19 Februari 2024

Batik Jumputan (Tie Dye): Sejarah dan Cara Pembuatannya

Motif batik jumputan mirip dengan tie dye, lho
Batik Jumputan (Tie Dye): Sejarah dan Cara Pembuatannya

6. Motif Acak dan Sejenis

Ciri-ciri lain dari batik jumputan adalah motifnya yang selalu kembar atau sama.

Pasalnya, proses pembuatan dengan teknik ikat mawar ganda ini akan menghasilkan motif yang sama.

Tak heran, jika hasil akhir dari proses pembuatannya akan terlihat kembar satu sama lain.

Ukurannya pun lebih terlihat besar-besar pada setiap pola yang dikeluarkan.

Baca Juga: Moms, Begini Cara Membuat Kerajinan dari Pecahan Keramik

Sejarah Penyebaran Batik Jumputan

Sejarah Batik Jumputan
Foto: Sejarah Batik Jumputan (Orami Photo Stocks)

Jurnal Universitas PGRI Palembang menjelaskan teknik yang dilakukan dalam pembuatan kain jumputan adalah teknik celup ikat.

Teknik populer ini berasal dari Tiongkok dan berkembang hingga India dan wilayah-wilayah di nusantara.

Walaupun demikian, kelompok yang dianggap telah berjasa membawa teknik batik jumputan ke Indonesia adalah para penyintas dari India.

Kemudian, teknik pembuatan kain batik ini dibawa ke nusantara menggunakan misi perdagangan.

Saat teknik pembuatan batik jumputan dibawa ke Indonesia, ini disambut gembira oleh masyarakat.

Baca juga: Kenali Aneka Ragam Motif dan Filosofi Batik Madura, Yuk!

Pasalnya motif ini hadir dengan berbagai rangkaian warna yang sangat cerah dan mencolok perhatian.

Beberapa daerah yang banyak terdapat batik jumputan antara lain:

Di Pulau Jawa sendiri, batik jumputan berkembang dengan baik di Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan.

Motif batik jumputan memang dibawa dari Tiongkok, tetapi pada perkembangannya dipengaruhi daerah masing-masing.

Jadi jangan heran, kalau ada batik jumputan yang berbeda-beda di setiap kota ya, Moms.

Cara Membuat Baik Jumputan

Pembuatan Batik Jumputan
Foto: Pembuatan Batik Jumputan (Pinterest.com)

Cara pembuatan batik jumputan juga dipengaruhi oleh perkembangan zaman, lho.

Dahulu, pewarnaan batik jumputan menggunakan pewarna dari alam atau bahan-bahan hasil panen.

Tetapi seiring perkembangan zaman, banyak kain batik yang diwarnai menggunakan pewarna sintesis.

Para pengrajin batik mengatakan, pewarna sintetis memiliki pilihan warna tak terbatas.

Sementara itu, pewarna alam prosesnya sangat rumit dan sulit untuk ditemukan.

Kendati demikian, kedua teknik pewarnaan ini tetap memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, Moms.

1. Metode Pembuatan Batik Jumputan di Rumah

Salah satu teknik yang umum digunakan adalah pembuatan batik sederhana di rumah.

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat batik jumputan di rumah, antara lain:

  • Kompor, baskom, panci
  • Gunting, tali, jarum
  • Spidol, spatula, kain berwarna putih
  • Wenter, air, garam dapur

Proses Pembuatan Batik Jumputan

  1. Langkah awal saat akan membatik adalah mempersiapkan semua bahan dan alatnya.
  2. Karena jika ada yang tertinggal akan menghambat proses pembuatannya.
  3. Selanjutnya buatlah pola dasar dengan menggunakan spidol. Buat pola sesuka hati karena untuk latihan.
  4. Pola yang sudah dibuat kemudian diikat dengan tali. Proses ini dapat membuat bagian yang diikat tidak menyerap warna. Jadi perlu diperhatikan dengan seksama saat proses mengikat talinya ya, Moms.
  5. Selanjutnya persiapan mencelup kain ke pewarna. Siapkan 2 liter air untuk setiap warna dan bubuhkan garam secukupnya.
  6. Panaskan di atas perapian hingga mendidih. Jangan lupa untuk mengaduknya agar pewarnanya benar-benar tercampur dengan sempurna.
  7. Celupkan kain ke dalam larutan pewarna tadi saat masih mendidih. Lakukan berulang kali sehingga tak ada lagi warna asli kain. Selain dicelup juga bisa digunakan teknik menyiram atau kuas.
  8. Lalu bilaslah kain tadi menggunakan air dingin agar pewarna yang tidak terserap karena kelebihan pigmen tidak luntur atau tercampur ke warna lain.
  9. Lakukan langkah di atas berulang-ulang untuk menambah motif.

Proses terakhir ialah menjemurnya dengan cara diangin-anginkan tanpa terkena sinar matahari langsung.

Agar terlihat rapi, jahit tepi kain agar benang pada kain terlihat lebih rapi.

Baca Juga: Mengenal Koyo KB, Alat Kontrasepsi yang Ditempel di Kulit

Moms juga bisa membuat batik jumputan sederhana dengan langka-langkah yang tak kalah mudah.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb