Apakah Normal Jika Moms Pingsan Selama Kehamilan?
Seorang Ibu yang pingsan (sinkop) selama kehamilan, terutama pada trimester pertama, mungkin memiliki risiko lebih tinggi terhadap masalah kesehatan.
Hal ini terungkap dalam penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, jurnal akses terbuka American Heart Association atau Asosiasi Stroke Amerika. Ini adalah studi pertama yang menganalisis kejadian dan dampak pingsan selama kehamilan dalam populasi besar.
Para peneliti memeriksa 481.930 kehamilan di Alberta, Kanada antara 2005 dan 2014. Para wanita ini tercatat pernah pingsan selama kehamilan mereka. Hampir sepertiga (32,3 persen) di antaranya terjadi pada trimester pertama.
Baca Juga: Ini 3 Alasan Mengapa Kita Pingsan
Hasil Temuan Ibu Hamil yang Pernah Pingsan Selama Kehamilan
Inilah hasil temuan para peneliti mengenai kondisi kesehatan Ibu hamil yang pernah pingsan selama masa kehamilannya:
1. Tingkat Kelahiran Prematur Lebih Tinggi
Foto: momcare
Tingkat kelahiran prematur, 18,3 persen, lebih tinggi pada kehamilan dengan pingsan selama trimester pertama. Dibandingkan dengan 15,8 persen selama trimester kedua, 14,2 persen pada trimester ketiga dan 15 persen untuk kehamilan tanpa pingsan.
Dalam satu tahun setelah melahirkan, wanita yang pingsan selama kehamilan memiliki tingkat irama jantung abnormal dan episode pingsan yang lebih tinggi, dibandingkan dengan wanita yang tidak pingsan selama kehamilan.
Setelah tindak lanjut rata-rata 4,5 hingga 5 tahun, tingkat kelainan bawaan adalah 3,1 persen untuk anak-anak kehamilan dengan sinkop dibandingkan 2,6 persen untuk mereka yang tidak sinkop.
"Ada data yang sangat terbatas pada frekuensi pingsan selama kehamilan," kata Padma Kaul, Ph.D., penulis studi senior dan profesor kedokteran di University of Alberta di Kanada. Dalam penelitiannya, pingsan selama kehamilan terjadi pada sekitar 1 persen, atau 10 per 1.000 kehamilan, tetapi tampaknya meningkat sebesar 5 persen setiap tahun.
Baca Juga: Kelahiran Prematur, Apakah Penyebabnya?
2. Berkaitan dengan Potensi Penyakit Jantung
Foto: npr
Temuan penelitian Kaul menunjukkan bahwa waktu pingsan selama kehamilan mungkin penting. Ketika pingsan terjadi lebih awal selama kehamilan atau beberapa kali selama kehamilan, itu mungkin terkait dengan masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang untuk bayi dan Ibu.
”Data menunjukkan bahwa wanita yang pingsan selama kehamilan harus memiliki pemantauan lebih dekat dan potensi tindak lanjut dengan ahli jantung setelah kelahiran,” katanya.
3. Jangan Dianggap Normal
Foto: premiere sleep associate
Meski ada beberapa alasan medis yang membuat Moms wajar pingsan ketika sedang hamil, hal ini jangan dianggap remeh. Sebab, pingsan berarti ada indikasi yang mengarah pada kesehatan.
”Itu tidak boleh dianggap normal, yang berarti bahwa jika Moms atau orang yang kamu cintai pingsan, maka harus dievaluasi oleh penyedia layanan kesehatan,” Erin Duncan, MD, MPH dari Ginekologi dan Kebidanan Atlanta.
Baca Juga: Manfaat Kiwi untuk Kesehatan Ibu Hamil
4. Penyebabnya Bervariasi
Foto: abc news
Ada beberapa alasan mengapa Moms mungkin mengalami pusing atau pingsan selama kehamilan. Jika terjadi pada trimester pertama, itu mungkin disebabkan oleh morning sickness.
"Wanita hamil sering kali tidak dapat menyimpan makanan atau cairan dan merasa lemah dan pusing sebagai hasilnya," jelas Nicole Todd, dokter kandungan di Vancouver, dalam sebuah wawancara dengan Today's Parent.
Dan selama kehamilan, tubuh Moms mengalami perubahan besar dan mengesankan. Beberapa di antaranya dapat menyebabkan pingsan tergantung pada respons tubuh Moms.
Kinerja jantung meningkat, dan peningkatan sensitivitas terhadap perubahan cairan, yang berarti bahwa Moms dapat menjadi jauh lebih rentan terhadap dehidrasi. Akhirnya ada barometer di dalam otak yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan tekanan dan volume ini. Respons buruk dari perubahan ini dapat menyebabkan pingsan.
Baca Juga: Kurangi Morning Sickness dengan Makanan-Makanan Ini!
5. Harus Lakukan Perawatan Medis
Foto: european pharmaceutical
Pingsan selama kehamilan dapat disebabkan oleh sesuatu yang relatif jinak dan biasa karena pembuluh darah Moms mengembang. Tapi bisa juga menjadi gejala masalah kesehatan yang lebih serius.
"Pingsan bisa menjadi indikasi kekurangan jantung, irama jantung yang tidak teratur, respons yang tidak tepat dari barometer otak. Ibu hamil harus mencari perawatan medis untuk melihat apakah ada intervensi tambahan yang diperlukan," saran Duncan.
Hal penting lain yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa pingsan dapat membahayakan Moms dan janin. "Jatuh dan melukai diri sendiri jelas merupakan risiko, dan kehamilan lebih rentan terhadap cedera traumatis setelah rahim tumbuh di luar panggul (sekitar 16 minggu)," kata Duncan.
Baca Juga: 6 Penyebab Pusing Saat Hamil dan Cara Alami Mengatasinya
Jika merasa pusing, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menghentikan potensi pingsan agar tidak terjadi. Saran dari Verywell Family, cobalah mengonsumsi camilan kecil sepanjang hari untuk menstabilkan gula darah, dan minum 12 porsi delapan ons air sehari agar tetap terhidrasi.
Pingsan bisa jadi bukan masalah besar sama sekali, tetapi bukan berarti diabaikan. Sejauh ini, hal terbaik yang dapat Moms lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter jika sesuatu terjadi pada Moms.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.