16 Maret 2022

Ketahui 8 Cara Mengatasi Kelelahan saat Berkendara, Anti Capek!

Jangan sampai terlalu lelah saat menyetir
Ketahui 8 Cara Mengatasi Kelelahan saat Berkendara, Anti Capek!

Bagi Moms yang sering melakukan perjalanan jarak dekat maupun jarak jauh dengan menggunakan kendaraan, penting untuk mengetahui cara mengatasi kelelahan saat berkendara.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebutkan bahwa berdasarkan laporan dari Kepolisian Republik Indonesia, penyebab tertinggi kecelakaan disebabkan oleh kelelahan pengemudi.

Fakta yang cukup mencengangkan bahwa tenyata risiko kecelakaan pada saat pengemudi kelelahan dapat meningkat 20 kali lipat.

Jika lelah, tentu sebaiknya berhenti sebentar untuk beristirahat sejenak, sehingga tidak mengalami kelelahan berlebihan yang justru bisa timbulkan risiko.

Ada beberapa cara mengatasi kelelahan saat berkendara membantu Moms tetap bersemangat sepanjang perjalanan. Apa saja? Yuk simak di bawah ini!

Baca Juga: Kenali 5 Jenis Tanah Liat dan Karakteristiknya, Tak Hanya untuk Bahan Kerajinan Tangan, Lho!

Ciri-Ciri Mulai Kelelahan Menyetir

cara mengatasi kelelahan saat berkendara
Foto: cara mengatasi kelelahan saat berkendara (stock.adobe.com)

Foto: stock.adobe.com

Kelelahan atau dalam istilah kesehatan disebut fatigue, adalah keadaan penurunan yang dapat mencakup aspek mental, fisik, terkait dengan kewaspadaan menjadi lebih rendah dan menurunkan kinerja.

Menurut dr. Kristanti Diliasari, Dokter Umum, RS Pondok Indah – Pondok Indah, mengatakan bahwa kondisi ini biasanya disertai rasa mengantuk dan mudah tersinggung.

"Kelelahan saat berkendara dapat mengakibatkan konsentrasi mudah terganggu, respons menjadi lamban, sulit mengambil keputusan, dan kemampuan untuk memperkirakan jarak, serta kecepatan" jelas dr. Kristanti Diliasari.

Saat berkendara kita harus mengenali ciri-ciri kelelahan. Ada 3 ciri kelelahan yang mudah dikenali saat berkendara, yaitu:

  • Mata terasa berat dan sering menguap
  • Cara berkendara sudah tidak keruan
  • Sulit menegakkan kepala bahkan bisa tertidur walaupun sebentar

Kelelahan seorang pengemudi sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor. Ada 3 faktor yang menyebabkan kelelahan dalam berkendara, yaitu:

  • Faktor kurang tidur. Akumulasi periode tidur yang kurang atau bahkan berlebihan dapat menjadi sangat berbahaya
  • Faktor aktivitas. Ketika seseorang telah beraktivitas dengan keras tanpa beristirahat sedikit pun dan kemudian berkendara, kelelahan dapat mudah menyerang
  • Faktor kesehatan. Tubuh yang kurang sehat atau dalam pengaruh obat-obatan yang mempunyai efek samping mengantuk, dapat menjadi salah satu penyebab kelelahan

Baca Juga: Sindrom Putri Duyung, Penyakit Langka yang Ditandai dengan Menyatunya Kedua Kaki

Cara Mengatasi Kelelahan saat Berkendara

tidur cara mengatasi kelelahan saat berkendara
Foto: tidur cara mengatasi kelelahan saat berkendara (pexels.com/Kampus Production)

Foto: Orami Photo Stock

Sebuah penelitian The Journal of the Human Factors and Ergonomics Society, menunjukkan bahwa hampir 80 persen kecelakaan berkendara disebabkan karena pengemudi yang hilang konsentrasi, kelelahan atau gangguan mengemudi.

Hai ini tentu harus diantisipasi oleh para pengemudi.

Nah, berikut ini cara mengatasi kelelahan saat berkendara agar tubuh tetap bugar:

1. Istirahat Cukup

Berkendara memerlukan kondisi tubuh yang fit agar tidak mudah lelah.

Melansir Journal of Safety Research, kurangnya istirahat dapat memengaruhi konsentrasi saat berkendara sehingga dapat membahayakan pengemudi dan penumpang.

Karenanya, sebelum bepergian jarak jauh ada baiknya untuk istirahat yang cukup.

"Setidaknya tidur 7-9 jam sebelum keberangkatan. Hindari juga melakukan perjalan jarak jauh seusai melakukan banyak aktivitas" saran dr. Kristanti Diliasari.

2. Perhatikan Asupan Makanan

Cara mengatasi kelelahan saat berkendara selanjutnya adalah perhatikan asupan makanan untuk pengumudi.

Sebaiknya pengemudi mengonsumsi camilan sehat, seperti:

  • Protein bar
  • Putih telur
  • Ikan salmon
  • Dark chocolate
  • Buah-buahan

Hindari makanan tinggi karbohidrat dan mengandung gas seperti nasi putih, pasta, sereal, soft drink, dan roti

Baca Juga: Aneka Menu Makan Malam untuk Keluarga yang Enak, Sehat dan Rendah Kalori

3. Cegah Dehidrasi

Selalu sediakan air mineral untuk mencegah dehidrasi saat berkendara.

Saat tubuh kekurangan cairan, maka seluruh fungsi tubuh bisa berjalan tidak normal.

Salah satunya adalah menyebabkan aruan air ke otak menjadi terganggu.

Akibatnya, seseorang akan menjadi tidak fokus akibat menurunnya konsentrasi otak.

Padahal, sangat dibutuhkan fokus dan konsentrasi yang tinggi ketika berkendara.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mencukupi kebutuhan cairan, khususnya pada saat mengemudi atau berkendara.

Batasi juga minuman berkafein dan minuman kadar gula tinggi serta minuman berenergi dan beralkohol saat mengemudi.

4. Tentukan Waktu Berkendara yang Tepat

Berdasarkan catatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), umumnya kecelakaan terjadi dalam rentang waktu pukul 00.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Meskipun demikian, ada dua fase waktu pengendara mengalami kantuk saat berkendara di jalan.

Kedua fase itu yakni, dari pukul 00.00 WIB sampai pagi hari, dan dari pukul 10.00 WIB sampai 13.00 WIB.

dr. Kristanti Diliasari mengatakan, pemilihan waktu yang tepat sangat penting dalam berkendara terutama berkendara jarak jauh.

Baca Juga: Ini 7 Penyebab Tangan Kering dan Cara Mengatasinya, Jangan Dianggap Remeh!

5. Istirahat Sejenak dan Lakukan Peregangan Otot

Cara mengatasi kelelahan saat berkendara selanjutnya adalah setiap 2-3 jam sekali, sempatkan beristirahat.

Moms bisa berbaring atau tidurlah 30 menit atau minimal 20 menit.

Setelah itu, sempatkan untuk melakukan peregangan otot secara sederhana yang meliputi kaki dan tangan serta leher.

Dengan begitu, stamina saat berkendara akan tetap terjaga dengan baik

6. Posisi Duduk Harus Nyaman

Kenyamanan di dalam kabin pun tentunya menjadi salah satu cara mengatasi kelelahan saat berkendara.

Terutama bagi pengemudi agar tidak mudah cepat lelah.

Pengemudi harus memperhatikan posisi berkendara yang sesuai dengan mengatur posisi duduk yang benar, nyaman, dan aman.

Dengan begitu dapat meningkatkan konsentrasi, mengurangi keletihan, bahkan menghindari kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan.

"Kenyamanan posisi duduk dapat meminimalisasi tingkat kelelahan. Posisi duduk yang direkomendasikan yaitu posisi tegak 90 derajat." ujar dr. Kristanti Diliasari.

Baca Juga: Pentingnya Asupan Serat untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak

7. Hindari Stres

Stres merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kelelahan.

Pada umumnya, stres dalam berkendara muncul saat jalanan macet.

Agar perjalanan nyaman, rencanakan perjalanan lebih awal untuk menghindari jam kemacetan di beberapa tempat tertentu.

8. Hindari Konsumsi Obat Sebelum atau Saat Berkendara

Mengonsumi obat-obatan seperti obat antimabuk kendaraan, obat flu, obat alergi, atau obat pereda nyeri yang biasanya dapat menimbulkan efek kantuk.

Sebab, kondisi yang diatasi obat-obatan tersebut memang membutuhkan istirahat lebih banyak agar cepat sembuh.

Jika kondisi memang sedang tidak fit, jangan paksakan diri untuk mengemudi.

Baca Juga: Jika Berkunjung, Ini Oleh-Oleh khas Berau yang Bisa Dibeli untuk Keluarga!

Nah, itu dia Moms berbagai cara mengatasi kelelahan saat berkendara.

Kelelahan dalam berkendara dapat membahayakan keselamatan baik untuk pengemudi sendiri maupun penumpang. Stop berkendara dan beristirahatlah apabila merasa lelah atau mengantuk.

  • https://www.csus.edu/indiv/m/merlinos/pdf/human%20factors_%20the%20journal%20of%20the%20human%20factors%20and%20ergonomics%20society-2006-strayer-381-91.pdf
  • https://www.researchgate.net/publication/260008521_The_impact_of_continuous_driving_time_and_rest_time_on_commercial_drivers'_driving_performance_and_recovery
  • http://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_home/Publication/Waspada%20Fatigue%20Saat%20Berkendara.pdf
  • https://www.nhtsa.gov/risky-driving/drowsy-driving
  • https://www.sleepfoundation.org/drowsy-driving

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb