
Scroll untuk melanjutkan membaca
Salat 5 waktu merupakan kewajiban setiap umat Islam yang balig dan berakal. Maka dari itu, sangat penting untuk tahu tata cara salat.
Dalam setiap hari, umat Muslim diwajibkan untuk menunaikan salat 5 waktu, yang terdiri dari salat Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya.
Setiap waktu salat tersebut memiliki jumlah rakaat yang berbeda. Ada pula beberapa bacaan khusus yang membedakannya.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an yang berbunyi:
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا
"innaṣ-ṣalāta kānat 'alal-mu`minīna kitābam mauqụtā"
Artinya: "Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman," (QS. An-Nisa: 103).
Bagi Moms dan Dads yang Muslim, yuk cari tahu tata cara salat 5 waktu agar sah dan diterima oleh Allah SWT!
Baca Juga: 12 Rekomendasi Sterilizer Botol Bayi Terbaik, Yuk Dipilih!
Salat 5 waktu tidak boleh ditinggalkan, karena amal ibadah yang satu ini merupakan tiang agama.
Nabi Muhammad SAW menyebut dalam hadis, yang berbunyi:
Dari Ibnu Abbas RA. bahwasannya Nabi SAW telah mengutus Muadz RA ke Yaman, lalu beliau bersabda kepadanya:
“Ajaklah mereka (penduduk Yaman) untuk bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan sungguh aku adalah utusan Allah, jika mereka menaatinya, maka beritahukan mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka 5 salat dalam sehari semalam,” (HR. Al-Bukhari).
Sebelum memahami tata cara salat, pertama-tama Moms dan Dads harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:
Apabila ada salah satu syarat di atas yang tak dipenuhi, meskipun tata cara salatnya benar, maka salat dapat menjadi tidak sah dan tak berpahala.
Baca Juga: Bacaan Zikir Paling Dahsyat, Yuk Amalkan setelah Sholat!
Selain syarat, ada pula yang disebut dengan rukun salat yang harus diketahui sebelum memahami tata cara salat, yakni:
Baca Juga: Rekomendasi Produk YONG MA Terbaik yang Wajib Moms Punya!
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat 5 waktu salat yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim.
Sebagaimana dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
فَسُبْحَٰنَ ٱللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَ وَلَهُ ٱلْحَمْدُ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَعَشِيًّا وَحِينَ تُظْهِرُونَ
"Fa sub-ḥānallāhi ḥīna tumsụna wa ḥīna tuṣbiḥụn, Wa lahul-ḥamdu fis-samāwāti wal-arḍi wa 'asyiyyaw wa ḥīna tuẓ-hirụn."
Artinya: "Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu Subuh.
Dan bagi-Nya-lah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur," (QS. Ar-Rum: 17-18).
Inilah pembagian waktu salat dan bacaan niat salat 5 waktu bahasa Arab yang perlu dipahami:
Salat Subuh merupakan salat 5 waktu yang dikerjakan paling awal, yakni sejak terbitnya fajar sampai terbitnya matahari.
Melansir laman NU Online, Subuh secara bahasa adalah awal siang (awwal an-nahar).
Berbeda dengan tata cara salat yang lain, salat Subuh hanya memiliki rakaat dan termasuk paling sedikit.
Karenanya, tata cara salat Subuh yang hanya punya 2 rakaat tidak bisa disamakan dengan Zuhur, Asar, Magrib, bahkan Isya.
Untuk salat Subuh, berikut bacaan niatnya:
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى.
“Usholli fardha shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: Aku niat salat fardu Subuh, dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala.
Perbedaan salat Subuh dengan salat wajib 5 waktu lainnya adalah adanya kesunahan membaca doa kunut.
Ulama Syafi’iyah menggolongkannya sebagai sunah ab’ad sehingga bila lupa dan tidak membacanya, maka sunah hukum menggantinya dengan sujud sahwi.
Adapun bacaan doa qunut adalah:
اَللّهُمَّ اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لًنَا فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
"Allahummahdinâ fî man hadait. Wa ‘âfinâ fî man ‘âfait. Wa tawallanâ fî man tawallait.
Wa bâriklanâ fî mâ a‘thait. Wa qinâ syarra mâ qadhait. Fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik.
Wa innahû lâ yazillu man wâlait. Wa lâ ya‘izzu man ‘âdait.
Tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait. Fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait.
Wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam."
Artinya: "Ya Allah tunjukkanlah aku sebagaimana mereka yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah kesehatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesehatan.
Peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau lindungi. Berikanlah keberkahan kepadaku pada apa yang telah Engkau berikan.
Selamatkanlah aku dari bahaya kejahatan yang telah Engkau tentukan. Engkaulah yang menghukum dan bukan dihukum.
Tidak hina orang yang Engkau jadikan pemimpin. Tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau.
Bagi-Mu segala pujian di atas apa yang Engkau tentukan. Aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu.
Semoga Allah mencurahkan rahmat dan karunia atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya."
Salat Zuhur dikerjakan pada siang hari, tepatnya ketika matahari berada di tengah langit sampai bayangan sebuah benda sama panjangnya dengan benda tersebut.
Zuhur artinya di tengah siang atau waktu terang. Salat Zuhur terdiri dari 4 rakaat dengan 2 tahiyat.
Adapun bacaan niat salat 5 waktu bahasa Arab, khususnya Zuhur, yaitu:
اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
“Usholli fardha dzuhri arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: "Aku niat salat fardu Zuhur, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala."
Baca Juga: 5 Cara Menerapkan Pola Asuh Positif pada Bayi agar Si Kecil Bahagia
Salat 5 waktu yang wajib dikerjakan setelah selesai waktu salat Zuhur adalah salat Asar.
Tata cara salat Asar sama dengan salat 5 waktu yang jumlah rakaatnya ada 4, seperti Zuhur dan Isya.
Waktu salat Asar yaitu sejak bayangan benda sedikit melebihi bendanya, sampai matahari terbenam.
Jumlah rakaatnya juga sama dengan salat Zuhur, 4 rakaat dengan 2 tahiyat.
Bacaan niat salat Asar, yakni:
أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى.
“Usholli fardha ‘ashri arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: "Aku niat salat fardu asar, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala."
Salat Magrib merupakan salat wajib 5 waktu yang berjumlah 3 rakaat dengan 2 tahiyat.
Salat Magrib dilakukan sejak matahari terbenam, hingga mega merah sudah tak tampak lagi di langit.
Dalam tata cara salat Magrib, Moms mesti melakukan tahiyat awal di rakaat ke-2, lalu dilanjutkan dengan tahiyat akhir di rakaat ke-3.
Berikut ini bacaan niat salat Magrib sebagai rangkaian salat 5 waktu:
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى.
“Usholli fardha maghribi tsalaatsa raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: "Aku niat salat fardu maghrib, tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala."
Baca Juga: 20 Rekomendasi Vitamin Otak, Tingkatkan Kecerdasan dan Fokus
Terakhir, ada salat Isya yang ditunaikan sejak hilangnya 'mega merah', sampai terbit fajar shadiq (fajar yang pancaran cahayanya membentang atau horizontal).
Tata cara salat Isya mirip dengan salat Zuhur dan Asar. Hal yang membedakan hanya niatnya saja.
Salat Isya berjumlah 4 rakaat dengan 2 tahiyat.
Berikut ini bacaan salat isya, khususnya niat:
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
“Usholli fardha ‘isyaa`i arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”.
Artinya: "Aku niat salat fardu Isya, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala."
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.