25 Agustus 2023

12+ Cara KB Alami yang Aman dan Minim Efek Samping

Bagi sebagian orang cukup efektif dalam mencegah kehamilan
12+ Cara KB Alami yang Aman dan Minim Efek Samping

Ada banyak jenis alat kontrasepsi yang bisa dipilih, seperti KB suntik, obat-obatan hingga KB alami.

Cara KB alami bisa jadi pilihan buat Moms yang takut atau tidak cocok dengan KB suntik maupun obat.

Seiring dengan semakin majunya teknologi, metode kontrasepsi untuk mengontrol kehamilan pun semakin banyak.

Obat-obatan dan alat-alatnya pun sudah semakin banyak jenisnya.

Dalam artikel ini, Orami telah merangkum berbagai metode KB alami yang bisa Moms dan Dads pertimbangkan.

Untuk itu, simak artikel ini hingga akhir, ya!

Baca Juga: 10 Tanda Moms Harus Ganti Kontrasepsi, Sudah Tahu?

Alasan Para Moms Memilih KB Alami

Suntik KB
Foto: Suntik KB (Nytimes.com)

Sayangnya, metode kontrasepsi juga tidak memiliki ukuran standar yang cocok untuk semua orang.

Tidak semua orang bisa cocok dengan metode-metode tersebut.

Sehingga banyak wanita yang lebih memilih mengontrol kehamilan dengan KB alami.

Gita Pratiwi, 28, salah satunya. Ibu satu anak itu sudah pernah menggunakan berbagai metode kontrasepsi.

Mulai dari KB pil, suntik, hingga IUD pernah ia coba dan tidak ada satu pun yang cocok.

Saat menggunakan pil, Gita merasa nafsu makannya menurun.

“Karena masih ASI, takut pengaruh ke produksi ASI. Jadi akhirnya berhenti minum pil KB,” ceritanya.

Gita lantas mencoba KB suntik, namun berat badannya jadi naik. Bidan menyimpulkan bahwa Gita tidak cocok menggunakan KB suntik.

Gita lalu mencoba IUD, tapi ternyata, IUD pun tidak cocok untuknya. Ia mengalami menstruasi tiada henti selama dua bulan.

“Karena enggak berhenti menstruasi itu, aku coba cek ke bidan lain. Katanya, itu pendarahan. Akhirnya IUD dicabut,” ujarnya.

Baca Juga: Serba-serbi Levonorgestrel (Kontrasepsi Darurat) untuk Mencegah Kehamilan

Serentetan pengalaman tidak menyenangkan itu membuat Gita trauma untuk mencoba metode kontrasepsi dengan alat atau obat lainnya.

Ia dan suaminya memutuskan untuk menggunakan KB alami dengan metode kalendar dan seks terputus.

“Kasihan perempuan. Sakit melahirkan, masa harus merasakan sakit karena KB juga. Laki-laki jangan egois. Harus mengalah,” kata Angga, 33, suami Gita.

Pengalaman kurang menyenangkan saat menggunakan KB juga dialami Debie.

Berbeda dengan Gita, Debie menggunakan KB IUD yang dipasang sesaat setelah Debie melahirkan secara SC.

Tiga bulan setelah melahirkan, Debie mulai merasa ada yang salah. Flek terus menerus muncul dan perut bagian bawah pun terasa nyeri.

“Akhirnya, aku cek ke obgyn-ku. Ternyata posisi IUD miring dan mengenai dinding rahim. Setelah dicopot, aku pakai KB alami (kondom),” cerita Debie.

Baca Juga: 17 Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Penting dan Pasti Diperlukan Si Kecil

Cara KB Alami tanpa Menggunakan Alat Kontrasepsi

KB mencegah kehamilan
Foto: KB mencegah kehamilan (Today.com)

Beberapa Moms mungkin punya pengalaman tidak jauh berbeda. Jika sudah begitu, KB alami lah yang menjadi pilihan.

Namun, banyak juga Moms belum mengetahui KB alami apa saja yang bisa dipraktikkan.

Berikut ini cara KB alami yang bisa Moms pilih.

1. Menyusui

Menyusui sering disebut-sebut sebagai cara KB alami.

Memang benar, dengan rutin menyusui secara langsung, setidaknya 4 jam pada siang hari dan 6 jam pada malam hari, tubuh Moms akan secara otomatis berhenti ovulasi.

Tanpa ovulasi, Moms tidak akan hamil.

Moms juga tidak akan mengalami menstruasi pada periode ini. Ini juga disebut dengan amenore laktasi.

2. Metode Kalender

Metode kalender ini akan sangat membantu untuk mengontrol kehamilan atau sebagai cara KB alami.

Jika sebelum-sebelumnya, Moms harus menandai kalender, sekarang ini sudah banyak aplikasi yang bisa membantu mengetahui kapan masa subur dan periode ovulasi.

Dengan begitu, Moms bisa mengontrol kehamilan.

3. Senggema Terputus

Senggama terputus juga dikenal sebagai “keluar di luar”.

Artinya, saat berhubungan seksual, Dads akan menarik penisnya keluar dari vagina sebelum terjadi ejakulasi (keluarnya sperma).

Untuk mempraktikkan KB alami ini, Moms membutuhkan konsentrasi tinggi agar berhasil melakukannya.

Namun, tidak semua orang bisa berkonsentrasi penuh pada saat melakukan hubungan intim.

Dads mungkin saja tidak sengaja mengeluarkan sedikit cairan saat penis masih berada di dalam vagina.

Cairan ini bisa saja mengandung sperma di dalamnya.

Jadi, KB alami ini bisa dikatakan gagal jika sel sperma itu berhasil berenang masuk ke dalam rahim dan membuahi sel telur.

Alhasil, kehamilan bisa terjadi saat sel telur yang sudah dibuahi kemudian menempel pada dinding rahim.

Berdasarkan Office on Women’s Health, 22 dari 100 pasangan yang menggunakan metode ini sebagai KB alami berisiko kebobolan hamil.

Baca Juga: Tips Menata Taman Depan Rumah Sederhana yang Bisa Moms Coba


4. Metode Ritme

KB alami yang satu ini agak 'PR' dan tidak sederhana.

Pertama, Moms perlu melacak menstruasi selama 6-12 bulan sebelum mulai.

Artinya, diperlukan menggunakan informasi rutin dan perhitungan untuk mengetahui kapan masa subur datang.

Moms bisa menggunakan rumus berikut:

  • Kurangi 18 dari jumlah hari dalam siklus terpendek

Hasilnya, ditambah dengan tanggal menstruasi pertama. Itu adalah hari subur pertama.

Contohnya:

Siklus menstruasi Moms 28 hari-18 hari= 10 hari. Kemudian Moms mengalami menstruasi tanggal 7.

Jadi 10 + 7 = 17.

Nah, tanggal 17 itu yang diperkirakan menjadi hari pertama subur. Bisa dipahami, Moms?

  • Kurangi 11 dari jumlah hari dalam siklus terpanjang

Hasilnya ditambah dengan tanggal awal menstruasi, itu yang hari subur terakhir.

Cara menghitungnya, kurang lebih seperti di atas ya, Moms.

Nah, jika sudah tahu tanggalnya lewat rumus, jangan berhubungan seks pada atau di antara hari-hari subur pertama dan terakhir.

Supaya metode ini berfungsi optimal, Moms harus pandai melacak. Itu mungkin sulit dilakukan, karena biasanya siklusnya sedikit berbeda.

Lalu, kondisi medis seperti penyakit tiroid, gangguan makan, penurunan atau kenaikan berat badan yang berlebihan, olahraga berat, dan penggunaan obat-obatan terlarang dapat menyebabkan siklus menjadi tidak teratur.

5. Konsumsi Herbal atau Jamu

Beberapa jamu atau obat herbal disebut-sebut sebagai salah satu cara mencegah kehamilan.

Tetapi hanya ada sedikit penelitian untuk mendukung klaim tersebut.

Food and Drug Administration (FDA) di AS juga tidak mendukung klaim tersebut.

Moms mungkin pernah mendengar tentang biji jarak, gossypol, evodia, wortel liar, dan thunder god vine.

Jenis-jenis tumbuhan ini dipercaya bisa menjaga tubuh wanita tidak melepaskan telur, mencegah sperma membuahi telur, hingga menghalangi telur yang dibuahi agar tidak tertanam di dinding rahim.

Jika Moms ragu, lebih baik tanyakan ke dokter terlebih dahulu, ya.

6. Metode Lendir Serviks

KB alami yang satu ini cukup tricky jika Moms belum paham tekstur dan warna lendir serviks selama masa subur.

Untuk mengetahuinya, pertama kenali dahulu perubahan tekstur dan warna lendir serviks.

Akan ada perubahan yang nyata pada lendir serviks ketika baru selesai haid dan saat ovulasi.

Lendir serviks pada masa subur bisa terlihat bening, licin, dan melar, seperti putih telur.

Moms bisa menggunakan tisu atau jari untuk memeriksanya beberapa kali sehari.

Nah, sebaiknya buat grafik agar Moms dapat melihat pola dalam lendir serviks dari satu siklus ke siklus lainnya.

Hal ini agar Moms tahu kapan tidak melakukan seks di saat masa subur.

Baca Juga: Penyebab Badan Lemas Kepala Pusing dan Mual, beserta Cara Mengatasinya

Jika Moms sedang program hamil dan ingin mengecek tanggal ovulasi agar peluang kehamilannya tinggi, yuk cari tahu dengan Kalkulator Masa Subur di Orami App

7. Metode Suhu Tubuh Basal

Cara lain untuk mengetahui kapan Moms subur adalah dengan membuat grafik suhu harian.

Moms menggunakan termometer suhu tubuh basal pada waktu yang sama setiap hari.

Saat berovulasi, suhu mungkin naik hampir 1 derajat.

Ada baiknya juga untuk memperhatikan gejala lain yang mungkin Moms alami, seperti payudara sakit, sakit punggung, atau kembung.

Tapi tetap saja, Moms tidak bisa mengetahui secara pasti kapan masa ovulasi dengan metode ini.

Waspada apabila Moms mengalami penyakit yang menyebabkan demam, stres, serta minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya.

Semua faktor tersebut dapat memengaruhi suhu basal tubuh seorang wanita.

Itu juga yang membuat metode ini lebih sulit digunakan.


8. Pengecekan Masa Ovulasi

Pengecekan masa ovulasi bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Salah satunya dengan pengecekan suhu basal alias suhu tubuh ketika baru bangun tidur.

Suhu tubuh pasa masa ovulasi akan lebih tinggi dari suhu hari-hari biasanya.

Selain pengecekan suhu, masa ovulasi juga bisa diketahui dengan alat bantu, yakni test pack kesuburan.

Di beberapa mini market dan apotek, Moms bisa menemukan test pack kesuburan ini.

Pemeriksaan mucus atau lendir vagina juga bisa jadi cara untuk mengecek masa subur.

Saat lendir sedang banyak, itu artinya Moms sedang berada di masa subur.

9. Outercourse

Outercourse adalah cara KB alami berikutnya untuk mencegah kehamilan.

Cara ini dapat dilakukan dengan tetap menjaga hubungan seksual tetapi tanpa melakukan penetrasi vaginal.

Sehingga, praktik ini mengurangi risiko kehamilan karena tidak ada pertukaran sperma dan sel telur antara pasangan.

Outercourse melibatkan aktivitas seksual seperti berciuman, pijatan mesra, seks oral, masturbasi, serta interaksi intim lainnya tanpa penetrasi.

Meskipun outercourse dapat membantu mencegah kehamilan, penting untuk tetap memperhatikan keamanan dan kesehatan.

Cara KB Alami Tanpa Obat dan Suntik

Pria dan Wanita Bermesraan di Ranjang
Foto: Pria dan Wanita Bermesraan di Ranjang (Freepik.com/gpointstudio)

Selain yang telah dipaparkan di atas, ada juga KB alami lainnya yang tidak melibatkan prosedur medis, obat atau suntikan, antara lain:

10. Kondom

Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi paling ampuh untuk mengontrol kehamilan dan cara KB alami.

Kondom termasuk alat KB alami karena pemakaiannya tidak melibatkan obat atau bahan kimia.

Selain untuk mengontrol kehamilan, kondom juga berfungsi untuk mencegah penyakit infeksi menular seksual (IMS).

11. Diafragma

Diaphragm atau diafragma adalah metode kontrasepsi penghalang yang ditempatkan seseorang di dalam vagina.

Alat kontrasepsi ini dapat menjadi cara KB alami.

Moms harus memasukkan diafragma beberapa jam sebelum berhubungan.

Kemudian, membiarkannya di tempatnya selama 6 jam setelah berhubungan seks, dan melepaskannya setelah 24 jam.

Baca Juga: 9 Cara Memakai Kondom dengan Benar dan Tips Menggunakannya!

12. Spons Kontrasepsi

Spons kontrasepsi merupakan metode cara KB alami yang dapat dibeli seseorang tanpa resep dokter.

Terbuat dari busa poliuretan dan mengandung spermisida, spons ditempatkan jauh di dalam vagina untuk menghalangi masuknya rahim.

13. Cervical Cap

Cervical cap atau tutup serviks juga bisa dijadikan sebagai cara KB alami.

Ini adalah cangkir silikon lembut yang ditempatkan jauh di dalam vagina.

Ini menutupi leher rahim untuk menghentikan sperma mencapai sel telur.

Baca Juga: Alat Kontrasepsi Spermisida: Bentuk, Cara Menggunakan, Kelebihan, dan Kekurangannya

Nah, itu dia beragam cara KB alami yang bisa jadi panduan Moms.

Metode kontrasepsi mana yang paling cocok untuk Moms?

Sebelum menggunakannya agar lebih aman, tanyakan dahulu ke dokter ya, Moms!

  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/321558
  • https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/iud
  • https://www.cdc.gov/reproductivehealth/unintendedpregnancy/pdf/contraceptive_methods_508.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb