Nifedipine (Obat Hipertensi): Fungsi, Dosis, Penggunaan dan Efek Samping
Tekanan darah tinggi tak bisa didiamkan saja karena dapat memicu komplikasi. Salah satu untuk mencegahnya, yaitu mengonsumsi nifedipine.
Ini adalah jenis obat yang diperuntukkan bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi.
Jangan sampai salah mengonsumsi obat ini.
Yuk, ketahui dosis dan aturan pakai yang benar menurut anjuran para ahli.
Baca Juga: Menilik Manfaat Senam Hipertensi yang Baik untuk Jantung
Fungsi Obat Nifedipine
Foto: tradeindia.com
Nifedipine termasuk dalam golongan obat antagonis kalsium.
Adapun manfaat dan fungsi dari obat ini, yakni meliputi:
1. Tekanan Darah Tinggi
Salah satu fungsinya yakni digunakan untuk beberapa hal, terutama yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Bekerja dengan menurunkan tekanan darah dengan merelaksasi pembuluh darah.
Sehingga, jantung tidak perlu memompa terlalu keras.
Tekanan darah tinggi adalah kondisi umum dan bila tidak diobati, dapat menyebabkan kerusakan pada organ vital.
Bahkan, ini bisa memicu beberapa penyakit seperti:
- Penyakit jantung
- Gagal jantung
- Stroke
- Gagal ginjal
Kehilangan penglihatan juga menjadi gejala yang kerap dialami bagi sejumlah orang.
2. Nyeri Dada
Ini diketahui juga bisa mencegah beberapa jenis nyeri dada (angina).
Obat ini bekerja dengan mengontrol nyeri dada dengan meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung.
Melansir dari laman WebMD, ini harus diminum secara teratur agar hasilnya lebih efektif.
Terlepas manfaatnya untuk pencegahan, obat ini tidak bisa digunakan untuk mengobati serangan nyeri dada saat terjadi.
Gunakan obat lain, seperti nitrogliserin sublingual untuk meredakan serangan nyeri dada.
Adapun, ini juga perlu dari rekomendasi dan anjuran dokter yang merawat, ya.
Baca Juga: Mengenal Kehamilan Aterm dan 5 Manfaatnya untuk Ibu serta Bayi
Dosis Nifedipine
Foto: Orami Photo Stock
Dosis nifedipine tergantung pada riwayat kesehatan dan gejala yang dirasakan.
Obat ini hadir sebagai kapsul "short acting" (lepas cepat) atau sebagai tablet atau kapsul "long acting" (lepas lambat).
Jika mengonsumsi nifedipine cair, ini bekerja seperti kapsul lepas cepat.
Melansir National Health Services, dosis umum dalam minum obat ini yakni:
- Kapsul atau cairan kerja pendek: 5 mg 3 kali sehari (setiap 8 jam)
- Tablet atau kapsul kerja lambat: 10 mg dua kali sehari (setiap 12 jam) atau 20 hingga 30 mg sekali sehari (setiap 24 jam, sebaiknya di pagi hari)
Nifedipine dalam bentuk kapsul atau tablet bekerja lambat dan melepaskan obat secara merata sepanjang hari.
Ini berarti kita tidak perlu meminumnya sesering mungkin.
Untuk menentukan dosis yang tepat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Ini juga tergantung pada usia dan berat badan seseorang.
Baca Juga: Benarkah Mandi Setelah Begadang Berbahaya? Ini Jawaban Ahli
Tata Cara Konsumsi Obat Nifedipine
Foto: Orami Photo Stock
Seperti diketahui sebelumnya, obat ini hadir dalam berbagai bentuk, yakni tablet, kapsul, dan cair.
Tablet long-release harus diminum sekali sehari dengan perut kosong, baik 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan.
Hindari membelah, mengunyah, atau menghancurkan tablet ataupun kapsul.
Untuk obat short acting dan long acting bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
Nifedipine sangat sensitif terhadap cahaya dan tidak akan berfungsi dengan baik jika dibiarkan terlalu lama di luar kemasan.
Untuk membantu mengingat waktu tepat minum nifedipine, konsumsilah pada waktu yang sama setiap hari.
Melansir MedlinePlus, hindari mengonsumsi jeruk bali apabila sedang memproses obat ini.
Jeruk bali dapat meningkatkan konsentrasi nifedipine dalam tubuh dan memperburuk efek sampingnya.
Selalu ikuti petunjuk pada kemasan dan anjuran dari dokter untuk mengonsumsinya ya, Moms.
Baca Juga: Obat Pilek (Paratusin): Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya
Efek Samping Nifedipine
Foto: ndtv.com
Nifedipine dapat menyebabkan efek samping.
Sejumlah efek samping yang dirasakan meliputi:
- Sakit kepala
- Wajah kemerahan
- Lemah di beberapa anggota tubuh
- Konstipasi atau sembelit
Untuk mengurangi pusing atau sakit kepala ringan, bangun secara perlahan saat bangun dari posisi duduk atau berbaring.
Banyak orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius.
Namun, ada juga beberapa efek yang tak bisa terjadi, ini seperti:
- Jantung berdetak cepat atau tidak beraturan
- Hilang kesadaran
- Perubahan penglihatan
Segera ke dokter terdekat apabila mengalami gejala tersebut dan tak kunjung mereda.
Terutama bagi mereka yang mengalami reaksi alergi obat seperti sesak napas, gatal, dan ruam pada kulit.
Meskipun obat ini efektif dalam mencegah nyeri dada (angina), beberapa orang juga bisa merasakan kekambuhan gejala tersebut.
Karenanya, perhatikan sejumlah gejala yang dirasakan apabila sakit dada kembali muncul, layaknya gejala serangan jantung.
Baca Juga: Obat Wasir Superhoid, Ketahui Manfaat dan Risiko Efek Sampingnya
Selain minum obat, melakukan perubahan gaya hidup juga akan membantu mengontrol tekanan darah.
Perubahan ini termasuk dalam melakukan beberapa hal seperti:
- Menjaga asupan makanan yang rendah lemak dan garam.
- Menjaga berat badan yang sehat.
- Berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
Ingat, pastikan Moms telah mendapatkan anjuran dari dokter sebelum mengonsumsi nifedipine ini, ya.
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8681-10/nifedipine-oral/nifedipine-oral/details
- https://www.nhs.uk/medicines/nifedipine/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.