23 Mei 2021

Inilah Manfaat Bunga Tapak Dara untuk Kesehatan, Bisa Jadi Obat Kanker!

Bunga tapak dara ternyata tidak hanya mempercantik pekarangan, namun juga berkhasiat untuk kesehatan
Inilah Manfaat Bunga Tapak Dara untuk Kesehatan, Bisa Jadi Obat Kanker!

Salah satu tanaman hias yang sedang naik daun saat ini adalah bunga tapak dara. Selain memiliki fungsi sebagai tanaman hias, bunga ini ternyata juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Tanaman hias saat ini sedang digandrungi oleh banyak kalangan. Tidak hanya oleh bapak-bapak dan ibu-ibu saja, namun anak muda sekarang pun banyak yang memiliki hobi baru merawat tanaman hias. Salah satunya adalah bunga tapak dara.

Bunga tapak dara yang juga dikenal sebagai Vinca, adalah tanaman hias yang umum ditanam di pekarangan rumah.

Bunga yang memiliki nama biologis Catharanthus roseus ini termasuk dalam keluarga tumbuhan berbunga Apocynaceae. Asalnya dari Madagaskar yang ditemukan tumbuh sebagai spesies tumbuhan liar di hutan hujan.

Nama Inggris lainnya yaitu Madagascar periwinkle, Cape periwinkle, rose periwinkle, rosy periwinkle, dan "old-maid".

Baca Juga: 11+ Manfaat Bunga Telang, Bisa Obati Asma dan Lancarkan Menstruasi!

Bunga tapak dara adalah tumbuhan perdu yang tegak, halus atau sedikit berbulu, sederhana atau sedikit bercabang dengan tinggi sekitar 1 meter. Tanaman ini tumbuh paling baik dalam kondisi panas, sinar matahari penuh, dan kelembaban tinggi.

Bunga tapak dara tumbuh subur di tanah yang memiliki drainase baik. Akar panjangnya mencapai 70 cm, berwarna hijau atau merah, batang berbulu pendek, seringkali berkayu di pangkal.

Dikutip dari Health Benefits Times, bunga tapak dara telah diperkenalkan ke habitat baru di seluruh dunia untuk sebagian besar digunakan sebagai tanaman hias dan obat.

Tanaman ini dibudidayakan pada abad ke-18 di Paris dari biji yang dikumpulkan di Madagaskar, kemudian disebarkan dari kebun raya Eropa ke daerah tropis sebagai tanaman hias.

Di Hindia Barat, bunga tapak dara muncul dalam koleksi herbarium yang dibuat pada tahun 1882 di Kepulauan Virgin, pada tahun 1885 di Puerto Rico, dan pada tahun 1910 di Republik Dominika (Herbarium Nasional AS).

Sekarang tumbuh di seluruh dunia karena khasiatnya untuk berbagai kondisi kesehatan.

Yuk intip manfaat bunga tapak dara serta cara menanam bunga tapak dara!

Baca Juga: 21+ Manfaat Bunga Lawang untuk Kesehatan, Salah Satunya Melancarkan ASI

Manfaat Bunga Tapak Dara

WebMD menyebutkan tapak dara dapat digunakan untuk pengobatan diabetes, kanker, sakit tenggorokan, batuk, gigitan serangga, dan banyak kondisi lainnya, tetapi penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan sebagai bukti ilmiah manfaat bunga tapak dara ini.

Tanaman tapak dara mengandung lebih dari 70 alkaloid kuat, yang sebagian besar terkenal karena khasiat obatnya.

Berikut ini adalah beberapa manfaat bunga tapak dara yang telah digunakan sebagai obat-obatan tradisional secara turun temurun.

1. Pengobatan Diabetes dan Hipertensi

Bunga tapak dara untuk diabetes
Foto: Bunga tapak dara untuk diabetes

Foto: Unsplash.com

Manfaat bunga tapak dara yang pertama adalah mampu membantu mengobati diabetes dan hipertensi.

Dengan kandungan zat reserpin, tanaman ini memberikan khasiat sebagai antihipertensi.

Tanaman ini secara tradisional digunakan untuk mengobati diabetes di banyak obat tradisional di Asia.

Di Filipina dan Tiongkok, tanaman tersebut direbus selama beberapa menit dan dikonsumsi setiap hari untuk membantu mengatur kadar insulin dalam tubuh dan meminimalkan tekanan darah tinggi.

2. Membantu Menghentikan Pendarahan

Manfaat bunga tapak dara juga dikenal karena potensinya untuk menghentikan pendarahan, sehingga mempercepat penyembuhan.

Minyak yang diekstrak dari daunnya dapat membantu menyembuhkan pendarahan dari hidung dan gusi. Tanaman ini juga bisa digunakan untuk meringankan wasir berdarah.

Menjadi obat penahan darah yang baik secara alami, tanaman ini cukup kuat untuk membantu mengatur perdarahan yang berlebihan selama menstruasi dan menopause.

Baca Juga: 10 Manfaat Bunga Sepatu untuk Kecantikan dan Kesehatan, Simak!

3. Mencegah dan Mengobati Kanker

Bunga tapak dara dapat mencegah kanker
Foto: Bunga tapak dara dapat mencegah kanker

Foto: psychotropicon.info

Dalam jurnal Vinca Alkaloids disebutkan tanaman ini dapat digunakan dalam pengobatan herbal yang populer untuk kanker termasuk leukemia, penyakit Hodgkin, limfoma ganas, neuroblastoma, tumor Wilms, dan sarkoma Kaposi.

Saat diminum sebagai teh, vinca membantu mencegah penyebaran sel kanker ke seluruh tubuh. Tanaman ini juga mengandung leurosi-dine dan leurosine yang membantu mengobati penyakit Hodgkin.

Penggunaan obat yang dimurnikan dari beberapa bahan kimia yang ditemukan di tanaman vinca juga disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat untuk diberikan melalui suntikan dalam pengobatan kanker.

Vinblastine dan vincristine adalah contoh bahan kimia yang dapat diambil dari tanaman ini untuk kemoterapi.

Namun, obat ini memiliki efek samping yang serius dan diberikan hanya di bawah pengawasan medis. Tapak dara dianggap tidak aman untuk pengobatan sendiri.

4. Membantu Penyembuhan Luka

Manfaat bunga tapak dara cukup efisien dalam mengobati luka dan menghentikan pendarahan. Aplikasi eksternal pada luka ini tidak memiliki efek samping dan dapat dilakukan dengan aman di rumah.

Jika tidak memiliki tanaman tapak dara di rumah, Moms dan Dads juga bisa mengumpulkan daunnya, mengeringkannya dengan baik di bawah sinar matahari, dan menggunakannya untuk mengobati luka dengan merebus daun kering dalam air.

Daun segar juga bisa ditumbuk lalu direbus dengan minyak mentah apa saja. Minyak ini akan menjadi salep yang sangat baik untuk mengobati luka dan goresan.

5. Pengobatan Penyakit Alzheimer

Bunga tapak dara untuk alzheimer
Foto: Bunga tapak dara untuk alzheimer

Foto: rayagarden.com

Vinpocetine adalah bahan kimia yang berasal dari vincamine, yang ditemukan di daun tanaman tapak dara, menjadikan manfaat bunga tapak dara digunakan sebagai pengobatan untuk hilangan ingatan dan gangguan mental.

Dikutip dari The Scientific World Journal tanaman ini menunjukkan beberapa manfaat bagi orang-orang yang terkait dengan gejala penyakit Alzheimer.

Vincamine sendiri terbukti bermanfaat dalam uji coba double-blind. Di Eropa obat Vinpocetine dijual atas nama Cavinton dan di AS juga dijual sebagai suplemen makanan.

Baca Juga: 7+ Manfaat Bunga Wijaya Kusuma untuk Kesehatan, Bisa Atasi Batuk!

Cara Menanam Bunga Tapak Dara

Cara menanam bunga tapak dara
Foto: Cara menanam bunga tapak dara

Foto: rayagarden.com

Setelah mengetahui manfaatnya, Moms dan Dads ingin tahu cara menanam bunga tapak dara? Simak beberapa tips berikut!

1. Memilih Bibit Bunga Tapak Dara

Salah satu cara menanam bunga tapak dara adalah dari bijinya.

Biji tapak dara yang dipilih dapat diambil dari buah yang sudah tua berwarna kekuningan.

Untuk memilih biji yang baik, perlu dilakukan pengujian dengan memasukkan biji yang terkumpul ke dalam ember berisi air, biji yang tenggelam adalah biji yang baik. Biji yang terpilih kemudian dikeringkan, lalu ditanam dan disemai.

Baca Juga: 16 Manfaat Bunga Kamboja untuk Kecantikan dan Kesehatan

2. Menanam Bibit Bunga Tapak Dara

Setelah mendapatkan biji yang baik, berikut ini cara menanam bunga tapak dara yang bisa Moms dan Dads coba di rumah:

  1. Masukkan kompos ke dalam gelas plastik, masukkan kurang lebih dari ⅖ volume gelas
  2. Masukkan biji yang terpilih sebanyak 2-3 butir ke dalam gelas berisi kompos
  3. Tutupi biji yang telah disemai tadi dengan sedikit kompos
  4. Siram dengan sedikit air hingga lembab
  5. Biji yang disemai disiram setiap hari agar tidak kekeringan
  6. Tunasnya akan muncul dalam waktu kurang lebih 4 minggu
  7. Setelah berumur 2 bulan, pindahkan tunas ke wadah tanam yang lebih besar

Ternyata selain indah dipandang, bunga ini punya berbagai manfaat yang tidak bisa diremehkan, ya. Moms dan Dads sudah punya tanaman ini di rumah?

  • https://www.healthbenefitstimes.com/madagascar-periwinkle/
  • https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-637/madagascar-periwinkle
  • https://www.sciencedaily.com/releases/2018/05/180503142809.htm
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3883245/
  • https://doi.org/10.1155/2015/982412

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb