05 Oktober 2023

9 Penyebab Rambut Bayi Rontok dan Cara Mengatasinya

Umumnya merupakan hal yang normal terjadi pada bayi
9 Penyebab Rambut Bayi Rontok dan Cara Mengatasinya

Rambut bayi rontok adalah kondisi yang cukup sering ditemukan.

Meski umumnya tidak berbahaya, keadaan ini tentu bikin khawatir Moms sebagai orang tua.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), kebanyakan bayi kehilangan sebagian atau semua rambutnya dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Kondisi ini sangat normal.

Namun, bukan berarti kondisi tersebut bisa dianggap sepele, ya, Moms.

Pasalnya, ada pula beberapa masalah kesehatan yang dapat menjadi penyebab rambut bayi rontok.

Yuk, cari tahu selengkapnya tentang rambut rontok pada bayi lewat ulasan di bawah ini, Moms!

Baca Juga: Perlukah Mencukur Rambut Bayi Baru Lahir Sampai Botak?

Penyebab Rambut Bayi Rontok

Rambut Bayi Rontok (hairexpertz.com)
Foto: Rambut Bayi Rontok (hairexpertz.com)

Ada beberapa penyebab rambut bayi rontok yang perlu Moms ketahui. Simak ulasannya di bawah ini.

1. Hormon

Penyebab rambut bayi rontok yang pertama adalah hormon.

Menurut ahli di Oregon Health and Science University, sebagian besar rambut rontok pada bayi terjadi dalam 6 bulan pertama kehidupan anak, dan memuncak di bulan ke-3.

Rambut bayi rontok umumnya merupakan kondisi yang normal, terjadi dalam 6 bulan pertama setelah dilahirkan.

“Penurunan kadar hormonal tertentu pada bayi setelah lahir menyebabkan rontoknya rambut,” kata dr. Cynthia Rindang, Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah – Puri Indah.

Baca Juga: Tips Mengajak Anak Potong Rambut di Salon Tanpa Rewel

Menurutnya, setelah kerontokan tersebut terjadi, maka rambut bayi berada pada fase istirahat.

Umumnya, rambut bayi mulai rontok pada usia 8 sampai 12 minggu pasca lahir, dan mulai tumbuh kembali pada usia 3 sampai 7 bulan.

Namun, rambut yang benar-benar lebat biasanya muncul pada usia 2 tahun ke atas.

Baca Juga: Mengapa Lingkar Kepala Bayi Kecil?

2. Tekanan dan Gesekan

Penyebab rambut bayi rontok yang kedua adalah tekanan dan gesekan berlsbih.

Beberapa faktor yang menentukan waktu dan pola pertumbuhan rambut adalah jenis kelamin, suku, genetik, cara kelahiran, dan nutrisi bayi.

Rambut bayi juga terkadang tampak botak pada area tertentu seperti bagian belakang maupun samping kepala.

Hal ini disebabkan oleh tekanan dan gesekan pada bagian kepala yang terus-menerus dengan alas di bawahnya.

Keadaan ini cukup sering terjadi pada bayi yang berumur di bawah 6 bulan, karena pergerakannya yang masih sangat terbatas.

Setelah bayi bisa duduk sendiri dan mobilisasinya lebih aktif biasanya rambut di bagian tersebut akan mulai tumbuh kembali.

Menurut studi di jurnal Annals of Dermatology, rambut bayi rontok bukanlah sesuatu yang terjadi di luar rahim, melainkan peristiwa fisiologis yang dimulai sebelum lahir.

Para ahli menyimpulkan bahwa kondisi tersebut cenderung mempengaruhi bayi dengan kondisi berikut ini:

  • Lahir dari ibu berusia di bawah 34 tahun
  • Melahirkan melalui vagina

3. Telogen Effluvium

Bayi Moms lahir dengan semua folikel rambut yang mereka miliki. Folikel rambut adalah bagian dari kulit tempat tumbuhnya helai rambut.

Saat lahir, beberapa folikel biasanya berada dalam fase istirahat (disebut fase telogen) dan lainnya berada dalam fase tumbuh (fase anagen).

Tetapi, faktor-faktor tertentu dapat mempercepat fase telogen, menyebabkan rambut rontok.

Hal ini bisa disebabkan karena beberapa hal. Persalinan adalah peristiwa yang membuat stres bagi semua orang yang terlibat, termasuk bayi Moms.

Beberapa mengatakan bahwa stres ini dapat menyebabkan telogen effluvium dan rambut bayi rontok juga.

4. Cradle Cap

Apakah kulit kepala bayi dipenuhi bercak-bercak kasar, bersisik, dan terkadang berminyak atau tampak seperti ketombe yang mengeras?

Jika ya, kondisi ini disebut dengan cradle crap.

Dokter tidak tahu persis apa penyebab kondisi tersebut. Tapi, banyak yang menduga bahwa cradle cap disebabkan oleh infeksi jamur.

Di samping itu, kondisi tersebut juga bisa terjadi akibat perubahan hormonal yang membuat kulit kepala memproduksi lebih banyak minyak.

Cradle cap tidak menyakitkan, gatal, atau menular. Kondisi ini juga tidak menyebabkan kerontokan rambut yang sangat parah.

Namun, tetapi dalam upaya menghilangkan sisik yang membandel, Moms mungkin juga secara tidak sengaja mencabut beberapa helai rambut Si Kecil.

Sebagian besar kasus cradle cap pada bayi bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Namun, ada juga keluhan yang dapat bertahan lebih lama bahkan hingga beberapa bulan.

Baca Juga: Cara Mengobati dan Mencegah Cradle Cap pada Bayi

5. Kurap

Kurap (juga disebut tinea capitas) tidak disebabkan oleh cacing tetapi oleh berbagai jamur.

Ini dapat menyebabkan rambut rontok dan sering kali disertai dengan ruam merah, bersisik, seperti cincin terlihat di kulit kepala.

Menurut dokter di Children's National di Washington, DC, kurap biasanya tidak menginfeksi anak-anak di bawah usia 2 tahun.

Tetapi penyakit ini sangat menular, jadi jika satu orang di rumah mengidapnya, mungkin saja penyebarannya melalui barang-barang seperti topi dan sikat rambut bersama.


6. Alopecia Areata

Alopecia areata adalah kondisi kulit yang menyebabkan bintik-bintik kebotakan di kepala.

Tenang, kondisi ini tidak mengancam jiwa, juga tidak bersifat menular.

Alopecia areata disebabkan oleh cacat pada sistem kekebalan tubuh, yang membuatnya menyerang dan menghancurkan sel-sel rambut yang sehat.

Studi di jurnal Pediatric Dermatology mencatat, penyakit ini sangat jarang terjadi pada anak di bawah 6 bulan.

7. Bayi Mengalami Stres

Bayi juga bisa mengalami yang namanya stres lho Moms, bukan hanya orang dewasa saja.

Folikel rambut sangat sensitif terhadap stres fisik atau emosional. Rambut mulai rontok sekitar 3-4 bulan setelah bayi mengalami stres berat.

Contohnya adalah demam tinggi, penyakit parah, atau operasi. Juga, krisis emosional atau diet ketat dapat menjadi pemicu.

Setelah rambut berhenti rontok, perlahan rambut akan tumbuh kembali.

Ini bisa memakan waktu 6 hingga 8 bulan untuk semua rambut tumbuh kembali. Seluruh siklus membutuhkan waktu sekitar 12 bulan.

Baca Juga: 4 Hal Penting untuk Bertahan Menghadapi Depresi Pascapersalinan

8. Bayi Kekurangan Nutrisi

Nutrisi yang baik sangat penting untuk tubuh bayi yang sehat. kekurangan vitamin, mineral, dan protein, bisa menyebabkan rambut bayi rontok.

Rambut bayi rontok bisa menjadi tanda kelainan pola makan seperti anoreksia dan bulimia, serta efek samping dari pola makan vegetarian atau vegan rendah protein.

Kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan rambut rontok:

  • Besi
  • Seng
  • Niacin
  • Biotin
  • Protein dan asam amino

Terlalu banyak vitamin A juga bisa menyebabkan rambut rontok.

Dokter anak dapat menyarankan rencana makan yang sehat atau meresepkan suplemen untuk mengatasi kekurangan nutrisi.

9. Mengalami Hipotiroid

Tiroid adalah kelenjar di leher kita. Kelenjar ini tugasnya melepaskan hormon yang membantu mengontrol metabolisme tubuh.

Pada hipotiroidisme, tiroid tidak menghasilkan cukup hormon yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.

Gejalanya meliputi:

Rambut rontok harus berhenti saat Si Kecil dirawat dengan obat penambah hormon tiroid.

Tapi hal ini bisa memakan waktu beberapa bulan sampai semua rambut tumbuh kembali.

Baca Juga: Tak Usah Langsung Khawatir, Simak 13 Penyebab Rambut Rontok pada Anak

Cara Mengatasi Rambut Bayi Rontok

Cara Keramas untuk Bayi (Orami Photo Stocks)
Foto: Cara Keramas untuk Bayi (Orami Photo Stocks) (Orami Photo Stocks)

Ingatlah bahwa bayi Moms mengalami rambut rontok sebagai akibat dari proses alami yang terjadi di dalam tubuhnya.

Untuk meminimalkan gejala rambut bayi rontok, beberapa tips berikut ini bisa Moms coba.

1. Jangan Panik

Hampir setiap bayi mengalami rambut rontok sebagai hasil dari fluktuasi normal kadar hormon di dalam tubuhnya.

Rambut bayi rontok dalam hal ini adalah kondisi normal.

Oleh karena itu, Moms tidak perlu khawatir berlebihan, apalagi jika keluhannya tidak disertai gejala-gejala penyerta yang mengganggu kenyamanan Si Kecil.

2. Perhatikan Cara Bayi Duduk dan Tidur

Faktor eksternal lain yang dapat menyebabkan kerontokan rambut bayi adalah cara mereka duduk dan tidur.

Saat mulai memperhatikan, Moms mungkin memperhatikan bahwa bayi menghabiskan banyak waktunya dalam posisi yang sama.

Misalnya, saat mereka tidur, mereka menoleh ke kanan untuk melihat ke luar tempat tidur mereka.

Kemudian ketika mereka duduk di kursi mobil, menoleh ke kanan untuk melihat ke luar jendela.

Menghabiskan terlalu banyak waktu dalam satu posisi dapat memberi tekanan pada kulit anak hingga menciptakan gesekan yang dapat menyebabkan rambut rontok.


3. Perbanyak Tummy Time

Bayi dianjurkan untuk menghabiskan waktu tummy time lebih banyak.

Tindakan tersebut membuat bagian belakang kepala bayi beristirahat dan meminimalkan kerontokan rambut, juga penting untuk kesehatan maupun perkembangan fisik secara keseluruhan.

Saat bayi tengkurap, mereka harus bekerja untuk mengangkat kepala, menoleh, melihat ibu dan ayah, dan berinteraksi dengan dunia.

Waktu tengkurap ini membantu bayi belajar mendorong, berguling, duduk, merangkak, dan akhirnya berdiri, semua tonggak perkembangan penting dalam kehidupan bayi Moms.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Mengenalkan Tummy Time?

4. Rawat Kulit Kepala Bayi dengan Lembut

Meskipun Moms tidak dapat mencegah rambut rontok sama sekali, kita dapat meminimalkan efeknya dengan merawat kulit kepala dan rambut bayi secara lembut.

Berikut beberapa saran sederhana yang bisa Moms lakukan:

  • Jangan mengikat kepang atau kuncir kuda terlalu kencang rambut anak.
  • Sisir rambut bayi dengan sikat bayi yang lembut.
  • Hanya sisir rambut setiap dua hari sekali.
  • Jangan mengeringkan rambut bayi dengan pengering rambut.
  • Jangan memakai topi jika cuaca panas di luar.

5. Jangan Keramas Rambut Bayi Setiap Hari

Salah satu hal terbaik yang dapat Moms lakukan untuk meminimalkan efek kerontokan rambut bayi adalah dengan menghindari keramas setiap hari.

Bahkan mencuci lembut dan gesekan ringan tangan Moms di kulit kepala Si Kecil dapat mempercepat kerontokan rambut.

Saat mencuci rambut bayi, gunakan sampo yang diformulasikan untuk bayi, dan gunakan dengan sangat lembut agar tidak semakin membebani kulit kepala dan folikel rambut bayi.

Cara Mencegah Rambut Bayi Rontok

Meskipun ada banyak cara untuk mengatasi rambut bayi rontok, ada baiknya jika Moms melakukan berbagai pencegahan sebagai berikut:

1. Ubah Posisi Si Kecil

Ketika Si Kecil berada di atas kasur, jangan takut untuk mengubah posisi kepala Si Kecil, Moms.

Moms juga bisa mengganti bantal Si Kecil dengan yang lebih nyaman, sehingga posisi kepalanya tidak melulu berada pada posisi tertentu.

Atau, Moms juga bisa mengganjal area kepala dengan selimut atau guling agar posisi kepala berubah.

2. Posisi Telungkup

Melansir dari Moms Love Best, Moms juga bisa memosisikan Si Kecil dalam keadaan telungkup saat bermain.

Posisi telungkup bagi bayi tidak hanya dapat mencegah rambut bayi rontok, tetapi juga dapat melatih otot punggung dan leher menjadi lebih kuat.

Dengan melatih otot leher ini, Si Kecil dapat melakukan gerakan lainnya, seperti rolling, merangkak, dan bahkan belajar berdiri nantinya.

3. Dorong Pertumbuhan Rambut yang Sehat

Selain itu, Moms juga bisa mendorong pertumbuhan rambut yang sehat menggunakan berbagai minyak alami yang aman untuk kulit kepala Si Kecil.

Seperti minyak kelapa, minyak alpukat, dan juga minyak zaitun.

Minyak-minyak alami ini, terutama minyak alpukat, sangat baik untuk pertumbuhan rambut.

Pasalnya, minyak ini kaya akan protein dan asam amino yang mampu meningkatkan kesehatan kulit kepala dan folikel rambut.

Selain menggunakan minyak alami, Moms juga bisa memijat kulit kepala Si Kecil secara rutin.

Pijatan ini akan memperlancar peredaran darah di area kepala dan area tumbuhnya rambut.

Sehingga, rambut Si Kecil dapat tumbuh lebih lebat dan sehat.

Baca Juga: Bolehkah Memandikan Bayi Menggunakan Air Dingin?

Nah, kini Moms sudah tahu apa saja penyebab dan cara mengatasi rambut bayi rontok, bukan?

Secara garis besar, rambut rontok pada bayi adalah kondisi yang normal terjadi.

Moms tidak perlu khawatir berlebihan, apalagi jika kondisi tersebut tidak disertai oleh gejala-gejala yang mengganggu kenyamanan Si Kecil.

Namun, jika rambut bayi belum tumbuh kembali di ulang tahun pertamanya, Moms sebaiknya mengajak Si Kecil berobat ke dokter.

Moms juga perlu membawa Si Kecil ke dokter apabila kerontokan rambut yang dialaminya disertai dengan munculnya gatal, ruam, atau kulit kepala anak mengelupas secara berlebihan.

Perlu Moms ketahui, rambut bayi rontok yang disertai gejala-gejala penyerta dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan.

Jadi, meski tidak melulu berbahaya, bukan berarti Moms tidak waspada terhadap kondisi ini, ya!

  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11994183/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3162256/
  • https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/skin/Pages/Hair-Loss-Alopecia.aspx
  • https://momlovesbest.com/baby-hair-loss

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb