08 Februari 2024

7 Klasifikasi Makhluk Hidup, dari Kingdom hingga Species

Pengelompokkan makhluk hidup dalam keilmuan disebut taksonomi
7 Klasifikasi Makhluk Hidup, dari Kingdom hingga Species

Foto: Freepik.com/byrdyak

Sudahkah Moms mengajarkan anak mengenai klasifikasi makhluk hidup?

Jika diibaratkan, alam semesta merupakan laboratorium alami yang penuh dengan kehidupan dalam berbagai bentuk dan warna.

Dari mikroorganisme yang tak terlihat oleh mata manusia hingga hewan besar seperti gajah dan paus, semua makhluk ini memiliki peran penting dalam jaringan kehidupan.

Nah, untuk memahami dan menghargai keragaman luar biasa tersebut, kita perlu menggunakan alat penting yang disebut sebagai klasifikasi makhluk hidup.

Baca Juga: 10+ Jenis Tanaman Puring yang Cocok Ditanam di Rumah

Taksonomi: Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Rusa
Foto: Rusa (Freepik.com/wirestock)

Melansir laman Northern Arizona University, orang pertama yang meresmikan klasifikasi makhluk hidup adalah Carl von Linnae atau dikenal juga sebagai Linnaeus (bentuk Latin), yang hidup pada tahun 1700-an (sekitar 100 tahun sebelum Darwin).

Ia mulai dengan membagi semua organisme yang diketahui ke dalam Kingdom terpisah berdasarkan persamaan dan perbedaan fisik terbesar.

Subdivisi dalam Kingdom disebut sebagai Phylum. Lalu Phylum dibagi lagi menjadi Class.

Class dibagi menjadi Order. Order dibagi lagi menjadi Family. Family dibagi menjadi Genus. Terakhir, Genus dibagi lagi menjadi Species.

Pembagian tingkatan-tingkatan pengelompokan makhluk hidup dalam sistem klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi.

Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip, metode, dan praktik pengelompokan (klasifikasi) organisme berdasarkan karakteristik kesamaan dan perbedaannya.

Taksonomi tidak hanya terbatas pada pengelompokan saja, tetapi juga mencakup penamaan (nomenklatur) dan identifikasi spesimen.

Dengan mengelompokkan organisme berdasarkan kesamaan ciri-ciri, ilmuwan dapat memahami hubungan evolusioner antara berbagai spesies dan memahami struktur keseluruhan dari keragaman kehidupan.

Taksonomi tradisional berfokus pada karakteristik morfologi (bentuk dan struktur) untuk mengklasifikasikan organisme.

Namun, dengan kemajuan dalam biologi molekuler dan genetika, taksonomi saat ini juga mempertimbangkan informasi genetik dan molekuler dalam klasifikasinya, yang kadang-kadang disebut sebagai "taksonomi molekuler".

Secara keseluruhan, taksonomi memainkan peran penting dalam biologi karena membantu ilmuwan untuk mengorganisir dan memahami keragaman makhluk hidup dengan cara yang sistematis dan logis.

Tingkatan dalam Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Foto: Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup (Biology-igcse.weebly.com)

Berikut adalah penjelasan singkat dari masing-masing tingkatan:

1. Kingdom

Ini adalah tingkat tertinggi dari klasifikasi. Tradisionalnya, ilmuwan membagi makhluk hidup menjadi dua kingdom besar: tumbuhan (Plantae) dan hewan (Animalia).

Namun, dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang biologi molekuler dan genetika, sistem ini telah diperluas untuk mencakup beberapa kerajaan lain seperti Fungi (jamur), Protista, Archaea, dan Bacteria.

2. Phylum

Di dalam sebuah kerajaan, makhluk hidup dibagi lagi berdasarkan karakteristik struktural besar mereka.

Misalnya, dalam kingdom Animalia, beberapa contoh phylum meliputi Chordata (hewan dengan notokord, seperti mamalia, burung, ikan), Arthropoda (seperti serangga, laba-laba, dan udang), dan Mollusca (seperti siput, kerang, dan cumi-cumi).

3. Classis

Di dalam phylum, organisme dibagi lagi menjadi kelas berdasarkan karakteristik yang lebih spesifik.

Dalam phylum Chordata, beberapa contoh kelas meliputi Mammalia (mamalia), Aves (burung), dan Reptilia (reptil).

4. Ordo

Organisme dalam sebuah kelas dikelompokkan lebih lanjut menjadi ordo berdasarkan kesamaan yang lebih mendalam.

Misalnya, di dalam kelas Mammalia, kita memiliki ordo seperti Carnivora (pemakan daging seperti singa dan beruang) dan Primates (seperti manusia dan monyet).

5. Familia

Di dalam ordo, organisme dikelompokkan lagi menjadi famili. Famili biasanya berakhir dengan "-idae".

Sebagai contoh, di dalam ordo Carnivora, kita memiliki famili Felidae (kucing besar dan kecil) dan Canidae (anjing, serigala, dan lain-lain).

6. Genus

Di dalam famili, organisme dikelompokkan lebih lanjut berdasarkan kesamaan yang lebih spesifik lagi.

Genus merupakan kumpulan spesies yang sangat serupa.

Sebagai contoh, dalam famili Felidae, Genus Panthera mencakup singa, harimau, jaguar, dan leopard.

7. Species

Ini adalah tingkat klasifikasi terendah dan paling spesifik.

Sebuah spesies terdiri dari individu yang serupa dan biasanya dapat berkembang biak di alam bebas untuk menghasilkan keturunan yang subur.

Nama ilmiah dari organisme (dikenal sebagai binomial nomenclature) terdiri dari nama genus dan spesiesnya.

Sebagai contoh, nama ilmiah untuk manusia adalah Homo sapiens.

Baca Juga: 10+ Review Sabun Anak yang Aman dan Bagus untuk Kulit Si Kecil

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Tumbuhan
Foto: Tumbuhan (Canva.com)

Bagi Moms yang belum tahu, klasifikasi makhluk hidup adalah proses sistematis untuk mengelompokkan dan mengkategorikan organisme atau makhluk hidup berdasarkan kesamaan karakteristik tertentu.

Lantas, apa saja tujuan dibuatnya klasifikasi makhluk hidup? Berikut penjelasannya yang perlu dipahami.

1. Pemahaman Keragaman Kehidupan

Adanya klasifikasi bisa membantu kita memahami dan mengorganisir keragaman besar makhluk hidup yang ada di bumi.

Dengan mengelompokkan organisme berdasarkan kesamaan karakteristik, kita dapat mengidentifikasi, mempelajari, dan mendokumentasikan berbagai spesies.

2. Penamaan Ilmiah

Klasifikasi memberikan dasar untuk memberikan nama ilmiah khas kepada setiap spesies, yang dikenal sebagai nomenklatur ilmiah.

Ini memungkinkan ilmuwan di seluruh dunia untuk berkomunikasi secara efektif tentang organisme tertentu tanpa ambiguitas.

Misalnya, Homo sapiens adalah nama ilmiah untuk manusia.

3. Konservasi Sumber Daya Alam

Hewan Gajah
Foto: Hewan Gajah (Freepik.com/wirestock)

Klasifikasi dapat membantu dalam upaya konservasi dan perlindungan spesies yang terancam punah.

Dengan mengetahui spesies mana yang terancam punah atau dalam bahaya, kita dapat mengambil tindakan untuk melindungi lingkungan mereka dan mencegah kepunahan.

4. Pemahaman Ekosistem

Klasifikasi makhluk hidup bisa membantu kita dalam memahami interaksi antara berbagai organisme dalam ekosistem.

Dengan begitu, manusia dapat memahami bagaimana perubahan dalam satu populasi atau spesies bisa memengaruhi organisme lain dan ekosistem secara keseluruhan.

5. Pengembangan Obat dan Pengobatan

Klasifikasi membantu manusia dalam penelitian medis dan pengembangan obat.

Jadi, ilmuwan dapat memahami lebih baik bagaimana organisme patogen seperti bakteri atau virus terkait dengan organisme lain dan memengaruhi kesehatan manusia.

Hal ini penting dalam proses pengembangan vaksin dan pengobatan.

Baca Juga: 8 Hewan Terbesar di Dunia, Ukurannya Bikin Terkejut!

Dalam Modul Biologi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, disebutkan bahwa ada banyak jenis...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb