05 Maret 2024

10 Pernikahan Adat dari Berbagai Suku di Indonesia!

Ketaui prosesi pernikahan adat dari beragam daerah di Indonesia serta rangkaian pelaksanaannya
10 Pernikahan Adat dari Berbagai Suku di Indonesia!

4. Pernikahan Adat Padang

Pernikahan Adat Padang
Foto: Pernikahan Adat Padang (ilmupedia.co.id)

Tata krama dan upacara adat perkawinan Padang tidak boleh diremehkan karena semua orang Minang menganggap bahwa “Perkawinan itu sesuatu yang agung”, yang kini diyakini hanya “sekali” seumur hidup.

Berikut proses pernikahan adat Padang lebih lengkapnya yang perlu Moms pahami.

  • Maresek: Penjajakan pertama sebagai permulaan dari rangkaian tata-cara pelaksanaan pernikahan.
  • Maminang atau Batimbang Tando: Bertukar tanda.
  • Mahanta Siriah: Minta izin.
  • Babako-Babaki: Pihak keluarga dari ayah calon mempelai wanita (disebut bako) ingin memperlihatkan kasih sayangnya dengan ikut memikul biaya sesuai kemampuan.
  • Malam Bainai: Melekatkan tumbukan halus daun pacar merah atau daun inai ke kuku-kuku calon pengantin wanita.
  • Manjapuik Marapulai: Rangkaian terpenting, di mana calon pengantin pria akan dijemput dan dibawa ke rumah calon pengantin wanita untuk melangsungkan akad nikah.
  • Penyambutan di Rumah Anak Daro: Tradisi menyambut kedatangan calon mempelai pria di rumah calon mempelai wanita.
  • Tradisi Usai Akad Nikah: Terdapat lima rangkaian, yaitu Mamulangkan Tando, Malewakan Gala Marapulai, Balantuang Kaniang atau Mengadu Kening, Mangaruak Nasi Kuniang, Bamain Coki.

Baca Juga: 12+ Ragam Pakaian Adat Aceh dan Ciri Khasnya, Penuh Makna!

5. Pernikahan Adat Bugis

Pernikahan Adat Bugis
Foto: Pernikahan Adat Bugis (shutterstock.com)

Rangkaian pernikahan adat Bugis terdiri dari beberapa prosesi. Berikut rangkaian acara pernikahan adat Bugis yang penuh dengan makna dan nilai suku.

  • Mammanu'-manu': Calon mempelai laki-laki akan mendatangi orangtua mempelai perempuan dan meminta izin untuk mempersunting gadis pujaan.
  • Mappetuada: Bertujuan untuk mengumumkan apa yang telah disepakati sebelumnya mengenai tanggal pernikahan, mahar dan lain-lain.
  • Mappasau Botting: Pengantin menjalani perawatan tradisional seperti mandi uap dan menggunakan bedak hitam dari campuran beras ketan, asam Jawa dan jeruk nipis.
  • Cemme Passih: Ritual ini merupakan mandi tolak bala yang dilakukan untuk meminta perlindungan Tuhan dari bahaya.
  • Mappanre Temme: Khatam Alquran dan pembacaan barzanji yang dipimpin oleh seorang imam.
  • Mappacci: Prosesi siraman untuk tolak bala dan membersihkan calon mempelai lahir dan batin.
  • Mappenre Botting: Mengantar mempelai laki-laki ke rumah mempelai perempuan.
  • Mappasiluka: Mempelai laki-laki dituntun menuju kamar mempelai perempuan untuk melakukan sentuhan pertama.
  • Mapparola: Mempelai perempuan melakukan kunjungan balasan ke rumah mempelai lelaki.
  • Massita Beseng: Sebagai penutup rangkaian acara pernikahan, kedua keluarga pengantin bertemu di rumah pengantin perempuan.

Untuk busana pernikahan Bugis, menggunakan baju bodo sebagai baju kebesaran yang digunakan mempelai wanita.

Baju Bodo berbentuk segi empat dengan lengan pendek, biasanya dilengkapi perhiasan seperti kalung, gelang, dan hiasan kepala saat dikenakan.

6. Pernikahan Adat Batak

Pernikahan Adat Batak
Foto: Pernikahan Adat Batak (thebridedept.com)

Pernikahan adat Batak Toba terdiri dari banyak prosesi dan mengeluarkan banyak biaya sehingga dikenal sebagai pernikahan mahal.

Adapun tata cara pernikahan adat Batak yang disebut dengan Na Gok, yaitu pernikahan orang Batak secara normal berdasarkan ketentuan adat terdahulu yang melibatkan unsur Dalihan Na Tolu adalah sebagai berikut:

  • Mangaririt: Tahap persiapan pernikahan yang meliputi memilih gadis yang akan dijadikan istri berdasarkan kriteria pria atau keluarganya.
  • Mangalehon: Tanda memiliki makna pemberian tanda apabila seorang pria telah menemukan wanita sebagai calon istrinya.
  • Marhusip atau melamar: Pihak laki-laki melamar perempuan yang akan menjadi bagian keluarga mereka.
  • Marhata sinamot: Kegiatan yang membicarakan berapa jumlah sinamot dari pihak pria, hewan apa yang akan disembelih, berapa banyak ulos, berapa banyak undangan yang akan disebarkan, dan di mana dilaksanakannya upacara pernikahan tersebut.
  • Pundun Saut: Pihak kerabat pria akan mengantarkan ternak yang sudah disembelih untuk diterima oleh pihak parboru dan setelah makan bersama dilanjutkan dengan pembagian Jambar Juhut (daging) kepada anggota kerabat.
  • Martumpol: Disebut juga sebagai acara pertunangan.
  • Martonggo Raja: Kedua pihak dari calon pengantin akan membahas prosesi adat hari H lebih rinci lagi.
  • Manjalo Pasu-Pasu Parbagason: Pemberkatan pernikahan.
  • Ulaon Unjuk: Pesta adat.
  • Dialap jual: Jika pesta pernikahan diselenggarakan di rumah pengantin wanita, maka dilaksanakanlah acara membawa pengantin wanita ke tempat mempelai pria.
  • Ditaruhon Jual: Jika pesta pernikahan dilaksanakan di rumah pria, maka pengantin wanita dibolehkan pulang ke tempat orang tuanya, untuk kemudian diantar lagi oleh para namboru (saudara) nya ke tempat sang suami.
  • Paulak Une: Langkah untuk kedua belah pihak bebas saling berkunjung-mengunjungi setelah beberapa hari berselang upacara pernikahan yang biasanya dilaksanakan seminggu setelah upacara pernikahan.
  • Manjae: Setelah beberapa lama pengantin pria dan wanita menjalani hidup berumah tangga (kalau pria tersebut bukan anak bungsu), maka ia akan dipajae, yaitu dipisah rumah dan mata pencarian.
  • Maningkir Tangga: Setelah pengantin manjae atau tinggal di rumah mereka, orang tua beserta keluarga pengantin datang untuk mengunjungi rumah mereka dan diadakan makan bersama.

7. Pernikahan Adat Betawi

Pernikahan Adat Betawi
Foto: Pernikahan Adat Betawi (Mahligai-indonesia.com)

Pernikahan adat Betawi sangat dipengaruhi oleh budaya bangsa Arab dan Tionghoa yang bisa dibilang unik atau beda dari yang lain.

Penasaran bagaimana prosesi pernikahan adat Betawi? Ini dia ulasannya, Moms!

  • Melamar: Pada tahapan ini, pihak keluarga calon pengantin pria untuk meminta izin secara resmi kepada pihak calon mempelai wanita.
  • Tande Putus: Prosesi ini hampir sama dengan proses melamar. Pihak utusan dari laki-laki yang datang menemui keluarga calon mempelai perempuan adalah orang-orang dari keluarga pria yang telah dipercaya.
  • Penentuan Mahar.
  • Masa Dipiare: Calon pengantin wanita (none mantu) dijaga oleh tukang piare atau dukun pengantin selama satu bulan.
  • Siraman.
  • Potong Centung: Kegiatan membersihkan rambut yang tumbuh di sekitar tengkuk, leher, dan pelipis calon wanita.
  • Ngerudat: Prosesi iring-iringan rombongan calon mempelai pria menuju kediaman calon pengantin wanita.
  • Palang Pintu: Tradisi berbalas pantun dan adu silat sebelum mempelai pria diterima masuk ke dalam rumah calon mempelai wanita.
  • Akad Nikah.
  • Dipuade: Kedua mempelai duduk dan tukang rias membuka cadar atau penutup wajah mempelai wanita.

8. Pernikahan Adat Lampung

Pernikahan Adat Lampung
Foto: Pernikahan Adat Lampung (shutterstock.com)

Pernikahan adat Lampung terdiri dari dua adat istiadat, yaitu Sai Batin dan Pepadun. “Sai Batin” berarti Satu Penguasa (Raja) sedangkan “Pepadun” berarti Tempat Duduk Penobatan Penguasa.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pernikahan adat Lampung, cari tahu rangakaian prosesinya yuk, Moms!

  • Akad Nikah.
  • Ngurukken Majeu (Ngerukuk): Mempelai perempuan dibawa ke rumah mempelai pria dengan mengendarai Rato. Rato adalah sejenis kereta roda empat atau bisa juga dengan di tandu yang diangkat oleh empat orang pria.
  • Tabuhan Talo Balak: Ketika telah tiba dirumah mempelai pria, kedua mempelai akan disambut dengan tabuhan khas Lampung yaitu talo balak dan juga tarian khas Lampung sambil mengiringi menuju pelaminan.

9. Pernikahan Adat Bali

Pernikahan Adat Bali
Foto: Pernikahan Adat Bali (thebridedept.com)

Setiap tahun pernikahan adat Bali yang dilakukan membutuhkan banyak persiapan, tetapi seluruh prosesi tersebut sarat akan makna dan memiliki tujuan baik bagi kedua calon pengantin.

Lalu, seperti apakah pernikahan adat Bali dalam agama Hindu? Simak selengkapnya.

  • Menentukan Hari Baik.
  • Ngekeb: Upacara dalam pernikahan adat Bali yang bertujuan untuk mempersiapkan calon pengantin wanita.
  • Ngungkab lawang: Membuka pintu.
  • Mesegeh Agung: Sebelum memasuki pekarangan rumah mempelai pria, kedua calon pengantin harus menghadapi prosesi mesegeh Agung.
  • Medengen-dengenan (Mekala-kalaan): Prosesi medengen-dengenan (mekala-kalaan) akan dipimpin oleh seorang pemimpin agama, seperti pendeta ataupun pemangku adat sesuai dengan adat dan budaya masing-masing daerah.
  • Upacara Mewidhi Widana: Pada upacara ini, kedua mempelai akan memakai pakaian kebesaran pengantin atau bisa juga dengan pakaian adat biasa sesuai kemampuan.
  • Upacara Mejauman (Ma Pejati): Dalam prosesi pernikahan adat Bali ini, wanita yang mengikuti sang suami datang kembali ke keluarga wanita didampingi oleh keluarga besar, kerabat dan tetangga dari keluarga pria.
  • Natab Pawetonan: Ritual ini dilakukan di atas tempat tidur dengan cara menyerahkan seserahan berupa barang bernilai, seperti perhiasan dan pakaian oleh mempelai pria kepada ibu dari mempelai wanita.
  • Bekal (Tadtadan): Bekal (tadtadan) dilakukan dengan cara memberikan seperangkat perhiasan atau pakaian ibadah dari ibu kepada anak wanitanya.
  • Mejaya-jaya: Upacara ini dilaksanakan setelah pasangan pengantin telah sah menjadi suami istri dan melambangkan harapan agar selalu diberi kemudahan serta bimbingan dari para Sanghyang Pramesti Guru.

10. Pernikahan Adat Aceh

Pernikahan Adat Aceh
Foto: Pernikahan Adat Aceh (shutterstock.com)

Dalam pernikahan adat Aceh, diisi dengan syarat-syarat dan unsur kekeluargaan dan penghormatan terhadap Tuhan dan sesama manusia.

Adapun tahapan dan prosesi pernikahan adat Aceh, antara lain:

  • Jak Keumalen (Cah Roet): Ini merupakan prosesi merintis jalan yang dilakukan untuk mencari tahu dan mengenal calon mempelai wanita.
  • Jak Meu Lake Jok Theulangke (Jak ba Ranub): Ini seperti halnya prosesi lamaran.
  • Malam Peugaca atau Inai: Menjelang hari pernikahan, kedua mempelai akan mengadakan upacara selamatan pada malam hari dalam waktu 3 sampai 7 hari. Ini dinamakan malam Peugaca.
  • Pernikahan atau Ijab Kabul.
  • Meratakan Gigi: Gigi seorang gadis yang telah menikah harus dipotong dengan alat pengikir gigi, kemudian diberi obat penguat gigi (baja ruek).
  • Khatam Alquran.
  • Pesta Pernikahan.

Itu dia rangkaian pernikahan adat dari berbagai daerah di Indonesia. Benar-benar sarat akan tradisi dan budaya yang sakral serta penuh makna ya, Moms!

  • https://siapnikah.org/11-langkah-dan-makna-prosesi-pernikahan-adat-bali-yang-indah/
  • https://www.weddingku.com/blog/ritual-pernikahan-adat-jawa
  • https://www.bridestory.com/id/blog/panduan-rangkaian-prosesi-pernikahan-adat-jawa-beserta-makna-di-balik-setiap-ritualnya

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb