23 Agustus 2022

Keutamaan Surat Ali Imran Ayat 97 Tentang Perintah Haji, Bisa Beri Safaat 400 Anggota Keluarga!

Ada 9 keutamaan ibadah haji yang bisa didapatkan
Keutamaan Surat Ali Imran Ayat 97 Tentang Perintah Haji, Bisa Beri Safaat 400 Anggota Keluarga!

Surat Ali Imran ayat 97 menjelaskan tentang keutamaan dan tujuan haji bagi umat Islam.

Salah satunya yaitu terdapat makam Nabi Ibrahim dan batu pijakannya saat pembangunan ka’bah.

Hal ini menjadi tanda keagungan dan kemuliaan Allah SWT yang ditunjukkan kepada umat Islam yang melaksanakan ibadah haji.

Lantas, bagaimana tafsir para ahli terkait surat Ali Imran ayat 97? Simak ulasannya berikut ini, yuk!

Baca Juga: Tafsir Surat Ali Imran 134, Ini 4 Sifat Orang Bertaqwa Menurut Alquran

Mengenal Surat Ali Imran Ayat 97

Mengenal surat ali imran ayat 97
Foto: Mengenal surat ali imran ayat 97 (Orami Photo Stocks)

Foto Ilustrasi Membaca Alquran (Orami Photo Stock)

Surat Ali Imran berasal dari bahasa Arab “Al ‘Imran” yang berarti “keluarga ‘Imran”.

Surat ini termasuk dalam golongan surat Madaniyah yang diturunkan di Kota Madinah.

Surat ketiga dalam Alquran ini terdiri dari 200 ayat dan menjadi surat terpanjang ke-4 setelah surat Al-Baqarah, Asy-Syu’ara, dan Al-A’raf.

Surat ini juga kerap disebut Az-Zahrawan yang berarti “dua yang cemerlang” bersama surat Al-Baqarah.

Seperti namanya, surat Ali Imran berisi kisah tentang keluarga Imran, seperti kelahiran Nabi Isa, mukjizat, dan kelahiran Maryam binti Imran.

Ada juga hal tentang kehidupan umat Islam yang dibahas di sini, salah satunya tentang ibadah haji.

Ibadah haji dibahas dalam surat Ali Imran ayat 97.

Ayat ini memuat perintah untuk melaksanakan haji, lengkap dengan tujuan dan keutamaannya.

Mengenai asbabun nuzul atau sebab diturunkannya ayat ini, berkaitan dengan kaum Yahudi yang mengaku sebagai orang muslim pada zaman dahulu.

Baca Juga: Surah Al Insan, Pengingat Tentang Hakikat Penciptaan Manusia

Berdasarkan riwayat Sa’id bin Manshur, Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 85 yang artinya:

Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi”. (QS. Ali Imran ayat 85)

Orang-orang Yahudi kemudian berkata, “Kalau demikian kami juga orang muslim.”

Lantas, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mewajibkan atas orang-orang muslim untuk menunaikan haji.”

Orang-orang Yahudi menjawab lagi, “Haji tidak diwajibkan atas kamu.”

Mereka pun enggan melakukan ibadah haji seperti yang telah diperintahkan.

Kemudian, Allah menurunkan firmannya dalam surat Ali Imran ayat 97 yang artinya:

….Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya dari seluruh alam.” (QS. Ali Imran ayat 97)

Bacaan Surat Ali Imran Ayat 97 dan Artinya

Bacaan surat ali imran ayat 97 dan artinya
Foto: Bacaan surat ali imran ayat 97 dan artinya

Foto Salah Satu Surat dalam Alquran (Orami Photo Stock)

Berikut ini bacaan surat Ali Imran ayat 97 dalam bahasa Arab, latin, dan artinya.

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

Fiihi aayaatun bai-yinaatun maqaamu ibraahiima waman dakhalahu kaana aaminan walillahi ‘alannaasi hijjul baiti maniistathaa’a ilaihi sabiilaa waman kafara fa-innallaha ghanii-yun ‘anil ‘aalamiin(a)

Artinya: “Di dalam rumah itu terdapat tanda-tanda yang nyata, (diantaranya) makam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu), maka ia akan menjadi aman; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta.” (QS. Ali Imran ayat 97)

Baca Juga: Kandungan Surat Ali Imran Ayat 159, Salah Satunya tentang Akhlak Mulia

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 97

Tafsir Surat Ali Imran ayat 97
Foto: Tafsir Surat Ali Imran ayat 97 (www.madaninews.id)

Foto Alquran dan Tasbih (Orami Photo Stock)

Surat yang disebut Al-Thayyibah (Yang Suci) ini memiliki beberapa tafsir berbeda dari para ahli ilmu.

Menurut tafsir Jalalain, terdapat batu tempat berpijaknya Nabi Ibrahim saat mendirikan Baitullah bersama putranya, Ismail.

Bekas pijakan kaki Nabi Ibrahim masih ada sampai sekarang dan tetap terjaga sepanjang zaman, meskipun pemerintah yang berkuasa silih berganti.

Selain itu, umat Islam yang salat di dalamnya juga akan dilipatgandakan pahalanya.

Bahkan, tidak ada burung yang terbang di atas Ka’bah.

Penggalan ayat “dan barangsiapa memasukinya menjadi amanlah dia” ditafsirkan bahwa mereka bebas dari ancaman pembunuhan, hingga penganiayaan.

Sementara itu, Kementerian Agama RI (Kemenag) menafsirkan bahwa barang siapa yang masuk ke tanah Mekah akan terjamin keamanan dirinya dari bahaya musuh.

Keamanan itu tidak hanya untuk manusia saja, melainkan binatang dan tumbuhan juga.

Setelah ka’bah selesai dibangun, Nabi Ibrahim kemudian menyeru kepada umatnya untuk ziarah ke Baitullah dan melaksanakan haji di sana.

Baca Juga: Bacaan dan Arti Surat An Nisa Ayat 59 tentang Ulil Amri, Moms Sudah Tahu?

Menurut riwayat Hakim dalam tafsir Jalalain, adapun ketentuan orang yang wajib menunaikan ibadah haji yaitu mereka yang punya perbekalan dan kendaraan.

Setiap umat Islam yang mampu wajib menunaikan ibadah haji setidaknya sekali seumur hidup seperti sabda Rasulullah SAW.

Dikisahkan dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda dalam khotbahnya:

Hai manusia, sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kalian ibadah haji.

Maka berdirilah Al-Aqra’ bin Habis, lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah untuk setiap tahun?

Rasulullah SAW menjawab:

Seandainya aku mengatakannya, niscaya akan diwajibkan, dan seandainya diwajibkan, niscaya kalian tidak dapat mengerjakannya dan kalian tidak akan dapat melakukannya. Ibadah haji adalah sekali, maka barang siapa yang lebih dari sekali, maka hal itu haji sunnah.

Tata Cara Ibadah Haji

Tata cara ibadah haji
Foto: Tata cara ibadah haji

Foto Ka'bah dan Jemaah Haji (Orami Photo Stock)

Pelaksanaan ibadah haji harus sesuai rukun dan wajibnya.

Nah, berikut ini tata cara ibadah haji dalam Islam.

1. Miqat dan Ihram

Miqat adalah waktu pelaksanaan ibadah haji yang jatuh pada bulan Syawal, Zulkaidah, dan Dzulhijjah.

Sedangkan ihram merupakan niat melakukan ibadah haji dengan memakai pakaian ihram.

Baca Juga: Perbedaan Mahram dan Muhrim dalam Islam serta Contohnya agar Tidak Keliru Memahaminya

2. Wukuf di Padang Arafah

Wukuf dilakukan di Padang Arafah sejak matahari tergelincir (ba’da Dzuhur) pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai menjelang subuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.

3. Mabit di Muzdalifah

Muzdalifah terletak di tengah-tengah Arafah dan Mina.

Selepas tengah malam, jemaah berangkat dari Arafah ke Mina, lalu berhenti di Muzdalifah.

Inilah yang disebut ibadah mabit.

Jemaah kemudian melaksanakan amalan ibadah lainnya disini, termasuk mengambil 7 kerikil untuk melempar jumrah.

4. Melempar Jumrah Aqabah

Melempar jumrah dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah di bukit Aqabah di Mina.

Setelah itu, jemaah menyembelih hewan kurban.

Baca Juga: 10 Hikmah Ibadah Haji yang Menenangkan Hati, Masya Allah!

5. Tawaf

Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali sambil berdzikir.

6. Sa’i

Setelah tawaf, selanjutnya yaitu melakukan sa’i atau berlari-lari kecil dari bukit Safa ke Marwah sebanyak 7 kali.

7. Tahallul

Tahallul adalah dibolehkannya umat Islam melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang saat ihram, misalnya mencukur rambut (minimal 3 helai).

8. Mabit di Mina

Mabit atau menginap di Mina dilakukan pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Jemaah harus melempar 3 jumrah sebanyak 7 kali saat matahari telah tergelincir (ba’da dzuhur).

Baca Juga: Penjelasan Dam saat Haji dan Umrah, Beserta Tata Cara Membayarnya

Keutamaan Ibadah Haji

Keutamaan ibadah haji
Foto: Keutamaan ibadah haji (Orami Photo Stock)

Foto Ilustrasi Berdoa (Orami Photo Stock)

Melansir NU Online, berikut ini 9 keutamaan ibadah haji berdasarkan riwayat Imam Al-Mundziri.

  • Menghapus dosa bagi jamaah haji yang tidak berbuat maksiat seperti orang yang dilahirkan oleh ibunya (suci)
  • Mendapat balasan surga bagi haji mabrur
  • Dapat memberikan 400 syafaat kepada anggota keluarganya di hari akhir
  • Doanya mustajab
  • Ampunan bagi jemaah haji dan orang-orang yang didoakan olehnya
  • Mendapat kesehatan di dunia dan ampunan di akhirat
  • Bebas dari hisab di akhirat
  • Mendapat jaminan pahala dari Allah
  • Dibangkitkan kembali dalam keadaan talbiyah di akhirat

Baca Juga: Apa Itu Haji Furoda? Yuk, Simak Info Selengkapnya di Sini!

Nah, itu dia bacaan surat Ali Imran ayat 97 lengkap dengan arti dan tafsirnya mengenai keutamaan ibadah haji. Semoga bermanfaat!

  • https://tafsirweb.com/1229-surat-ali-imran-ayat-97.html
  • https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-97
  • https://risalahmuslim.id/quran/ali-imran/3-97/
  • https://tafsiralquran.id/memaknai-ayat-haji-ala-sufi-tafsir-surah-ali-imran-ayat-96-97/amp/
  • https://mjna.my.id/asbabun_nuzul/view/3-97-97
  • https://islam.nu.or.id/haji-umrah-dan-kurban/11-keutamaan-haji-dari-ampunan-hingga-mampu-memberi-syafaat-zTCIa

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb