda-tanda persalinan ketika HPL sudah lewat lebih baik langsung mengunjungi dokter kandungan.

Jangan lupa selalu lakukan pemeriksaan rutin untuk menjaga kesehatan kandungan hingga saat persalinan tiba, ya, Moms.

  • https://www.newkidscenter.org/Sex-Moves-to-Induce-Labor.html
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16816067/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25763253/
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/sex-to-induce-labor#is-it-safe
  • https://www.tommys.org/pregnancy-information/giving-birth/labour-and-birth-faqs/can-anything-bring-labour
  • https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/
  • https://justsimplymom.com/best-sex-positions-to-induce-labor/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb