
Melihat anak demam naik turun sepertinya tidak karuan ya Moms? Namun tenang saja, bagi anak yang sehat, demam tidak selalu berkaitan dengan penyakit serius.
Pada dasarnya, demam tidak membahayakan bagi anak dan malah jadi hal yang baik. Sebab, ini merupakan cara tubuh untuk mengatasi infeksi.
Demam terjadi ketika suhu tubuh berada di atas batas normal. Biasanya, suhu tubuh normal manusia adalah 37º C.
Jadi, anak bisa dikatakan demam ketika suhu tubuhnya mencapai 38º C.
Hal yang sering dikhawatirkan adalah ketika anak demam naik turun dan tidak kunjung sembuh.
Saat suhu tubuh meningkat, anak mungkin akan merasakan dingin pada seluruh tubuhnya. Ketika suhu tubuhnya menurun, ia akan mengeluarkan banyak keringat.
Jadi, apakah kondisi anak demam naik turun ini perlu diwaspadai? Perhatikan penjelasan mengenai anak demam dari para ahli berikut ini ya Moms.
Baca Juga: Ini Cara Menurunkan Panas Anak dengan Bawang Merah, Catat!
Foto: Mengukur suhu tubuh anak saat sakit
Suhu tubuh normal adalah sekitar 37,4º C, tapi bisa bervariasi sepanjang hari.
Pada anak-anak, suhu lebih dari 38º C menunjukkan demam, tapi tak selalu indikasi penyakit serius.
Jika demam mencapai sekitar 42ºC, ini akan merusak perkembangan otak anak dan biasanya jarang terjadi.
Lalu, apakah anak demam naik turun adalah kondisi yang normal?
Melansir dari Queensland Health, suhu tubuh anak akan naik turun setiap empat jam sekali atau bahkan lebih.
Demam, bukanlah penyakit. Ini adalah gejala atau tanda bahwa tubuh sedang melawan penyakit atau infeksi.
Demam merangsang pertahanan tubuh, mengirimkan sel darah putih dan sel "pejuang" lainnya untuk melawan penyebab infeksi.
Apabila anak demam naik turun selama beberapa hari, tapi Si Kecil masih beraktivitas seperti biasa, misalnya main dan makan minum dengan normal, ini adalah hal wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.
Demam pada anak yang sehat biasanya tidak berbahaya, apalagi jika anak tersebut tidak mengalami gejala lain dan demamnya hilang dalam 3 sampai 4 hari.
Kebanyakan anak yang mengalami demam akan menjadi rewel dan lebih sedikit bermain, serta mungkin tidak makan sebanyak biasanya.
Jika bayi atau anak baru saja diimunisasi dan demam, ini akan kembali normal kurang dari 48 jam.
Obat-obatan seperti parasetamol atau ibuprofen bisa menjadi alternatif Moms untuk menurunkan demam pada anak, tapi dengan arahan dari dokter ya.
Saat demam anak naik turun, ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Sebab, suhu meningkat pada tubuh karena sejumlah alasan, antara lain:
Baca Juga: Panas Dalam pada Anak? Ini Penyebab dan Obat Alami untuk Mengatasinya!
Foto: Cek suhu badan anak (Orami Photo Stock)
Setiap anak pada akhirnya akan mengalami demam.
Menurut Dokter Anak Tracy Lim, MD di Amerika Serikat, penting bagi orang tua untuk mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengatasi demam pada anak.
"Itu dimulai dengan mengukur suhu anak menggunakan berbagai macam termometer yang tersedia, dari termometer oral standar atau jenis lainnya," tambahnya.
Penyebab anak demam naik turun biasanya disebabkan oleh infeksi di suatu tempat di tubuh. Beberapa jenis infeksi yang menyebabkan demam meliputi:
Demam tidak berbahaya dan suhu tubuh anak akan kembali normal saat infeksi mereda.
Bayi di bawah usia tiga bulan adalah yang paling berisiko mengalami demam dan perlu diperiksa oleh dokter atau tenaga kesehatan.
Baca Juga: Paniknya Saya sebagai Ibu Baru saat Melihat Anak Kejang karena Demam
Foto: Cek suhu tubuh anak menggunakan termometer
Saat anak demam naik turun dan tak kunjung sembuh, Moms perlu merasa cemas dan segera membawanya ke dokter.
Menurut Cleveland Clinic, ada beberapa gejala yang dirasakan Si Kecil apabila mengalami demam, antara lain:
Selain itu, apabila demam tinggi, Si Kecil akan mengalami kejang.
Ini adalah efek samping dari demam yang sangat menakutkan dan bisa saja terjadi pada beberapa anak.
Kejang pada anak terjadi pada 2-4 persen dari semua anak di bawah usia 5 tahun.
Meski begitu, tidak semua kejang menyebabkan gerakan menyentak di tubuh.
Beberapa kejang bahkan terlihat seperti pingsan. Jika anak mengalami kejang, Moms harus tenang.
Segera bawa anak ke dokter jika kejang berlangsung lebih dari lima menit untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut anak, baik itu sendok atau apapun," tambah dr. Lim.
Tanda berbahaya saat anak demam naik turun dapat tergantung pada beberapa hal, seperti usia anak, penyakitnya, dan apakah ada gejala lain yang menyertai demam.
Hubungi dokter jika Moms memiliki:
Juga segera hubungi dokter jika anak dengan usia yang lebih tua mengalami demam di bawah 39°C, tapi mengalami:
Baca Juga: 5 Gangguan Kesehatan Anak di Tahun Pertama
Foto: Anak mengalami demam
Stanford Children's Health mengatakan, apabila anak demam naik turun selama beberapa hari, jangan berikan obat aspirin, sebab akan menyebabkan komplikasi yang seding disebut dengan sindrom Reye.
"Ini adalah kondisi yang jarang terjadi, tapi fatal yang menyebabkan kebingungan, pembengkakan di otak, dan kerusakan hati," tambahnya.
Sekali lagi, tidak semua demam perlu diobati. Dalam kebanyakan kasus, demam harus diobati hanya jika itu menyebabkan ketidaknyamanan pada anak.
Oleh karena itu, Moms perlu mengetahui cara meredakan gejala yang sering menyertai demam:
Jika anak rewel atau tidak nyaman, Moms bisa memberikan asetaminofen atau ibuprofen berdasarkan rekomendasi paket untuk usia atau berat badan.
Jika Moms tidak mengetahui dosis yang dianjurkan atau anak berusia kurang dari 2 tahun, hubungi dokter untuk mengetahui berapa banyak dosis obat yang harus diberikan.
Bayi yang berusia kurang dari 2 bulan tidak boleh diberikan obat demam apa pun tanpa diperiksa oleh dokter.
Jika anak memiliki masalah medis, tanyakan kepada dokter untuk melihat obat mana yang terbaik untuk digunakan.
Ingatlah bahwa obat demam dapat menurunkan suhu untuk sementara, tetapi biasanya tidak akan mengembalikannya ke suhu normal dan tidak akan mengobati penyebab demam yang mendasarinya.
Selain obat, jika tidak ada tanda penyakit berat tertentu yang terlihat, Moms bisa meringankan beberapa gejalanya dengan cara:
Selain kedua cara di atas, memastikan apa yang dikonsumsi anak seperti makanan dan minuman juga penting. Beberapa hal di bawah ini bisa dilakukan:
Tidak perlu khawatr yang berlebihan apabila demam yang dialami anak tidak berlangsung lebih dari lima hari dan anak berperilaku normal.
Demam juga dapat terjadi setelah anak diimunisasi. Itu merupakan hal yang normal apabila terjadi kurang dari waktu 48 jam.
Apalagi jika Si Kecil masih ingin bermain, makan dan minum dengan normal saat demam meskipun tampak lebih lelah dari biasanya.
Yang terakhir, selalu ukur suhu tubuh untuk dapat mengontrol demam pada anak.
Semua anak pasti mengalami demam dan akan kembali normal dalam waktu beberapa hari.
Saat anak demam naik turun, lebih penting untuk melihat bagaimana tingkah laku mereka dibanding angka pada termometer.
Jika anak menunjukkan rasa sakit yang membuat Moms khawatir, sebaiknya segera kunjungi dokter ya.