26 Oktober 2023

Sejarah Agresi Militer Belanda 2: Penyebab dan Kronologi

Simak sejarah lengkapnya!
Sejarah Agresi Militer Belanda 2: Penyebab dan Kronologi

Foto: id.wikipedia.org

Pembentukan PDRI adalah salah satu babak penting dalam sejarah Indonesia karena berhasil menjaga kelangsungan pemerintahan Indonesia dan menghindarkan negara ini dari kemungkinan hancur akibat Agresi Militer Belanda.

Meskipun beroperasi hanya selama tujuh bulan, PDRI berperan besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Tindakan mereka mengukuhkan semangat perjuangan rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan mereka, dan PDRI juga mendapat dukungan dari komunitas internasional dalam perjuangan mereka.

Baca Juga: Tujuan Dibentuknya PPKI beserta Sejarah, Tokoh, dan Tugasnya

Kronologi Agresi Militer Belanda 2

Agresi Militer Belanda
Foto: Agresi Militer Belanda (Rmol.id)

Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan serangan militer di Yogyakarta, yang merupakan ibu kota Indonesia pada saat itu.

Serangan dimulai dengan pengeboman Pangkalan Udara Maguwo dan kemudian diikuti dengan penyerangan terhadap kota Yogyakarta.

Keesokan harinya, pada tanggal 20 Desember 1948, Belanda berhasil menguasai kota Yogyakarta dan menangkap beberapa tokoh penting, termasuk Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, dan lainnya.

Pada tanggal 22 Desember 1948, Indonesia membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi dengan kepemimpinan Syafruddin Prawiranegara.

Tanggal 23 Desember 1948, Belanda juga berhasil menangkap Sutan Sjahrir, Agus Salim, Mohammad Roem, dan AG Pringgodigdo.

Pada bulan Januari 1949, Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

Akhirnya, pada tanggal 13 Juli 1949, Belanda dan Indonesia menandatangani Perjanjian Roem-Van Roijen yang mengakui kedaulatan Indonesia.

Agresi Militer Belanda 2 memiliki dampak yang signifikan bagi Indonesia, termasuk jatuhnya ibu kota negara yang memicu pembentukan Pemerintah Darurat Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara.

Baca Juga: Taman Siswa, Sekolah yang Didirikan Ki Hajar Dewantara

Dampak Agresi Militer Belanda 2

Dampak dari Agresi Militer Belanda II dapat dirangkum sebagai berikut:

Dampak Negatif bagi Indonesia:

  1. Terjadinya banyak korban tewas dari pihak TNI, termasuk warga sipil.
  2. Beberapa tokoh penting Indonesia tertangkap dan diasingkan di luar Jawa.
  3. Terbentuknya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.
  4. Wilayah Republik Indonesia semakin menyempit akibat keberhasilan Belanda dalam menguasai Yogyakarta.
  5. Penyerahan kedaulatan dari Indonesia ke Belanda.
  6. Belanda mendirikan banyak negara boneka di Indonesia.

Dampak Negatif bagi Belanda:

  1. Belanda mendapat kecaman dari dunia internasional karena terus menerus menyerang Indonesia, sehingga PBB mendesak Belanda untuk membebaskan para pemimpin yang ditangkap dan kembali mematuhi Perjanjian Renville.
  2. Perlawanan yang dilakukan oleh TNI, seperti Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta, membuat Belanda kesulitan dalam menguasai wilayah Indonesia.

Dampak Positif bagi Indonesia:

  1. Agresi Militer Belanda II meningkatkan semangat perjuangan rakyat Indonesia.
  2. Indonesia mendapatkan simpati dari dunia internasional atas perlawanan yang dilakukan terhadap agresi Belanda.

Demikian penjelasan tentang Agresi Militer Belanda 2. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

  • https://museum.kemdikbud.go.id/koleksi/profile/foto+agresi+militer+belanda+ii+19+desember+1948+di+yogyakarta_61585
  • http://lib.unnes.ac.id/2094/1/4222.pdf
  • https://lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=80171

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb