02 Mei 2024

Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca, Memicu Pemanasan Global

Efek rumah kaca berkaitan dengan pemanasan global
Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca, Memicu Pemanasan Global

3. Industri

Proses terjadinya efek rumah kaca yang ketiga yaitu terkait Industri.

Sekitar seperlima dari emisi global yang didorong oleh manusia berasal dari sektor industri, yang meliputi pembuatan barang dan bahan mentah (seperti semen dan baja), pemrosesan makanan, dan konstruksi.

4. Transportasi

Pembakaran bahan bakar berbasis minyak bumi, yaitu bensin dan solar, untuk menggerakkan sistem transportasi dunia menyumbang 14 persen dari emisi gas rumah kaca global.

Karbon dioksida adalah gas utama yang dipancarkan.

Selain itu, ada juga hasil pembakaran bahan bakar seperti metana dan dinitrogen oksida.

Pendingin udara juga melepaskan gas berfluorinasi.

5. Bangunan

Bangunan yang beroperasi di seluruh dunia menghasilkan 6,4 persen gas rumah kaca global.

Ini karena pendingin udara menghasilkan gas berfluorinasi.

6. Sumber Lain

Kategori ini mencakup emisi dari kegiatan terkait energi selain pembakaran bahan bakar fosil, seperti ekstraksi, pemurnian, pemrosesan, dan pengangkutan minyak, gas, dan batu bara.

Secara global, sektor ini menyumbang 9,6 persen emisi.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Pemanasan Global yang Bisa Dilakukan Sehari-hari

Dampak Efek Rumah Kaca

Kekeringan (ec.europa.eu)
Foto: Kekeringan (ec.europa.eu)

Proses terjadinya efek rumah kaca yang berlebihan ini menyebabkan pemanasan global yang telah mengubah sistem iklim bumi.

Dampaknya antara lain:

1. Cuaca Ekstrem

Menyebabkan peristiwa cuaca ekstrem yang lebih sering dan/atau intens.

Termasuk gelombang panas, angin topan, kekeringan, dan banjir.

2. Curah Hujan

Memperparah curah hujan dan membuat daerah basah menjadi lebih basah dan daerah kering menjadi lebih kering.

3. Permukaan Laut

Naiknya permukaan laut karena mencairnya gletser dan es laut dan peningkatan suhu laut.

4. Perubahan Ekosistem

Mengubah ekosistem dan habitat alami, menggeser rentang geografis, aktivitas musiman, pola migrasi, dan kelimpahan spesies darat, air tawar, dan laut.

5. Gangguan Kesehatan

Peningkatan suhu global dapat meningkatkan tingkat polusi udara dan menyebabkan penyebaran penyakit yang terkait dengan udara kotor dan air yang tercemar.

Selain itu, gelombang panas yang lebih sering dapat mengakibatkan kelelahan panas dan bahkan kematian pada populasi yang rentan.

6. Kerugian Ekonomi

Perubahan iklim dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.

Termasuk kerugian pertanian karena perubahan pola hujan.

Kerugian industri pariwisata karena peningkatan tingkat permukaan laut, dan biaya pemulihan dari bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Baca Juga: 7 Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan, Yuk Sayangi Bumi Kita!

Perubahan ini menimbulkan ancaman tidak hanya bagi tumbuhan dan satwa liar, tetapi langsung bagi manusia.

Suhu yang lebih hangat berarti serangga yang menyebarkan penyakit, seperti demam berdarah dan Zika dapat berkembang biak.

Selain itu, gelombang panas juga bisa membunuh manusia.

Selain itu, banyak orang bisa kelaparan ketika persediaan makanan berkurang akibat kekeringan dan banjir.

Kerawanan pangan dapat menyebabkan migrasi manusia massal dan ancaman ketidakstabilan politik di banyak negara.

  • https://www.nrdc.org/stories/greenhouse-effect-101
  • https://climatekids.nasa.gov/greenhouse-effect/
  • https://katadata.co.id/safrezifitra/berita/6137512855428/pengertian-efek-rumah-kaca-dan-penyebabnya

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb