Surat Al Maidah Ayat 1: Bacaan, Arti dan Penjelasan Tafsir tentang Hewan Ternak yang Halal

Surat Al Maidah ayat 1 memerintahkan umat muslim untuk menepati janji kepada Allah SWT dan sesama manusia.

Selain itu, ayat ini juga menyebutkan beberapa hewan yang halal untuk dikonsumsi setelah disembelih atas nama Allah SWT.

Kemudian diakhiri dengan larangan untuk berburu ketika sedang haji, umrah atau ketika berada di tanah suci.

Nah, dibawah ini kita akan membahas tentang surat Al Maidah ayat 1 berikut tafsir kandungannya.

Baca Juga: Tafsir Surat Ali Imran 134, Ini 4 Sifat Orang Bertaqwa Menurut Alquran

Mengenal Surat Al Maidah Ayat 1

Foto: orang membaca Alquran (Orami Photo Stock)

Surat Al Maidah memiliki arti “hidangan makanan” atau “jamuan”. Disebut Al Maidah karena surat ini membahas tentang umat Nabi Isa yang mendapatkan makanan dari langit.

Surat ke-5 dalam Al-Qur’an ini terdiri dari 120 ayat dan termasuk golongan surat Madaniyah , yaitu jenis surat yang diturunkan di Kota Madinah.

Surat Al Maidah juga dikenal dengan sebutan Al-‘Uqud (Perjanjian-Perjanjian) lantaran ayat pertamanya memerintahkan umat muslim untuk memenuhi janji-janjinya kepada Allah dan sesama manusia.

Ada juga sebutan Al-Munqiz yang diambil dari ayat terakhir surat ini. Ayat tersebut berisi tentang kisah Nabi Isa dan pengikutnya yang selamat dari azab.

Sebagian besar isi surat ini memang membahas tentang hidangan makanan, termasuk jenis makanan seperti apa yang boleh dimakan oleh umat muslim.

Nah, surat Al Maidah ayat 1 menjelaskan bahwa hewan ternak hukumnya halal untuk dikonsumsi.

Selain itu, ayat ini juga berisi perintah dan larangan, diantaranya yaitu perintah untuk menepati janji kepada Allah SWT dan manusia, serta larangan untuk berburu ketika sedang haji atau umrah.

Baca Juga: Surat At Taubah Ayat 128–129: Bacaan, Arti, Kandungan, hingga Keutamaan Melafazkannya

Bacaan Surat Al Maidah Ayat 1 dan Artinya

Foto: ayat Alquran (Orami Photo Stock)

Berikut ini bacaan surat Al Maidah ayat 1 dalam bahasa Arab, latin, dan artinya.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَوْفُوا۟ بِٱلْعُقُودِ ۚ أُحِلَّتْ لَكُم بَهِيمَةُ ٱلْأَنْعَٰمِ إِلَّا مَا يُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّى ٱلصَّيْدِ وَأَنتُمْ حُرُمٌ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيدُ

"Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu aufuu bil ‘uquudi uhillat lakum bahiimatul an’aami ilaa maa yutla ‘alaikum ghaira muhilliish-shaidi wa-antum hurumun innallaha yahkumu maa yuriid(u)"

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji.

Hewan ternak dihalalkan bagimu, kecuali yang akan disebutkan kepadamu, dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki,” (QS. Al Maidah: 1).

Tafsir Surat Al Maidah Ayat 1

Foto: membaca Alquran di masjid (Orami Photo Stock)

Menurut Kementerian Agama (Kemenag), berikut ini tafsir yang terkandung dalam surat Al Maidah ayat 1.

1. Kewajiban Menepati Janji

Penggalan pertama ayat ini memerintahkan kita untuk menepati janji-janji yang telah dibuat.

Janji tersebut bisa berupa janji seorang hamba kepada Allah SWT maupun sesama manusia.

Berdasarkan tafsir Muyassar, janji kepada Allah SWT berupa iman kepada syariat Islam dan tunduk kepada perintah Allah SWT.

Kalau janji kepada manusia misalnya pernikahan, berdagang, dan lain sebagainya asalkan tidak melanggar ketentuan Allah SWT dan melenceng dari ajaran Islam.

Hal ini disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang berbunyi:

“Setiap syarat (ikatan janji) yang tidak sesuai dengan Kitab Allah, adalah batil meskipun seratus macam syarat,” (HR. Bukhari & Muslim dari Aisyah RA).

2. Dihalalkannya Hewan Ternak untuk Dimakan

Selanjutnya, surat Al Maidah ayat 1 juga menyebutkan kalau hewan ternak hukumnya halal untuk dikonsumsi. Hewan ternak yang dimaksud yaitu unta, sapi, dan kambing.

Sedangkan makanan yang haram hukumnya yaitu bangkai, darah, hewan hasil berburu ketika sedang haji/umrah, dan lain-lain.

Allah SWT berfirman mengenai jenis makanan haram di surat Al Maidah ayat 3.

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih.

Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik…,” (QS. Al Maidah: 3).

Namun, ada kondisi tertentu di mana umat muslim boleh memakan makanan tersebut, misalnya tidak ada pilihan makanan lain sedangkan perut sudah sangat lapar.

Kalau tidak makan, maka kondisi tersebut bisa mengancam nyawa. Maka diperbolehkan memakan makanan tersebut.

Allah SWT berfirman, “….tetapi barang siapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang,” (QS. Al Maidah: 3).

3. Orang Berirham (Haji atau Umrah) Tidak Boleh Berburu

Sementara itu, Kemenag juga menafsirkan kalau orang yang sedang berihram (haji atau umrah) tidak dihalalkan untuk berburu hewan darat dan memakan dagingnya.

Larangan ini juga berlaku bagi orang yang berada di tanah suci, sekalipun ia sedang tidak berihram.

4. Ketetapan Allah SWT Sebagai yang Maha Berkehendak

Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan kehendak-Nya yang sejalan dengan hikmah dan keadilan-Nya.

Baca Juga: Bacaan dan Arti Surat An Nisa Ayat 59 tentang Ulil Amri, Moms Sudah Tahu?

Itulah bacaan, arti, tafsir serta kandungan dalam surat Al Maidah ayat 1 yang pada intinya membahas seputar makanan yang dihalalkan berikut penjelasan rincinya juga tentang makanan haram di ayat-ayat selanjutnya.

Semoga kita dapat selalu terhindar dari yang haram dan hanya mengonsumsi yang halal sesuai yang Allah SWT tetapkan dalam Alquran.