28 Juni 2024

9 Cara Menurunkan Panas pada Bayi, Ampuh dan Aman!

Perawatan sederhana bisa dilakukan untuk menurunkan panas pada bayi

Apakah Si Kecil sedang demam, Moms? Tenang, buru-buru panik. Nyatanya, ada cara menurunkan panas pada bayi yang cukup aman, lho!

Pada dasarnya, tubuh panas pada bayi terjadi ketika suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat Celsius apabila diukur dengan termometer rektal.

Demam itu sendiri dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang berusaha melawan infeksi.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), suhu tubuh anak yang tinggi memang perlu diwaspadai.

Hal tersebut khususnya jika demam terjadi pada bayi yang berusia di bawah 3 bulan.

Jika Si Kecil yang berusia di bawah 3 bulan mengalami demam, Moms sebaiknya segera membawanya berobat ke dokter.

Nah, jika usia Si Kecil lebih dari 3 bulan dan dirinya mengalami demam, Moms tidak perlu langsung melakukan tindakan tersebut.

Pada bayi yang lebih besar, Moms bisa memantau kondisi Si Kecil dengan saksama.

Moms juga tidak perlu khawatir berlebihan apabila Si Kecil yang demam masih bisa tersenyum, tertawa, bahkan menyusu.

Supaya tidak salah langkah dalam mengatasi demam pada bayi, cek penjelasan di bawah ini, ya, Moms!

Baca Juga: Ternyata Demam Bisa Jadi Pertanda ISPA pada Bayi

Penyebab Demam atau Panas pada Bayi

Penyebab Demam pada Bayi
Foto: Penyebab Demam pada Bayi (Orami Photo Stock)

Sebelum Moms mengetahui cara menurunkan panas pada bayi, ketahui juga penyebabnya.

Untuk menentukan demam pada anak, Moms harus mengukur suhu tubuhnya menggunakan alat yang tepat.

Menurut Fever in Children: Pearls and Pitfalls, alat pengukur suhu rektal dianggap paling akurat untuk memperkirakan suhu tubuh inti.

Alat tersebut pun direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics untuk anak-anak di bawah 4 tahun.

Apabila termometer rektal (dari anus) menunjukkan suhu di atas 38 derajat Celsius, maka bisa dikatakan bahwa Si Kecil benar-benar sedang demam.

Setelah memastikan hal tersebut, langkah selanjutnya adalah memperkirakan penyebab panas pada bayi.

Terkait penyebab demam pada bayi, kondisi ini bisa terjadi karena beberapa hal.

Penting untuk Moms ingat bahwa demam itu sendiri bukan penyakit, melainkan gejala dan merupakan cara tubuh melawan infeksi.

Lantas, apa penyebab demam pada bayi yang paling umum? Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Infeksi Virus

Infeksi virus adalah penyebab demam pada bayi yang paling umum.

Pada kondisi ini, pengobatan menggunakan antibiotik tidaklah diperlukan.

Sebab, bagaimanapun juga, antibiotik hanya akan berpengaruh pada penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

2. Infeksi Bakteri

Demam pada bayi juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri.

Pada kasus ini, demam biasanya terjadi lebih dari 3 hari dan suhu tubuh anak cenderung tinggi.

Demam pada bayi akibat infeksi bakteri mesti diobati dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.

Jangan sekali-sekali memberikan antibiotik sembarangan atau tanpa resep dokter, apalagi kepada bayi.

3. Suhu Udara yang Tinggi

Bayi belum bisa mengatur tubuh mereka seperti halnya orang dewasa.

Karenanya, bayi, terutama yang baru lahir, bisa saja mengalami demam apabila berpakaian terlalu tebal atau berada di lingkungan panas terlalu lama.

Pastikan bayi tidak dibungkus dengan selimut atau pakaian tebal, yang bisa menyebabkan kenaikan suhu tubuh.

Juga, periksa apakah kamar anak berada pada suhu yang nyaman, tidak terlalu panas atau dingin.

4. Setelah Imunisasi

Jika Si Kecil baru menerima vaksinasi dalam 24 jam terakhir, ia mungkin akan mengalami demam ringan.

Hal ini seharusnya tidak perlu dikhawatirkan berlebihan. Moms juga tak perlu terburu-buru memberikan Si Kecil obat penurun panas.

Tetapi, jika demam tidak turun selama 48 jam sejak vaksin, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

5. Tumbuh Gigi

Bayi mungkin mengalami kenaikan suhu tubuh, karena giginya baru tumbuh.

Jika demam karena gigi ini bertahan lebih dari 2 hari, Moms sebaiknya bawa anak ke dokter.

Baca Juga: Obat Demam Anak, Sebaiknya Gunakan Paracetamol atau Ibuprofen?

Jika bayi masih bertingkah normal, tidak terlihat lemas atau rewel, dan masih mengeluarkan air mata...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.