21 Maret 2024

Normalkah Keputihan setelah Berhubungan Seks? Cari Tahu Yuk!

Jaga organ intim agar tetap sehat, ya, Moms!
Normalkah Keputihan setelah Berhubungan Seks? Cari Tahu Yuk!

Normalkah mengalami keputihan setelah berhubungan seks dengan pasangan?

Keputihan adalah kondisi umum yang biasanya terjadi pada wanita.

Tak jarang, keputihan dianggap sebagai sesuatu yang sangat menakutkan oleh banyak wanita.

Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, kondisi ini pun membuat tak percaya diri, terutama bagi wanita yang telah menikah.

Lantas, apakah keputihan setelah berhubungan adalah kondisi normal atau justru mengkhawatirkan?

Simak penjelasannya di bawah ini, ya, Moms!

Baca Juga: 5+ Penyebab Pendarahan Setelah Berhubungan Seks saat Hamil

Apa Itu Keputihan?

Ilustrasi Keputihan
Foto: Ilustrasi Keputihan (Orami Photo Stocks)

Keputihan adalah sekresi vaginal yang terjadi pada wanita.

Umumnya, keputihan ditandai keluarnya cairan berwarna putih kekuningan dari saluran vagina.

Melansir Cleveland Clinic, keputihan dapat terjadi secara normal dan abnormal.

Pada keputihan normal, kondisi ini biasanya terjadi secara alami dan tidak disertai rasa gatal, terbakar, atau berbau.

Pada keputihan abnormal, kondisi ini biasanya terjadi akibat infeksi bakteri atau jamur.

Keputihan abnormal biasanya disertai dengan lendir bertekstur kental seperti keju, gatal-gatal, sensasi terbakar, hingga bau tidak sedap.

Lalu, bagaimana dengan keluar keputihan setelah berhubungan?

Keluar lendir seperti putih telur setelah berhubungan adalah salah satu kondisi yang kerap terjadi.

Cairan putih yang keluar dari Miss V setelah berhubungan bisa memiliki tekstur dan warna yang berbeda.

Keluarnya lendir ini bertujuan untuk membantu membersihkan dan melumasi vagina.

Tak hanya itu, keputihan tersebut juga membantu melawan bakteri jahat dan infeksi peradangan di sekitar Miss V.

Baca Juga: 10+ Posisi Bercinta Menggambarkan Kepribadian, Simak yuk!

Keputihan setelah Berhubungan Seks Merupakan Hal yang Normal

Badan Meriang
Foto: Badan Meriang (Orami Photo Stocks)

Keputihan setelah berhubungan seksual adalah hal yang normal, serta disadari oleh sebagian wanita setelah 1 atau 2 hari berikutnya.

Menurut studi Vaginal Discharge, keputihan dapat terjadi akibat perubahan pada kadar estrogen.

Ketika kadarnya tinggi, estrogen merangsang serviks untuk menghasilkan sekresi (lendir), dan sejumlah kecil lendir dapat dikeluarkan dari vagina.

Sekresi cairan dari vagina bertujuan untuk menyeimbangkan kadar pH di bagian tersebut.

Biasanya, hal itu disebabkan oleh gairah seksual dan tidak disertai rasa sakit, gatal, atau aroma tak sedap.

Penyebab Keputihan setelah Berhubungan Seks yang Umum

Cara Mengatasi Keputihan
Foto: Cara Mengatasi Keputihan (Orami Photo Stocks)

Agar lebih jelas, berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan keluar lendir seperti putih telur setelah berhubungan seksual:

1. Proses Detoks Organ Intim

Keputihan setelah berhubungan masih tergolong normal apabila menunjukkan ciri-ciri seperti di bawah ini:

  • Tekstur cair atau encer.
  • Warna bening atau sedikit putih.
  • Jumlahnya sedikit.
  • Hampir tidak berbau.
  • Tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri.

Keputihan setelah berhubungan seksual yang bermasalah bisa dilihat dari warna dan kekentalan lendir.

Termasuk jumlah lendir yang berlebihan, dan disertai bau lendir yang tajam dan rasa gatal.

Penyebabnya biasanya karena kebersihan yang buruk, stres, infeksi, serta pemakaian obat-obatan dalam waktu lama.

2. Bercampur Air Mani Pria

Jika pria ejakulasi ke dalam vagina, sebagian besar air mani akan keluar dari Miss V sebagai "keputihan".

Keputihan setelah berhubungan yang sehat biasanya berbentuk cairan bening, putih kekuningan, dan tidak menyebabkan reaksi mengganggu.

Baca Juga: 10 Penyakit Menular Seksual, Termasuk Sifilis dan Herpes!

3. Perubahan Hormon

Tak semua cairan ini dianggap sebagai keputihan setelah berhubungan seksual, lho.

Vagina juga memiliki cairan bening dan tekstur cair yang bisa keluar saat berhubungan seksual.

Setelah berhubungan keluar cairan bening encer merupakan tanda adanya perubahan hormon dalam tubuh.

Hal ini membuat wanita mengalami keputihan, terutama pada ibu hamil.

Beberapa kontrasepsi dengan hormon di dalamnya juga dapat menyebabkan keputihan lebih sering terjadi.

4. Tidak Menjaga Kebersihan Organ Intim

Penyebab keputihan setelah berhubungan seks bisa berasal dari kebiasaan sehari-hari.

Misalnya, memakai tisu untuk mengeringkan vagina sesudah buang air kecil maupun buang air besar.

Selain itu, memakai pakaian dalam ketat dan terbuat dari bahan sintetis yang tidak menyerap keringat juga membuat vagina lembap.

Celana ketat pun juga bisa menjadi penyebab keputihan atau cairan putih yang keluar dari miss V setelah berhubungan.

Pada kondisi ini, hal yang terjadi adalah keputihan abnormal.

5. Reaksi Alergi atau Iritasi

Penggunaan kondom atau pelumas seks yang aman dan berkualitas biasanya tidak menyebabkan keputihan setelah berhubungan intim.

Namun, dalam beberapa kasus, seorang wanita mungkin mengalami reaksi alergi atau iritasi terhadap bahan dalam kondom atau pelumas tertentu, yang dapat menyebabkan keputihan.

Misalnya alergi terhadap kondom yang berbahan lateks sehingga menyebabkan iritasi, gatal, dan keputihan pada area genital setelah penggunaan.

Selain itu, beberapa pelumas seks mengandung bahan-bahan tertentu yang dapat menyebabkan reaksi alergi ditandai dengan keputihan atau iritasi setelah berhubungan seks.

Baca Juga: 5 Tips Berhubungan Seks Saat Hamil serta Posisi yang Aman dan Nyaman

Pelumas Tubuh

Penyebab keputihan setelah berhubungan seksual karena pelumas tubuh adalah hal yang wajar dan merupakan salah satu penyebab yang paling umum.

Saat berhubungan seksual, tubuh secara alami memproduksi pelumas untuk membantu memperlancar penetrasi dan meningkatkan kenikmatan seksual.

Ketika hubungan seksual selesai, sisa-sisa pelumas ini dapat keluar dari vagina sebagai keputihan.

Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena merupakan respons alami tubuh terhadap aktivitas seksual.

Namun, jika keputihan tersebut disertai dengan gejala yang tidak biasa seperti bau yang tidak sedap, gatal, nyeri, atau perubahan warna atau tekstur lendir, maka mungkin ada masalah lain yang perlu dievaluasi oleh profesional medis.

Selain itu, jika keputihan setelah berhubungan seksual terus berlanjut atau menjadi sangat mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Keputihan setelah berhubungan juga bisa menunjukkan infeksi dan masalah serius.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb