
Scroll untuk melanjutkan membaca
Pernahkah Moms mendengar istilah rantai makanan? Rantai makanan merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang perlu diedukasi kepada Si Kecil, lho Moms.
Secara garis besar ini menggambarkan siklus bagaimana makhluk hidup dalam bertahan.
Rantai makanan umumnya dipahami sebagai urutan linier organisme memakan organisme lain hingga membentuk suatu jaringan makanan.
Sebelum beralih lebih jauh, organisme merupakan kata lain dari makhluk hidup ya, Moms!
Dalam ekologi makhluk hidup, rantai makanan juga menunjukkan bagaimana organisme saling terkait antara organisme lainnya.
Menghasilkan sebuah jaring makanan, membuat rantai makanan terdiri dari beberapa tingkatan organisme yang berbeda.
Jangan keliru antara rantai makanan dengan jaring-jaring makanan, ya Moms.
Rantai makanan memiliki ciri khusus yaitu sebagian besar organisme mengkonsumsi lebih dari satu jenis hewan atau tumbuhan.
Sedangkan pada jaring-jaring makanan, organisme memakan organisme lainnya yang tidak hanya satu jenis yang menggambarkan hewan apa yang memakan apa di alam liar.
Setiap spesies tumbuhan dan hewan akan selalu bergantung pada spesies lainnya untuk kelangsungan hidupnya
Sehingga rantai makanan menunjukkan bagaimana energi ditransfer dari satu organisme hidup ke organisme lain melalui makanan.
Penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana rantai makanan bekerja sehingga Moms dapat mengedukasi Si Kecil, serta bagaimana keseimbangan ekologi.
Yuk, Moms kenali bersama rantai makanan lebih jelasnya untuk memberikan pemahaman pada Si Kecil!
Baca Juga: Si Kecil Sudah Siap Sekolah? Atur Keuangan Dana Pendidikannya
Mengutip dari Khan Academy, berikut ini tingkatan umum rantai makanan:
Produsen utama adalah autotrof dan paling sering merupakan organisme fotosintetik seperti tumbuhan, alga, atau cyanobacteria
Organisme yang memakan produsen primer disebut konsumen primer.
Konsumen primer biasanya herbivora, pemakan tumbuhan, meskipun mereka mungkin pemakan alga atau pemakan bakteri
Organisme yang memakan konsumen primer disebut konsumen sekunder. Konsumen sekunder umumnya pemakan daging.
Organisme yang memakan konsumen sekunder disebut konsumen tersier. Ini adalah karnivora pemakan karnivora, seperti elang atau ikan besar
Baca Juga: Edukasi Anak, Kenali Begini Proses Terjadinya Bunyi
Beberapa rantai makanan memiliki tingkat tambahan yang berbeda.
Perbedaan tingkatan hal tersebut biasanya disesuaikan melalui ekosistem atau tempat organisme tersebut hidup, seperti contohnya di sawah, laut, dan hutan.
Berikut penjelasan lebih dalam terkait rantai makanan tiap ekosistem, antara lain sebagai berikut.
Baca Juga: Yuk, Kenali Tahap Pertumbuhan Gigi Anak!
Melansir dari laman Britanica, menjelaskan bahwa matahari disebut sebagai sumber energi utama pada rantai makanan di sawah.
Tumbuhan dikatakan sebagai produsen yang mendapatkan energi dari sumber energi utama melalui tahap fotosintesis.
Sebagian besar tumbuhan mengambil energi dari matahari dan nutrisi dari tanah.
Konsumen primer pada ekosistem ini adalah hewan herbivora seperti:
Setelah itu, hewan pemakan tumbuhan tersebut akan dimakan oleh hewan pemakan daging, seperti elang.
Adapun cara mudah untuk memahaminya yaitu sebagai berikut:
Maksud pengurai di sini merupakan konsumen akhir yang menguraikan senyawa organisme yang telah mati.
Pada ekosistem sawah, tipe pengurai itu seperti bakteri, jamur, dan berbagai jenis cacing.
Baca Juga: Cek Proses Terjadinya Minyak Bumi untuk Edukasi Anak
Berbeda dengan jenis ekosistem sebelumnya, kehidupan laut juga memiliki rantai makannya sendiri.
Mengutip National Geographic Study, dalam rantai makanan di laut, terdiri dari hewan dan tumbuhan laut yang daling terkait.
Hewan ini hadir dalam berbagai ukuran. Untuk ukuran yang kecil ada berbagai jenis ikan serta ada penyu dan paus untuk ukuran hewan laut besar.
Pada rantai makanan di laut juga mencakup hewan mikroskopis seperti zooplankton, ubur-ubur, dan larva seperti ikan.
Jika di sawah tumbuhan menjadi produsen utama, di kehidupan laut produsen utamanya dikenal fitoplankton.
Melansir National Ocean Service, fitoplankton adalah tumbuhan yang hidup melayang di air.
Rantai makanan di laut bermula ketika fitoplankton dimakan oleh zooplankton sebagai konsumen primer.
Lalu, zooplankton dan udang akan dimakan oleh ikan-ikan kecil, sampai ikan besar contohnya hiu.
Cara mudahnya seperti ini:
Pengurai atau dekomposer atau pengurai di laut ini biasanya bentos yang berupa bakterioplankton, cacing laut, bintang laut, dan belut laut.
Sama seperti peran pengurai lainnya, bentos berfungsi untuk menguraikan makhluk hidup yang telah mati untuk menjadi komponen yang lebih kecil.
Sehingga dapat digunakan kembali sebagai nutrisi makanan bagi fitoplankton.
Baca Juga: Pengertian Proses Terjadinya Korosi sebagai Edukasi Anak
Pada sistem rantai makanan di hutan tentu mencangkup berbagai tumbuhan dan hewan karnivora atau hewan pemakan daging.
Tumbuhan dan hewan di hutan menggunakan energi dari makanan mereka untuk bertahan hidup.
Dalam ekosistem hutan, rumput atau tumbuhan liar menjadi sumber energi ataupun produsen.
Contohnya seperti tumbuhan akan dimakan oleh rusa, kemudian rusa akan dimakan oleh harimau sebagai predator.
Contoh lain dalam rantai makanan di hutan, antara lain:
Pada jaringan makanan di hutan, pengurai di sini adalah cacing, jamur, dan bakteri.
Jenis pengurai tersebut masuk ke dalam kategori mikroba yang akan memamakan sisa-sisa tubuh dari organisme lain yang telah mati.
Proses tersebut akan mengembalikan energi ke lingkungan dalam bentuk nutrisi dalam tanah.
Baca Juga: Edukasi Anak, Kenali Manfaat Panas Bumi bagi Kehidupan
Rantai makanan cukup penting untuk diketahui karena dengan memahami ini Moms dapat menunjukkan hubungan antar organisme dalam ekosistem.
Kemudian memahami rantai makanan juga dapat memberikan gambaran kepada Si Kecil bagaimana organisme dapat hidup dan tumbuh.
Selain itu, ketika mengajarkan Si Kecil mengenai rantai makanan mereka akan mengerti bagaimana perubahan ekosistem ketika salah satu tingkatan rantai makanan punah.
Karena rantai makanan juga menampilkan apa yang terjadi ketika produsen atau konsumen hilang atau mulai langka. Hal menyebabkan sebuah ekosistem bisa hancur.
Misalnya saja penebangan hutan membuat hewan-hewan di hutan kehilangan sumber makanannya.
Sehingga tak jarang banyak kabar hewan liar mulai memasuki kawasan penduduk untuk mencari makanan.
Nah, jumlah hewan pemakan tumbuhan (herbivora) harus lebih banyak dari tingkatan diatasnya.
Sebuah ekosistem dikatakan sehat dan seimbang jika semakin ke atas pada rantai makanan, semakin sedikit jumlahnya.
Baca Juga: Mengenal 5 Tokoh Pewayangan untuk Edukasi Anak
Semoga ilmu pengetahuan tentang rantai makanan ini dapat membantu untuk memberikan edukasi pada anak ya, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.