Tanda dan Dampak Terlalu Mengekang Anak, Moms Wajib Tahu!
6. Sering Memberikan Hukuman
Tanda jika Moms strict parents atau terlalu mengekang anak adalah sering memberikan hukuman pada Si Kecil.
Moms dan Dads mungkin tak ragu untuk memberikan hukuman fisik pada anak ketika mereka melakukan kesalahan atau melanggar aturan yang telah dibuat.
Alih-alih memberikan pemahaman, orang tua yang mengekang anak lebih memilih untuk memarahi Si Kecil.
Pemahaman, pengajaran, dan komunikasi yang efektif lebih disarankan daripada menggunakan hukuman fisik.
Hukuman fisik dapat menyebabkan rasa takut, kecemasan, dan trauma pada anak, serta dapat mempengaruhi hubungan orang tua dan anak menjadi negatif.
7. Tidak Percaya pada Anak
Tanda selanjutnya ketika Moms terlalu mengekang anak adalah hilangnya rasa kepercayaan Moms dan Dads pada Si Kecil.
Orang tua yang menerapkan pola asuh strict parents tidak memiliki kepercayaan pada anak termasuk untuk membuat suatu keputusan dalam hidupnya.
Bahkan orang tua tak jarang menghilangkan kebebasan Si Kecil.
Hal ini dapat menghambat perkembangan mandiri, kreativitas, dan kemampuan anak untuk belajar menghadapi konsekuensi dari keputusan mereka sendiri.
Penting bagi orang tua untuk memberikan kebebasan yang sehat kepada anak, memberikan kepercayaan pada kemampuan anak untuk mengambil keputusan yang tepat.
Lalu, jangan lupa melibatkan anak dalam proses pengambilan keputusan yang relevan dengan usia dan perkembangan mereka.
Baca Juga: 7 Penyebab Anak Berperilaku Buruk, Bisa Karena Stres atau Pola Asuh Otoriter
Dampak Terlalu Mengekang Anak
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, orang tua yang terlalu mengekang anak ternyata dapat memberikan dampak buruk pada perkembangannya, lho Moms.
Berikut ini beberapa dampak orang tua yang terlalu mengekang anak.
1. Anak Sering Berbohong
Salah satu sikap Si Kecil ketika Moms terlalu mengekang anak mereka akan berubah menjadi sosok yang mudah berbohong.
Karena tahu akan dimarahi dan dihukum Moms bila melakukan kesalahan atau mencoba melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan, anak jadi sering berbohong demi merasakan sedikit kebebasan.
Bila pola asuh Moms tidak kunjung berubah, anak akan semakin pandai berbohong agar terlihat baik dan menurut di depan Moms.
Jadi, penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan anak.
Sehingga anak merasa aman untuk berbicara jujur tanpa takut dihukum atau dimarahi secara berlebihan.
2. Anak Tidak Pernah Membawa Teman Ke Rumah
Tanda selanjutnya yang menunjukkan jika Moms terlalu mengekang anak adalah Si Kecil jarang terlihat membawa teman ke rumah.
Coba Moms perhatikan, seberapa sering buah hati membawa teman ke rumah?
Bila nyaris tidak pernah, ingat lagi apakah sebelumnya Moms pernah memarahi atau melarang anak saat ada temannya?
Anak juga bisa saja enggan atau menolak temannya datang ke ruma karena khawatir sikap Moms yang tanpa kompromi pada sekian banyak aturan di rumah akan membuat temannya tidak nyaman.
Jadi, yuk ciptakan lingkungan yang ramah dan terbuka bagi teman-teman Si Kecil, agar mereka merasa diterima dan diizinkan untuk bermain di rumah.
3. Anak Menjadi Tidak Aktif
Jika Moms terlalu mengekang anak, secara tidak langsung Moms akan membuatnya menjadi kurang aktif dan kurang mandiri.
Misalnya, pengekangan fisik, seperti berada di kursi makan setiap hari, dapat mencegahnya bergerak bebas, yang dapat menyebabkan frustrasi.
Pembatasan kebebasan ini juga dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan diri dan harga diri.
Oleh karena itu, berikan anak kebebasan yang sesuai dengan usia dan bantu mereka mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri.
4. Kehilangan Kemampuan
Pembatasan yang diciptakan oleh pengekangan dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan kognitif dan fisik.
Misalnya, jika Si Kecil dilarang untuk beraktivitas di sekolah ia mungkin tidak akan pernah mendapatkan kembali kemampuan yang sebelumnya ia miliki.
Dikutip dari jurnal Physical Restraint of Children and Adolescents in Mental Health, disebutkan bahwa anak-anak yang mengalami pengekangan didiagnosis memiliki gangguan perkembangan dan gangguan psikotik.
Jadi, penting bagi orang tua untuk memahami pentingnya memberikan kebebasan dan kesempatan bagi anak untuk belajar dan berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuannya
Baca Juga: 5 Alasan Pola Asuh Ayah yang Santai Punya Nilai Lebih Bagi Anak
Memberikan anak kesempatan untuk berekspresi, bermain, dan berkreasi sama pentingnya dengan aturan dan batasan dalam mendidik anak.
Jangan sampai niat baik Moms malah merusak hubungan dengan anak seumur hidup.
Apa Moms punya strategi positif untuk mendisiplinkan anak agar tumbuh menjadi pribadi dengan karakter tanpa mengekang anak?
- https://alzheimer.ca/en/help-support/im-caring-person-living-dementia/ensuring-safety-security/using-restraints
- https://www.health.vic.gov.au/sites/default/files/migrated/files/collections/factsheets/h/health-literacy-physical-restraint.pdf
- https://www.drugs.com/cg/restraint-use-in-children.html
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8422777/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.