16 Mei 2023

Radang Bibir: Gejala, Penyebab, dan Tips Mengatasinya

Bisa karena infeksi, alergi, atau kebiasaan menjilat bibir
Radang Bibir: Gejala, Penyebab, dan Tips Mengatasinya

Foto: Orami Photo Stocks

Radang bibir atau cheilitis merupakan gangguan yang ditandai dengan bibir merah, kering, bersisik, dan gatal.

Langkah mendiagnosis radang bibir dapat dilakukan dengan meninjau riwayat kesehatan pasien.

Selanjutnya, penderita perlu melakukan pemeriksaan mulut, bibir, dan kulit.

Terkadang, tes penunjang seperti tes tempel atau biopsi dibutuhkan guna menentukan akar penyebab peradangan.

Selanjutnya, langkah pengobatan cheilitis akan dilakukan. Ini tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan terkait dengan radang bibir di bawah ini!

Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan

Gejala Radang Bibir atau Cheilitis

Radang Bibir
Foto: Radang Bibir (Istockphoto)

Adapun gejala penyakit, meliputi:

  • Bibir tampak kering dan kemerahan
  • Bibir tampak pecah-pecah
  • Bibir terasa lembut ketika disentuh
  • Bibir mengalami pembengkakan (edema)
  • Bibir terasa gatal dan muncul sensasi terbakar
  • Bibir terlihat berkerak di sisi-sisi sudutnya
  • Bibir mengalami perubahan warna menjadi coklat kehitaman

Gejala yang lebih jarang terjadi adalah munculnya sisik keratin tebal di bibir.

Selain itu, tanda lainnya, yakni penebalan bibir bawah.

Jenis Cheilitis dan Penyebabnya

Radang Bibir
Foto: Radang Bibir (Istockphoto)

Ada berbagai jenis cheilitis, berdasarkan penyebabnya. Penyebab ini mungkin termasuk:

  • Kerusakan akibat sinar matahari
  • Penggunaan kosmetik pada bibir
  • Penggunaan produk sabun yang tidak tepat
  • Paparan parfum
  • Makanan tertentu
  • Obat-obatan tertentu

Adapun penyakit yang berpotensi memicu radang bibir, di antaranya:

1. Cheilitis Eksim

Jenis yang paling umum dari radang bibir adalah cheilitis eksim.

Kondisi ini berhubungan dengan penyakit atopik (eksim, demam, dan asma).

Penyakit ini juga terjadi sebagai akibat dari paparan alergen atau iritan.

Cheilitis atopik umumnya terlihat pada orang dengan eksim tetapi seringkali tidak dapat dibedakan dari cheilitis kontak alergi atau iritan.

Cheilitis kontak alergi atau iritan disebabkan oleh reaksi terhadap bahan iritan atau alergen yang menyentuh bibir, seperti:

  • Lipstik atau lipbalm
  • Produk kebersihan mulut, seperti pasta gigi atau obat kumur
  • Wewangian, seperti parfum
  • Produk karet atau lateks
  • Zat cat kuku, seperti formaldehida
  • Logam termasuk nikel, kobalt, atau emas
  • Makanan tertentu, seperti mangga atau kayu manis
  • Obat-obatan tertentu termasuk neomisin atau bacitracin
  • Propilen glikol
  • Menjilat bibir kronis
  • Dingin, angin, dan faktor terkait cuaca lainnya
  • Tabir surya

2. Cheilitis sudut

Cheilitis sudur (angular cheilitis) menyebabkan peradangan pada kulit yang terletak di sisi atau “sudut” mulut.

Pada dasarnya, air liur terkumpul di sudut mulut, yang pada akhirnya menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah saat air liur mengering.

Infeksi sekunder dengan jamur Candida albicans (ragi), atau lebih jarang bakteri Staphylococcus aureus (staph), dapat berkembang di lokasi cheilitis.

Adapun orang yang berpotensi tinggi mengalaminya, yakni penderita diabetes atau orang tua yang memakai gigi palsu.

Gangguan juga berisiko dialami oleh orang yang mengonsumsi obat, seperti isotretinoin untuk jerawat.

Selain itu, Mereka yang kekurangan vitamin B atau zat besi juga lebih rentan terkena penyakit.

Angular cheilitis tidak hanya menyerang orang dewasa.

Anak-anak yang sering ngiler, mengisap jempol, atau menjilat bibir berisiko tinggi terkena gangguan.

3. Cheilitis actinic

Actinic cheilitis disebut juga solar cheilitis karena disebabkan oleh paparan sinar matahari jangka panjang.

Ini lebih sering terjadi pada bibir bawah daripada bibir atas.

Ini adalah kondisi pra-kanker karsinoma sel skuamosa pada bibir, dan paling sering terjadi pada orang berkulit terang.

Cheilitis aktinik juga terjadi pada orang yang tinggal di iklim panas dan kering atau bekerja di luar ruangan, seperti pekerja konstruksi.

4. Jenis langka

Jenis cheilitis langka lainnya termasuk:

  • Cheilitis eksfoliatif, terkait dengan menjilat atau menggigit bibir kronis.
  • Keilitis kelenjar, berhubungan dengan paparan sinar matahari, menggigit bibir, dan merokok.
  • Cheilitis granulomatosa, atau cheilitis Miescher, berhubungan dengan gen, infeksi, dan alergi makanan.

Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui

Prosedur Mendiagnosis Radang Bibir

Saat mendiagnosis cheilitis, tim medis akan melakukan pemeriksaan riwayat medis terperinci.

Caranya dengan memeriksa potensi paparan kosmetik, makanan, atau alergen.

Mereka juga akan melakukan pemeriksaan kulit yang meliputi mulut dan bibir.

Adapun prosedur pemeriksaan yang dilakukan, yakni:

  • Uji tempel, digunakan untuk mendiagnosis cheilitis kontak alergi
  • Usap bibir untuk memeriksa infeksi
  • Biopsi, yang dilakukan dengan mengambil jaringan bibir dan diperiksa di bawah mikroskop

Pengobatan yang Mampu Mengatasi Radang Bibir

Radang Bibir
Foto: Radang Bibir (Istockphoto)

Pengobatan cheilitis tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Berikut beberapa di antaranya:

1. Cheilitis eksim

Langkah mengatasinya bisa menggunakan kortikosteroid topikal dan lip balm atau emolien, seperti petroleum jelly.

Cara ini dapat membantu menenangkan bibir dan mengurangi rasa gatal.

Dalam kasus cheilitis kontak iritan atau alergi, menghilangkan iritasi dapat dilakukan dengan menjauhi alergen.

2. Cheilitis sudut

Untuk angular cheilitis, juga dikenal sebagai perleche, pengobatan dilakukan dengan menggunakan antijamur topikal untuk infeksi jamur.

Jika penyebabnya adalah infeksi bakteri, penggunaan obat seperti antibiotik sangat direkomendasikan.

Salep dioleskan ke sisi mulut hingga gejala membaik.

Setelah sembuh, disarankan untuk menggunakan lip balm, seperti seng oksida atau petroleum jelly.

Penderita juga disarankan untuk memperbaiki gigi palsu atau mengonsumsi suplemen vitamin atau zat besi.

3. Cheilitis actinic

Pengobatan jenis radang bibir ini akan tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Di antaranya:

  • Krioterapi (pembekuan)
  • Terapi topikal, seperti fluorouracil atau imiquimod
  • Terapi fotodinamik
  • Eksisi bedah, atau pengangkatan sebagian bibir
  • Ablasi laser

Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati

Radang bibir adalah gangguan yang umum terjadi.

Jika mengalami keluhan yang tak kunjung membaik, Moms dan Dads disarankan untuk melakukan pemeriksaan guna membantu mengatasi penyakit.

  • https://www.verywellhealth.com/cheilitis-overview-4781751
  • https://dermnetnz.org/topics/cheilitis

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb