Cairan Infus: Jenis, Manfaat, dan Risiko Efek Sampingnya
Cairan infus adalah obat atau cairan yang diberikan melalui jarum.
Cairan infus digunakan pada orang yang tidak dapat minum obat secara oral.
Jumlah cairan infus yang diberikan tergantung pada kondisi medis, berat badan, dan usia.
Umumnya dokter atau perawat akan memastikan jumlah cairan yang tepat menetes dari kantong infus ke pembuluh darah dengan kecepatan yang tepat.
Ada beberapa alasan mengapa Moms mungkin perlu mendapatkan cairan ini.
Melansir National Institute for Health and Care Excellence, cairan infus bertujuan untuk menggantikan air, gula, dan garam.
Hal-hal tersebut mungkin Moms butuhkan saat sedang sakit atau menjalani operasi, dan tidak bisa makan maupun minum seperti biasanya.
Cairan infus memiliki beragam jenis dan fungsi, lho, Moms.
Lantas, apa saja jenis dan fungsinya? Apa perbedaannya? Yuk, cari tahu selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Ingin Tahu Cara Menghitung Tetesan Infus? Yuk, Simak!
Tanda Dehidrasi Membutuhkan Cairan Infus
Dehidrasi menjadi salah satu penyebab seseorang membutuhkan cairan infus.
Waspada beberapa tanda ketika tubuh mengalami dehidrasi dan membutuhkan cairan tambahan.
Ketika seseorang mengalami dehidrasi, itu dapat mempengaruhi:
- Keseimbangan mineral penting (elektrolit) dalam tubuh
- Kinerja kognitif (mental)
- Tingkat energi
- Fungsi gastrointestinal (kemampuan untuk mencerna makanan)
- Frekuensi dan intensitas sakit kepala
- Fungsi organ, termasuk ginjal, jantung dan otak
- Penampilan fisik
- Kesehatan kulit
Waspada, kenali tanda-tanda dehidrasi parah yang meliputi:
- Pusing
- Mata kering
- Bibir dan lidah kering
- Kulit kering, keriput atau berjerawat
- Kelelahan (merasa lelah)
- Napas cepat
- Tangan dan kaki yang dingin saat disentuh atau tampak bernoda
- Kencing lebih sedikit dari biasanya (kurang dari 4 kali per hari)
- Kencing yang berwarna kuning tua dan berbau menyengat
Apabila merasakan tanda-tanda di atas, segera dapatkan konsultasi dokter atau perawat.
Bisa saja Moms membutuhkan cairan infus secepatnya untuk cegah komplikasi berlanjut.
Baca Juga: Tangan Di Infus Bengkak? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Jenis Cairan Infus Beserta Fungsinya
Cairan infus memiliki berbagai jenis. Pemberian cairan ini tergantung pada kondisi kesehatan pasien.
Umumnya, cairan infus terbagi menjadi dua jenis, yaitu cairan infus kristaloid dan koloid.
Kedua jenis cairan ini memiliki fungsi yang berbeda-beda, lho Moms.
1. Cairan Infus Kristaloid
Jenis cairan ini paling banyak digunakan dalam perawatan medis di rumah sakit.
Cairan infus kristaloid biasa digunakan untuk mengembalikan keseimbangan pH, elektrolit, menghidrasi tubuh, dan sebagai cairan resusitasi.
Cairan ini mengandung natrium glukonat, natrium klorida, magnesium klorida, dan natrium asetat.
Tak hanya itu, cairan infus kristaloid memiliki partikel-partikel kecil.
Cairan ini mudah berpindah dari aliran darah ke dalam sel-sel dan jaringan tubuh sehingga efektif dalam memberikan pengobatan.
Cairan infus kristaloid ini memiliki jenis lainnya, yaitu:
- Cairan Infus Saline
Cairan infus saline berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare, muntah, syok, perdarahan, dan asidosis metabolik.
Oleh karena itu, jenis cairan ini banyak digunakan dalam perawatan di rumah sakit.
Cairan infus ini mengandung natrium klorida 0,9 dan 0,45% yang larut dalam air.
Bagi Moms yang memiliki gangguan jantung dan penyakit ginjal tidak disarankan menggunakan cairan ini 0,9%.
Hal ini karena kandungan natrium di dalamnya menyebabkan volume cairan berlebihan di dalam tubuh.
Sedangkan natrium klorida 0,45% bisa diberikan kepada Moms dengan kondisi gangguan elektrolit dan ketoasidosis diabetik.
Melansir Journal of Nephrology, saline dapat menyebabkan asidosis hiperkloremik, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi aliran darah ginjal secara negatif.
- Cairan Infus Ringer Laktat
Cairan infus ringer laktat memiliki fungsi untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit.
Cairan ini memiliki kandungan magnesium klorida, natrium klorida, natrium laktat, kalsium klorida, dan air.
Kandungan tersebut bisa menggantikan cairan tubuh yang hilang ketika mengalami cedera, luka, hingga kondisi yang menyebabkan kehilangan banyak darah.
Umumnya, cairan ringer ini tidak disarankan untuk Moms yang memiliki pH tubuh lebih dari 7,5 dan memiliki penyakit hati.
- Dextrose
Dextrose adalah salah satu jenis cairan ini yang hanya mengandung gula.
Cairan ini dapat diberikan pada Moms yang mengidap hiperkalemia atau kondisi kadar kalium tubuh tinggi.
Selain itu, dextrose juga tidak dapat diberikan bagi Moms yang memiliki kondisi medis tertentu.
Hal ini karena cairan ini berisiko meningkatkan kadar gula darah.
Baca Juga: Ini 9 Manfaat Infused Water Timun untuk Kesehatan Tubuh
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.