22 November 2022

Cara Melatih Anak Menghadapi Gempa Bumi, Bisa Dimulai dengan Latihan Evakuasi!

Mengenalkan soal gempa bumi juga bisa menjadi salah satu cara
Cara Melatih Anak Menghadapi Gempa Bumi, Bisa Dimulai dengan Latihan Evakuasi!

Indonesia dikelilingi oleh gunung berapi dan berada di atas lempengan tektonik. Hal ini membuat Indonesia menjadi rawan gempa bumi.

Terlebih, gempa Cianjur yang baru saja terjadi kemarin dengan kekuatan 5,6 magnitudo telah memakan banyak korban dan didominasi oleh anak-anak.

Gempa terjadi sekitar pukul 13.20 WIB dengan skala sedang, tapi sayangnya menimbulkan kerusakan yang luar biasa dan korban terus bertambah.

Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, menyebutkan bencana ini terjadi paling banyak pada korban siswa sekolah yang sedang belajar di madrasah atau pesantren.

Selain itu, Bupati Cianjur, Herman Suherman, juga mengatakan hal yang sama terkait korban gempa Cianjur.

"Kebanyakan anak-anak, mereka tertimpa bangunan yang ambruk," ujar Herman.

Lantas, bagaimana cara orang tua untuk mengajari anak menghadapi gempa bumi sebagai upaya pencegahan? Simak selengkapnya di sini, ya Moms.

Baca Juga: Mengenal Penyebab, Dampak, dan Contoh dari Gempa Tektonik

Cara Melatih Anak Menghadapi Gempa Bumi

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan Moms dan Dads untuk mengajari anak untuk menghadapi gemba bumi dan membicarakan kepada mereka.

Sebelum Gempa

Orang Tua Mengajari Anak
Foto: Orang Tua Mengajari Anak

Mungkin Moms bertanya-tanya, bagaimana cara mengajari anak tentang gempa sedangkan gempa selalu datang tiba-tiba.

Nah, mengajari anak tentang gempa bukan saat gempa atau pasca gempa. Melainkan mengajari anak tentang bencana alam terutama gempa sebelum terjadi.

Hal ini untuk membuat mereka sadar bahwa bencana bisa datang kapan saja. Begini langkahnya.

Baca Juga: Kisah Haru Gempa Cianjur, Mayoritas Korban Tewas Anak-anak yang Tertimpa Bangunan

1. Bicarakan Secara Terbuka tentang Bencana Alam

Membicarakan tentang bencana alam yang bisa datang kapan saja justru membantu anak menyadarkan tentang kewaspadaan.

Moms dan Dads memberi tahu hal-hal tentang gempa bumi atau bencana lainnya dengan cara sederhana tanpa memiliki unsur menakut-nakuti.

Hindari memberikan mereka penggambaran tentang kejadian tragis yang disebabkan oleh bencana alam, karena hal tersebut membebani pikiran anak-anak.

2. Latihan Gempa Bumi

Latihan gempa bumi sebaiknya dipraktekkan secara rutin beberapa kali dalam setahun.

Hal ini bermanfaat untuk membiasakan anak-anak tentang apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa bumi.

Konsep penting dari latihan ini adalah ke mana anak harus pergi jika terjadi gempa, apa yang harus dilakukan ketika gempa, dan ke mana harus bergerak jika terjadi evakuasi.

Biasakan melakukan hal-hal tersebut dengan membuat suasana seolah-olah terjadi gempa sungguhan.

Upaya ini selain untuk mencegah diri sendiri dari bahaya, Si Kecil juga bisa membantu sesama temannya yang mengalami kesulitan dalam menghadapi gempa.

3. Beritahu Anak Bahwa Gempa adalah Kejadian Darurat

Terkadang, anak tidak bisa membedakan mana kejadian darurat dan mana kejadian yang bukan darurat.

Nah, saat inilah Moms dan Dads bertanggung jawab dalam memberi tahu Si Kecil bahwa gempa bumi termasuk bencana alam yang bersifat darurat.

Artinya, jika sudah darurat, anak-anak harus segera mencari bantuan atau menunggu pertolongan.

Baik dari orang tua yang berusaha membantu anak-anak yang kesulitan atau guru jika gempa bumi terjadi di jam sekolah.

Dengan hal itu, anak-anak akan merasa dirinya aman karena ada orang tua atau orang dewasa yang akan membantu mereka menghadapi bencana alam.

Baca Juga: 10 Arti Mimpi Gempa Bumi, Bisa Jadi Akibat Memendam Emosi!

Setelah Gempa

Ilustrasi Gempa
Foto: Ilustrasi Gempa (www.aljazeera.com)

Ini dia langkah-langkah untuk menghadapi anak-anak pasca gempa bumi.

1. Dengarkan Kecemasan Mereka

Bagi anak-anak yang baru merasakan bencana alam terutama gempa bumi, tentu mereka mejadi kaget, trauma, hingga terkejut.

Pasca gempa adalah waktu yang tepat untuk mendorong anak-anak mengekspresikan emosi mereka melalui kata-kata, seni, atau apapun untuk mereka menyalurkan perasaannya, termasuk perasaan cemas.

Hal ini bermanfaat untuk mereka memperoses apa yang baru saja terjadi.

2. Jujur Terhadap Anak-anak

Moms dan Dads tidak harus selalu tampil kuat di depan anak-anak. Bersikap jujur tentang kecemasan yang dialami dan berbagi dengan anak-anak membantu mereka memvalidasi perasaannya.

Menunjukkan bahwa Moms dan Dads adalah manusia yang juga memiliki kekhawatiran akan bencana alam dan keselamatan anak-anak tidak selamanya buruk, lho.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Langkah-langkah Mitigasi Bencana Gempa Bumi!

3. Berikan Anak-anak Waktu untuk Pulih

Bencana alam merupakan kejadian traumatis bagi semua orang termasuk anak-anak. Bahkan dengan persiapan terbaik pun belum tentu anak terhindar dari bahaya.

Setiap anak pasti akan terpengaruh dengan kejadian tersebut. Jadi, jika anak menunjukkan tanda kecemasan, stres emosional, biarkan mereka merasakan hal tersebut sambil didampingi.

Namun, pastikan Moms dan Dads melihat perilaku mereka. Apabila perilaku kecemasan dan stres berlanjut, sebaiknya bicarakan kepada ahli.

Baca Juga: Kisah Pilu Korban Tragedi Kanjuruhan, Ada Anak 10 Tahun Menyaksikan Temannya Meninggal

Cara Menyelamatkan Diri dari Gempa

Ada berbagai cara untuk menyelamatkan diri dari gempa bumi. Simak di sini cara-caranya ya Moms.

1. Secara Umum

Cara Menyelamatkan Diri dari Gempa
Foto: Cara Menyelamatkan Diri dari Gempa (Cdc.gov)
  • Jatuhkan badan sebelum terjatuh. Posisi ini bisa melindungi Moms dan Dads dari jatuh dan terbentur. Jadi, sebelum jatuh, lebih baik menunduk atau berjongkok.
  • Cari penutup kepala dan leher atau bisa juga berlindung di bawah meja yang kokoh.
  • Tetap berlindung di tempat sampai guncangan berhenti. Lalu, bersiap untuk bergerak dari tempat berlindung jika guncangan membuat tempat berlindung rusak atau bergeser.

2. Jika Berada di Gedung Bertingkat

  • Menjauhkan diri dari jendela dan dinding luar
  • Tetap berada di dalam gedung
  • Jangan menggunakan lift. Sebab, listrik bisa padam kapan saja dan berisiko fatal
  • Cari bagian keras seperti logam atau bagian keras lainnya. Cara ini untuk memastikan bahwa ada tempat lainnya yang lebih aman untuk berlindung.

3. Jika Berada di Tempat Ramai

  • Jangan terburu-buru ke pintu keluar sebab membuat keramaian dan saling berdesakan.
  • Jauhi rak pajangan yang berisi benda-benda karena berisiko jatuh
  • Jika ada, berlindung sambil membawa sesuatu untuk melindungi kepala dan wajah dari hantaman puing dan kaca yang berjatuhan.

4. Jika di Dalam Mobil

  • Jauhi persimpangan dan pinggirkan mobil di bahu jalan dan berhenti.
  • Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio dan gawai.
  • Jika ada peringatan tsunami, segera menuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi.

5. Jika di Luar Ruangan

  • Jauhi gedung, kabel listrik, lubang pembuangan, dan saluran bahan bakar dan gas.
  • Pergi ke area terbuka yang jauh dari pohon, tiang, dan bangunan. Turunkan posisi badan menjadi lebih rendah sampai guncangan berhenti.
  • Area dekat bangunan adalah paling berbahaya karena rawan runtuh. Jadi, usahakan menjauhi wilayah ini.

Itulah beberapa langkah untuk mengajarkan anak menghadapi gempa bumi, baik sebelum maupun sesudah.

Semoga langkah di atas bermanfaat untuk menghadapi kejadian sejenis lainnya, ya Moms!

  • https://military.dailymom.com/family/how-to-teach-kids-about-earthquakes-without-scaring-them/
  • https://www.latimes.com/california/story/2021-06-12/how-to-talk-to-kids-about-earthquakes
  • https://www.savethechildren.org/us/charity-stories/earthquake-tips
  • https://www.surefirecpr.com/how-to-teach-your-child-earthquake-safety/
  • https://www.cdc.gov/disasters/earthquakes/during.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb