13 November 2023

Ragam Manfaat dan Olahan Pisang untuk Bayi, Kaya Nutrisi!

Kaya serat dan tentunya enak dimakan oleh Si Kecil
Ragam Manfaat dan Olahan Pisang untuk Bayi, Kaya Nutrisi!

Ada banyak manfaat pisang untuk bayi karena buah ini mengandung beragam nutrisi, seperti kalsium, magnesium, hingga fosfor.

Jadi, tak heran jika pisang menjadi salah satu camilan atau buah-buahan yang digemari bayi dan orang tua.

Pertama karena praktis, bisa dimakan langsung sebagai buah-buahan.

Kedua, bisa juga diolah menjadi beragam masakan penuh gizi, mulai dari puding hingga bolu.

Kemudian, pisang juga sudah bisa diberikan kepada Si Kecil saat mulai makan makanan pendamping ASI atau MPASI di usia 6 bulan.

Ini karena teksturnya yang lembut sehingga mudah dicerna oleh Si Kecil, Moms.

Nah, dengan berbagai kelebihan yang terdapat dalam pisang, lantas apa saja, ya, ragam manfaat pisang untuk bayi?

Baca Juga: 7 Rekomendasi Unsalted Butter untuk MPASI, Langsung Dibeli!

Kandungan Gizi Pisang

Pisang untuk Bayi
Foto: Pisang untuk Bayi (Medicalnewstoday.com)

Nah, sebelum masuk ke pembahasan manfaat pisang untuk bayi. Yuk, ketahui dulu kandungan gizi pisang, Moms!

Berikut kandungan gizi dari 100 gram pisang:

  • Kalori: 89
  • Air: 75%
  • Protein: 1,1 gram
  • Karbohidrat: 22,8 gram
  • Gula: 12,2 gram
  • Serat: 2,6 gram
  • Lemak: 0,3 gram

Manfaat Pisang untuk Bayi

Manfaat Pisang untuk Bayi
Foto: Manfaat Pisang untuk Bayi (Orami Photo Stock)

Berikut beberapa manfaat buah pisang untuk bayi yang sangat cocok dijadikan sebagai MPASI.

1. Manis Alami

Pisang memiliki rasa manis alami yang disukai bayi, sehingga tak heran jika Si Kecil menyukai buah ini, karena rasanya yang mudah diterima oleh lidah.

Kemudian, pisang juga bisa menjadi pemanis alami yang dicampurkan dalam MPASI agar bayi bisa lebih lahap makan, Moms.

Baca Juga: 8 Jenis Pisang dengan Rasa yang Berbeda, Sudah Tahu?

2. Kaya Nutrisi

Salah satu nutrisi utama yang dapat ditemui dalam buah pisang adalah kalium.

Nutrisi ini merupakan mineral yang dapat membantu mengatur tekanan darah, mencegah batu ginjal, dan mencegah tulang keropos.

Kemudian, pisang juga mengandung kalsium, magnesium fosfor, belerang, besi, dan tembaga.

Nutrisi tersebut penting dan dibutuhkan di beberapa bulan awal perkembangan bayi sehingga sangat baik dijadikan menu MPASI.

Besi dan tembaga dalam buah pisang juga dibutuhkan untuk menjaga jumlah darah dan kadar hemoglobin.

Baca Juga: 17 Manfaat Sawi untuk Kesehatan, Kaya Serat dan Antioksidan

3. Tinggi Serat

Tiga gram pisang saja sudah dapat memenuhi asupan serat harian yang dibutuhkan oleh tubuh.

Namun, ada baiknya tidak memberikan buah pisang sebagai MPASI bayi saat Si Kecil sedang mengalami konstipasi atau sembelit.

“Karena ada dua komponen dalam buah pisang yang dapat memperburuk konstipasi, yaitu tanin dan pati yang resisten terhadap amilase," ungkap Jennifer White.

Ia adalah penulis buku pengasuhan anak berjudul A Primer for Fathers – What to Expect During Pregnancy and Baby’s First Year, seperti dikutip dari Verry Well Family.

Menurut White, buah yang lebih baik dalam membantu Si Kecil untuk buang air besar agar lancar saat konstipasi adalah kiwi dan pepaya.

4. Jarang Menyebabkan Alergi

Dalam berbagai kasus, alergi makanan timbul dari kandungan asam amino yang tidak dapat ditoleransi dan dicerna oleh sebagian orang.

“Buah pisang mengandung asam amino sederhana atau jinak, yang sebagian besar dapat dicerna,” ungkap Dr. HK Bakhru, penulis buku Foods That Heal, seperti dikutip dari Parenting Healthy Babies.

Ini membuat pisang untuk bayi menjadi makanan yang ideal sebagai MPASI karena bukan makanan alergen yang menyebabkan alergi.

Baca Juga: Sakit Maag: Penyebab, Gejala, hingga Rekomendasi Obat

5. Mudah Dikonsumsi

Hal yang membuat buah pisang banyak digemari oleh berbagai kalangan karena pisang tidak repot saat dikonsumsi.

Mengolah buah pisang untuk bayi menjadi MPASI juga cukup mudah, bahkan bisa melakukannya dalam perjalanan.

Buah pisang hanya perlu dikupas, tanpa memerlukan pisau atau alat pengupas dan tidak perlu dicuci, serta tidak perlu disimpan dalam lemari pendingin.

Kekurangan zat besi karena tidak ada produksi sel darah merah, menyebabkan tubuh mengalami anemia.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb