16 Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi, Moms Harus Tahu!
Sembelit pada bayi di bawah 1 tahun merupakan kondisi yang umum. Namun, apakah Moms sudah tahu bagaimana cara mengatasi sembelit pada bayi?
Ini adalah kondisi yang kerap terjadi pada bayi ketika tidak buang air besar selama berhari-hari atau bahkan lebih dari seminggu.
Meski begitu, persoalan sembelit pada bayi ini tetap dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua.
Penyebab Sembelit pada Bayi
Meskipun sembelit adalah masalah umum di kalangan anak-anak dan bayi, penyebabnya terkadang sulit diidentifikasi.
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab sembelit pada bayi:
1. Pemberian Susu Formula
Pemberian susu formula merupakan salah satu penyebab utama sembelit pada bayi.
Bayi yang diberi susu formula cenderung lebih rentan mengalami sembelit dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
Susu formula sulit dicerna oleh sistem pencernaan bayi, yang dapat membuat kotoran menjadi keras dan sulit dikeluarkan.
Terutama saat pertama kali beralih dari ASI ke susu formula, bayi mungkin mengalami masalah ini karena tubuhnya perlu beradaptasi.
Penting untuk mengikuti petunjuk pada kemasan susu formula dan tidak menambahkan terlalu banyak bubuk.
Karena ini bisa menyebabkan dehidrasi pada bayi.
2. Pemberian Makanan Padat
Ketika bayi mulai memasuki tahap makanan padat (MPASI), mereka mungkin mengalami masalah sembelit.
Tubuh bayi perlu belajar mengatasi makanan baru yang lebih sulit dicerna. Ini bisa menyebabkan kotoran menjadi lebih keras dan menyebabkan sembelit.
Pemberian makanan padat harus dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan rekomendasi dokter atau ahli gizi.
Pastikan juga bayi tetap mendapatkan cukup cairan untuk mencegah sembelit.
3. Dehidrasi
Bayi memiliki risiko lebih tinggi untuk dehidrasi dibandingkan orang dewasa.
Faktor seperti kurang minum, kondisi panas, demam, atau muntah bisa membuat bayi mengalami dehidrasi.
Kotoran yang kering dan sulit dikeluarkan adalah salah satu tanda dehidrasi pada bayi.
Penting untuk memastikan bayi mendapatkan cukup cairan, terutama dalam cuaca yang panas atau jika mereka sedang sakit.
4. Kondisi Medis Tertentu
Dalam kasus yang jarang terjadi, sembelit dapat disebabkan oleh obat-obatan atau masalah kesehatan tertentu, seperti:
- Penyakit Hirschsprung, suatu perkembangan abnormal sel saraf yang mempengaruhi fungsi otot di usus besar
- Masalah sumsum tulang belakang
- Perkembangan anus yang tidak normal
- Ketidakmampuan untuk menyerap nutrisi dengan baik
Meskipun sembelit adalah masalah umum di kalangan bayi, ia dapat diatasi dengan pola makan dan perawatan yang tepat.
Pastikan bayi Moms mendapatkan cukup cairan, makan makanan yang tepat, dan berikan perhatian khusus pada pergerakan ususnya.
5. Polanya Makan yang Berubah
Ketika bayi mulai mengenali makanan padat, perubahan dalam pola makan mereka dapat memengaruhi pencernaan.
Misalnya, bayi yang baru mulai makan makanan padat mungkin belum mendapatkan cukup serat dalam diet mereka, yang dapat menyebabkan sembelit.
6. Perubahan Aktivitas Fisik
Perubahan dalam aktivitas fisik bayi, seperti saat mereka mulai merangkak atau bergerak lebih banyak, dapat mempengaruhi peristaltik usus mereka.
Ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan sembelit.
Jika Moms memiliki kekhawatiran, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Tanda-Tanda Sembelit pada Bayi
Pola buang air besar bayi, seperti pada orang dewasa, bervariasi dan dianggap normal. Tekstur kotorannya pun bisa berubah seiring waktu.
Oleh karena itu, selain mengetahui cara mengatasi sembeli pada bayi, penting juga untuk memahami tanda-tandanya.
Sembelit dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan bayi. Berikut ini beberapa tanda yang bisa Moms kenali:
1. Bayi Menangis saat Buang Air Besar
Jika bayi menangis lebih intens saat buang air besar, Moms harus waspada.
Bayi yang mengalami sembelit cenderung merasa tidak nyaman dan sensitif saat ingin buang air besar.
Moms mungkin juga akan melihat bahwa Si Kecil melengkungkan punggungnya dan mengepalkan otot-otot di pantatnya.
2. Ada Kotoran Kering dan Keras di Popok
Perubahan pada tekstur kotoran bayi bisa menjadi indikator sembelit.
Kotoran yang keras dan kering di popok menandakan bahwa Si Kecil mungkin mengalami kesulitan saat buang air besar.
Kotoran yang keras ini mungkin sulit dan menyakitkan untuk dikeluarkan oleh bayi.
Bahkan kotoran bisa keluar dalam potongan-potongan kecil, mirip dengan kotoran kelinci.
3. Adanya Darah di Popok
Jika Moms menemukan darah di popok Si Kecil, hal tersebut bisa menandakan sembelit.
Kotoran yang keras dan sulit dikeluarkan dapat menyebabkan robekan kecil pada kulit di sekitar pantat bayi.
Ini dapat mengakibatkan perdarahan ringan yang nantinya tampak di popok.
4. Menurunnya Nafsu Makan
Sembelit juga bisa memengaruhi nafsu makan bayi. Waspadalah jika Moms melihat bayi kehilangan nafsu makan dan cenderung merasa kenyang lebih cepat.
Ini bisa menjadi indikator bahwa ada masalah dengan pencernaannya.
Sembelit membuat perut terasa penuh dan tidak nyaman, sehingga bayi mungkin akan enggan makan terlalu banyak.
5. Perut yang Keras dan Membuncit
Sembelit bisa membuat perut bayi terasa lebih keras dan membuncit dari biasanya.
Ini disebabkan oleh kotoran yang menghambat aliran normal di usus, membuat perut menjadi kencang dan tidak nyaman.
Walaupun kedengarannya berlawanan, kotoran yang encer dapat juga menandakan sembelit pada bayi.
Jika kotoran yang keras menyumbat usus bayi, kotoran cair dapat lolos dan berakhir di popok bayi.
Hal ini dapat mengindikasikan adanya masalah dalam sistem pencernaan bayi yang perlu diatasi.
6. Kesulitan Buang Air Besar
Kesulitan buang air besar adalah salah satu tanda utama sembelit pada bayi.
Ketika bayi mengalami sembelit, mereka mungkin mengalami kesulitan atau tegang saat melakukan gerakan untuk buang air besar.
Hal ini bisa menjadi tanda bahwa feses bayi keras atau terlalu besar untuk dikeluarkan dengan mudah.
Bayi yang mengalami sembelit mungkin terlihat tegang atau menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan saat melakukan gerakan untuk buang air besar.
Mereka mungkin menarik kaki mereka ke dada, mengejan, atau menunjukkan ekspresi wajah yang ketakutan atau ketidaknyamanan.
Setelah berhasil buang air besar, bayi yang mengalami sembelit mungkin masih merasa tidak nyaman atau kesulitan menenangkan diri.
Si Kecil mungkin menangis atau terus menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan bahkan setelah buang air besar.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.