17 February 2025

Mengapa Lingkar Kepala Bayi Kecil? Ini 5 Penyebabnya

Salah satu faktornya karena kurangnya nutrisi ibu, Moms!

Lingkar kepala bayi kecil merupakan salah satu indikator tumbuh kembang anak yang tak boleh orang tua sepelekan.

Hal ini karena ukuran kepala yang tidak sesuai dengan standar pertumbuhan dapat mengindikasikan adanya masalah pada perkembangan otak.

Selain itu, lingkar kepala bayi kecil juga mungkin merupakan tanda kondisi medis tertentu, seperti kelainan genetik atau infeksi selama kehamilan.

Jadi, pemeriksaan lingkar kepala bayi sangat dianjurkan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan bayi secara menyeluruh.

Ukuran Lingkar Kepala Bayi Normal

Ukuran Lingkar Kepala Bayi Normal
Foto: Ukuran Lingkar Kepala Bayi Normal (My.vanderbilthealth.com)

Nah, untuk mengetahui apakah lingkar kepala bayi normal, Moms perlu memahami standar tumbuh kembang sesuai usia.

Melansir laman WHO, berikut grafik pertumbuhan yang mencakup pengukuran lingkar kepala untuk bayi sesuai usia dan jenis kelaminnya:

Bayi Baru Lahir (0–1 Bulan):

  • Laki-laki: Sekitar 34–35 cm
  • Perempuan: Sekitar 33–34 cm

Usia 3 Bulan:

  • Laki-laki: Sekitar 37–38 cm
  • Perempuan: Sekitar 36–37 cm

Usia 6 Bulan:

  • Laki-laki: Sekitar 41 cm
  • Perempuan: Sekitar 40 cm

Usia 12 Bulan:

  • Laki-laki: Sekitar 45 cm
  • Perempuan: Sekitar 44 cm

Usia 24 Bulan:

  • Laki-laki: Sekitar 46,5 cm
  • Perempuan: Sekitar 45,5–46 cm

Usia 5 Tahun:

  • Laki-laki: Sekitar 50–51 cm
  • Perempuan: Sekitar 49–50 cm

Grafik WHO ini dibuat berdasarkan pada pengukuran ribuan anak dari berbagai negara dan etnis, sehingga memberikan standar yang representatif secara global.

Jika ukuran lingkar kepala bayi Moms jauh di bawah standar grafik pertumbuhan di atas, bisa jadi Si Kecil mengalami kondisi mikrosefalus.

Mikrosefalus adalah kondisi neurologis di mana ukuran kepala bayi jauh lebih kecil daripada ukuran yang normal untuk usia dan jenis kelaminnya.

Yuk, simak penjelasan seputar mikrosefalus atau lingkar kepala bayi kecil di bawah ini.

Penyebab Lingkar Kepala Bayi Kecil

Penyebab Lingkar Kepala Bayi Kecil
Foto: Penyebab Lingkar Kepala Bayi Kecil (Voanews.com)

Lingkar kepala bayi kecil yang tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan normalnya tentu tidak terjadi begitu saja, Moms.

Ada beberapa kemungkinan penyebab mikrosefalus, antara lain:

1. Kekurangan Nutrisi Selama Kehamilan

Selama masa kehamilan, nutrisi yang memadai terutama asupan protein, vitamin, dan mineral sangat penting untuk mendukung pertumbuhan otak janin.

Jika ibu hamil tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, proses pembentukan dan perkembangan otak janin bisa terganggu.

Akibatnya, pertumbuhan otak yang tidak optimal ini akan tercermin pada ukuran lingkar kepala bayi yang lebih kecil dari standar normal.

2. Kelainan Genetik

Kelainan genetik dapat mengganggu proses perkembangan otak secara normal sehingga pertumbuhan kepala yang mengelilingi otak pun terhambat.

Misalnya, mutasi atau kelainan kromosom yang terjadi pada janin seperti yang ditemukan pada beberapa kasus sindrom Down atau kondisi mikrosefalus yang diwariskan dapat menyebabkan bayi lahir dengan ukuran kepala yang lebih kecil dari standar.

Pada kondisi tersebut, kelainan genetik mempengaruhi sintesis protein dan mekanisme pertumbuhan sel yang esensial bagi perkembangan otak.

Jadi, pertumbuhan otak tidak optimal dan hal ini akan tercermin pada ukuran lingkar kepala yang kecil.

3. Infeksi Selama Kehamilan

Kemungkinan penyebab lingkar kepala bayi kecil selanjutnya yakni karena adanya infeksi selama kehamilan.

Selama masa kehamilan, janin sangat rentan terhadap infeksi yang dapat mempengaruhi perkembangan otak dan pertumbuhan fisik secara keseluruhan.

Infeksi tertentu yang dialami oleh ibu hamil seperti toksoplasmosis, rubella, cytomegalovirus (CMV), atau virus Zika dapat mengganggu perkembangan normal otak janin.

Ketika otak tidak tumbuh dengan optimal, pertumbuhan kepala yang mengelilingi otak juga terhambat, sehingga bayi lahir dengan lingkar kepala kecil dan jauh dari standar normal.

4. Paparan Zat Berbahaya

Melansir laman Mayo Clinic, paparan zat berbahaya selama kehamilan juga dapat menjadi salah satu penyebab Si Kecil lahir dengan lingkar kepala bayi kecil.

Hal ini terjadi karena zat-zat beracun, seperti alkohol, obat-obatan terlarang, dan bahan kimia beracun (misalnya, logam berat seperti timbal dan merkuri), dapat mengganggu perkembangan normal otak janin.

Saat otak janin tidak tumbuh dengan optimal, pertumbuhan kepala yang mengelilingi otak pun terhambat, sehingga bayi dapat lahir dengan lingkar kepala yang lebih kecil dari standar normal.

5. Cacat Bawaan Lahir

Penyebab lingkar kepala bayi kecil lainnya adalah karena cacat bawaan lahir.

Cacat bawaan lahir mencakup kondisi-kondisi yang terjadi karena gangguan perkembangan pada janin, yang dapat mempengaruhi pertumbuhan otak dan struktur tengkorak.

Misalnya, kondisi seperti craniosynostosis, di mana sutura (sendi antara lempeng tulang tengkorak) menutup lebih awal dari seharusnya dapat membatasi ruang bagi pertumbuhan otak dan menyebabkan lingkar kepala bayi menjadi lebih kecil.

Selain itu, beberapa kelainan genetik yang bersifat kongenital, seperti sindrom Down juga dapat mengganggu perkembangan otak dan berdampak pada ukuran kepala.

Namun, penting untuk dicacat bahwa cacat bawaan lahir tidak selalu berdampak langsung pada lingkar kepala.

Efeknya sangat tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kelainan tersebut.

Oleh karena itu, evaluasi menyeluruh oleh tenaga medis diperlukan untuk menentukan apakah lingkar kepala bayi yang kecil disebabkan oleh cacat bawaan lahir atau faktor lainnya.

Cara Mendeteksi dan Mendiagnosis Lingkar Kepala Bayi Kecil

Diagnosis Lingkar Kepala Bayi Kecil
Foto: Diagnosis Lingkar Kepala Bayi Kecil (Telegraph.co.uk)

Untuk mengetahui apakah lingkar kepala bayi kecil atau normal sesuai tumbuh kembangnya, berikut ini beberapa cara mendeteksi dan diagnosisnya:

1. Pengukuran Lingkar Kepala Bayi

Pemeriksaan pertama yang dilakukan adalah mengukur lingkar kepala bayi dengan menggunakan pita pengukur yang fleksibel.

Pengukuran dilakukan pada titik terluas kepala, yaitu di sekitar bagian atas kepala yang meliputi area dahi, bagian atas telinga, dan bagian belakang kepala.

Idealnya, pengukuran dilakukan dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir untuk mendapatkan data awal yang akurat.

2. Perbandingan dengan Grafik Pertumbuhan Standar

Setelah mendapatkan ukuran lingkar kepala, nilai tersebut dibandingkan dengan grafik pertumbuhan standar yang telah ditetapkan, seperti grafik pertumbuhan WHO atau CDC.

Grafik ini menggunakan persentil (misalnya persentil ke-3, 15, 50, 85, dan 97) untuk menentukan apakah ukuran kepala bayi sesuai dengan usia dan jenis kelamin.

Jika lingkar kepala bayi berada di bawah persentil ke-3 atau jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata, hal ini dapat mengindikasikan adanya potensi masalah pada pertumbuhan otak atau kondisi medis lainnya.

3. Evaluasi dan Pemeriksaan Lanjutan

Apabila pengukuran menunjukkan bahwa lingkar kepala bayi lebih kecil dari standar yang seharusnya, dokter biasanya akan melakukan evaluasi lebih lanjut.

Melansir laman Cleveland Clinic, evaluasi dan pemeriksaan lanjutan ini mungkin meliputi pemeriksaan fisik secara menyeluruh, riwayat kesehatan ibu selama kehamilan, serta tes penunjang seperti USG, CT scan, atau MRI untuk melihat struktur otak secara lebih detail.

Pemeriksaan lanjutan ini bertujuan untuk menentukan apakah terdapat gangguan pada perkembangan otak dan untuk mengidentifikasi penyebab spesifik dari pertumbuhan yang tidak optimal, sehingga dapat diberikan penanganan atau intervensi yang tepat.

Cara Mengatasi Lingkar Kepala Bayi Kecil

Cara Mengatasi Lingkar Kepala Bayi Kecil
Foto: Cara Mengatasi Lingkar Kepala Bayi Kecil (Cidrap.umn.edu)

Mengatasi lingkar kepala bayi yang kecil tidak selalu berarti meningkatkan ukuran kepala secara langsung.

Melainkan lebih kepada mengidentifikasi dan menangani penyebab yang mendasarinya serta mendukung perkembangan optimal bayi.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Perbaikan Asupan Nutrisi dan Gizi

Jika bayi mengalami kekurangan gizi setelah lahir, pertumbuhan otak dan ukuran kepala bisa terhambat.

Oleh sebab itu, memperbaiki asupan nutrisi menjadi langkah penting dalam mendukung pertumbuhan yang optimal.

Dalam hal ini, Moms perlu memberikan ASI yang cukup agar bayi mendapatkan nutrisi optimal untuk mendukung perkembangan otak dan pertumbuhan kepalanya.

2. Intervensi Medis dan Terapi Pendukung

Jika penyebab lingkar kepala bayi kecil adalah kondisi medis seperti craniosynostosis, di mana sutura pada tengkorak bayi menutup lebih awal dari seharusnya, penanganan medis yang tepat sangat penting.

Pada kasus seperti ini, dokter mungkin merekomendasikan tindakan bedah untuk membuka sutura yang telah menutup, sehingga memberikan ruang bagi otak untuk tumbuh secara optimal.

Selain itu, jika terdapat kondisi medis lain seperti infeksi atau kelainan genetik yang mempengaruhi pertumbuhan otak, intervensi medis lebih lanjut (seperti terapi obat atau perawatan intensif) mungkin diperlukan untuk mengelola kondisi tersebut dan mendukung pertumbuhan bayi.

3. Konsultasi dan Edukasi Orang Tua

Meskipun konsultasi dan edukasi orang tua tidak secara langsung meningkatkan ukuran lingkar kepala bayi, peran mereka sangat krusial dalam memastikan bahwa bayi mendapatkan perawatan dan intervensi yang tepat sejak dini.

Pengetahuan yang baik memungkinkan orang tua untuk mengidentifikasi masalah, melakukan pencegahan, dan mengikuti rencana perawatan yang telah disusun oleh tenaga medis.

Jadi, orang tua dapat mendukung perkembangan bayi yang optimal dalam jangka panjang.

Baca Juga: Bentuk Kepala Bayi Kerucut, Apakah Hal Ini Normal Moms?

Demikian penjelasan mengenai lingkar kepala bayi kecil yang perlu dipahami.

Semoga informasinya bermanfaat, ya, Moms.

  • https://www.who.int/tools/child-growth-standards
  • https://www.cdc.gov/growthcharts/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9843-microcephaly
  • https://www.cdc.gov/birth-defects/about/microcephaly.html
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/microcephaly/symptoms-causes/syc-20375051

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.