25 September 2023

Kisah Kerajaan Perlak, Kesultanan Islam Tertua di Nusantara

Usianya lebih tua dari Kerajaan Samudera Pasai!
Kisah Kerajaan Perlak, Kesultanan Islam Tertua di Nusantara

Kerajaan Perlak, juga dikenal sebagai Kesultanan Peureulak, merupakan kerajaan Islam yang berkuasa di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Peureulak, Aceh Timur.

Kesultanan ini berdiri sekitar tahun 840 hingga 1292 M.

Melansir dari publikasi STEKOM, wilayah Perlak terkenal sebagai penghasil kayu perlak, jenis kayu berkualitas tinggi yang sangat digunakan dalam pembuatan kapal.

Oleh karena itu, daerah ini sering disebut sebagai "Negeri Perlak."

Kekayaan alam Perlak dan posisinya yang strategis menjadikannya pusat perdagangan yang berkembang pada abad ke-8.

Pelabuhan Perlak sering didatangi oleh kapal-kapal dari berbagai wilayah, termasuk Arab dan Persia.

Hal ini memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan Islam di daerah ini, terutama melalui perkawinan campur antara pedagang Muslim dan penduduk setempat.

Seiring berjalannya waktu, kesultanan ini memainkan peran penting dalam perkembangan budaya dan perdagangan di kawasan tersebut.

Baca Juga: Sejarah Nasi Padang, Lengkap dengan Kalori Lauknya!

Sejarah Berdirinya Kerajaan Perlak

Ilustrasi Kerajaan Perlak
Foto: Ilustrasi Kerajaan Perlak (Mahadalyjakarta.com)

Kerajaan Perlak sudah ada pada tahun 506 Hijriah, berawal dari datangnya sebuah kelompok dakwah dari Mekkah, Arab Saudi, yang tiba di wilayah Perlak.

Di antara para pengikut dakwah ini terdapat seorang bernama Sayyid Ali Al-Muktabar, yang kemudian menikahi seorang gadis setempat bernama Putri Tansyir Dewi.

Dari pernikahan mereka, lahir seorang anak yang diberi nama Alaidin Sayyid Maulana Abdul Aziz Syah, yang kemudian menjadi pendiri dan raja pertama Kerajaan Perlak.

Suatu saat, konflik antara pengikut Sunni dan Syiah terjadi, menyebabkan Kerajaan Perlak terpecah menjadi dua pemerintahan.

Perlak Baroh, yang dikuasai oleh pengikut Syiah, berpusat di wilayah pesisir, sementara Perlak Tunong, yang diperintah oleh pengikut Sunni, berpusat di pedalaman kerajaan.

Namun, saat Kerajaan Sriwijaya menginvasi Perlak Baroh, kedua pemerintahan ini bersatu kembali.

Kemakmuran Kerajaan Perlak tercapai pada abad ke-8 melalui keberhasilannya dalam perdagangan.

Wilayah ini dikenal sebagai salah satu penghasil kayu terbaik, yang sering digunakan sebagai bahan pembuatan kapal.

Dengan berkembangnya perdagangan, Perlak juga menjadi pusat penyebaran agama Islam di wilayah tersebut, terutama melalui perkawinan antara penduduk setempat dengan pedagang Muslim yang singgah di pelabuhan.

Oleh karena itu, Kerajaan Perlak dikenal sebagai salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara.

Baca Juga: 4 Silsilah Keluarga Kerajaan Inggris serta Daftar Pewaris

Kondisi Geografis Kerajaan Perlak

Ilustrasi Kerajaan Perlak
Foto: Ilustrasi Kerajaan Perlak (Crcs.ugm.ac.id)

Selat Malaka sejak zaman dahulu, telah dikenal sebagai salah satu jalur perdagangan utama di wilayah Nusantara.

Pedagang dari berbagai belahan dunia menggunakan jalur ini untuk berdagang, dan selat ini juga menjadi pintu masuk bagi ajaran agama-agama baru ke wilayah Nusantara.

Sebelum Kesultanan Malaka berdiri, pelayaran di Selat Malaka tidak melewati pantai Semenanjung Malaya seperti yang kita kenal saat ini, melainkan melalui sisi barat Selat Malaka yang mengikuti pantai-pantai Sumatera.

Kota pelabuhan yang sangat penting pada masa itu adalah Melayu, yang terletak di muara Sungai Batanghari, Jambi.

Pada bulan Desember hingga Maret, angin musim timur laut berhembus di sebelah utara khatulistiwa, memungkinkan kapal-kapal dagang dari India dan Tiongkok untuk berlayar ke perairan Selat Malaka.

Kapal-kapal ini biasanya berlabuh di Selat Malaka hingga bulan Mei sebelum kembali ke negeri asal mereka dengan memanfaatkan angin musim barat daya.

Sumatera juga memainkan peran penting dalam perdagangan internasional di Selat Malaka.

Salah satu hasil bumi utama Sumatera pada waktu itu adalah lada, terutama di wilayah Aceh.

Menurut catatan pedagang Arab dan Tiongkok, penanaman lada di Aceh telah dimulai sejak abad ke-9,...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb