05 Februari 2024

Ceramah Isra Mi'raj Singkat tentang Keagungan Allah SWT

Cocok untuk dibaca saat peringatan Isra Mi'raj
Ceramah Isra Mi'raj Singkat tentang Keagungan Allah SWT

Foto: Freepik

Si Kecil mendapatkan tugas menulis ceramah Isra Mi'raj? Simak beberapa referensi contoh ceramah Isra Mi'raj, yuk!

Biasanya pada perayaan Isra Mi'raj terdapat sebuah kesempatan untuk membacakan ceramah Isra Mi'raj yang bertema kebesaran Allah SWT atau kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa Isra Mi'raj merupakan sebuah peristiwa penting dalam Islam tentang kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW untuk menerima wahyu dari Allah SWT terkait kewajiban salat.

Jika Dads berkesempatan untuk memberikan ceramah Isra Mi'raj atau Si Kecil mendapatkan tugas ceramah, yuk simak referensi ceramah Isra Mi'raj di bawah ini!

Baca Juga: 25 Ucapan Isra Mikraj dalam Bahasa Indonesia dan Arab!

Ceramah Isra Mi'raj

Berikut ini terdapat dua referensi ceramah Isra Mi'raj yang bisa Dads atau Si Kecil gunakan sebagai tugas sekolah yang dikutip dari NU Online.

Ceramah Isra Mi'raj Pertama

Ceramah Isra Mikraj
Foto: Ceramah Isra Mikraj (Freepik.com/@freepik)

Pada kesempatan ini kita kembali memperingati peristiwa besar dan istimewa, yaitu peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

Karena itu, sebagai umat Islam, kita harus mengetahui apa makna Isra Mi'raj, bagaimana kisah perjalanan nabi dalam Isra Mi'raj? Dan apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa tersebut.

Isra Mi'raj adalah peristiwa yang agung, yaitu Allah SWT memberikan keistimewaan pada Nabi Muhammad SAW untuk melakukan perjalanan mulia bersama malaikat Jibril.

Perjalanan ini dimulai dari Masjidil Haram, Makkah, menuju Masjidil Aqsa, Palestina.

Kemudian, dilanjutkan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah subhanahu wata’ala sang pencipta alam semesta.

Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat Isra’ ayat 1:  

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Imam Bukhari mengisahkan perjalanan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dalam Shahih Bukhari, Juz 5 halaman 52.

Jadi, suatu ketika Nabi berada di dalam suatu kamar dalam keadaan tidur, kemudian datang malaikat mengeluarkan hati Nabi dan mencucinya, lalu memberikannya emas yang dipenuhi dengan iman.

Setelah itu, Nabi melakukan perjalanan Isra Mi'raj dengan mengendarai Burak dengan diantar oleh malaikat Jibril hingga langit dunia, kemudian terdapat pertanyaan, “Siapa ini?”.

Jibril menjawab: “Jibril.” “Siapa yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad”. “Selamat datang, sungguh sebaik-baiknya orang yang berkunjung adalah engkau, wahai Nabi.”

Di langit dunia ini, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Adam, Jibril menunjukkan bahwa Nabi Adam adalah bapak dari para nabi.

Perjalanan dilanjutkan menuju langit kedua, di sini Nabi bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa. Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf alaihissalam.

Lalu, di langit keempat, Nabi bertemu dengan Nabi Idris, di langit kelima Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun ‘alaihissalam, di langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa.

Saat pertemuan tersebut, Nabi Musa menangis karena Nabi Muhammad memiliki umat yang paling banyak masuk surga, melampaui dari umat Nabi Musa.

Terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim. Setelah itu, Nabi Muhammad menuju Sidratil Muntaha, tempat Nabi bermunajat dan berdoa kepada Allah SWT.

Kemudian, Nabi naik menuju Baitul Makmur, yaitu baitullah di langit ketujuh yang arahnya lurus dengan Ka'bah di Bumi, setiap hari ada 70.000 malaikat masuk untuk bertawaf di dalamnya.

Nabi Muhammad disuguhi dengan arak, susu, dan madu. Nabi kemudian mengambil susu, Jibril mengatakan:

“Susu adalah lambang dari kemurnian dan fitrah yang menjadi ciri khas Nabi Muhammad dan umatnya.”

Di Baitul Makmur, Nabi Muhammad bertemu dengan Allah SWT. Allah mewajibkan kepada Nabi untuk melaksanakan salat fardu sebanyak 50 rakaat setiap hari.

Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Musa alaihissalam.

Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah salat 50 kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya.

Lalu, meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah subhanahu wata’ala, mohonlah keringanan untuk umatmu.

Kemudian, Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi salat 10 kali. Kembali Nabi Muhammad menghadap Allah hingga dua kali dan akhirnya Allah mewajibkan salat lima waktu.

Nabi Muhammad kembali pada Nabi Musa, Nabi musa tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad menjawab, "Saya malu untuk kembali menghadap pada Allah. Saya rida dan pasrah kepada Allah."

Baca Juga: 5 Ayat Tentang Isra Mikraj, Menjelasakan Kebesaran Allah SWT

Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah, Sirah Nabawiyah, Juz 2 halaman 94 menceritakan,...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb