22 Januari 2024

3 Contoh Ceramah Singkat tentang Ikhlas, Penuh Makna!

Ikhlas mudah diucapkan, tapi sulit dilakukan
3 Contoh Ceramah Singkat tentang Ikhlas, Penuh Makna!

2. Ceraham Singkat tentang Ikhlas dalam Beribadah

Ceraham Singkat Tentang Ikhlas dalam Beribadah
Foto: Ceraham Singkat Tentang Ikhlas dalam Beribadah (Orami Photo Stock)

Assalamu ‘alaikum warrahmatullohi wabaro kaatuuh.

Hadirin yang senantiasa dalam lindungan Allah SWT, marilah kita bersyukur atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang tak pernah putus hingga saat ini.

Mari pula bersyukur karena dapat mengenal sosok Nabi Muhammad SAW, sang teladan umat.

Pembawa kebenaran yang namanya dikenang dan dikenal sebagai sosok luar biasa.

Semoga kelak, kita bisa dikumpulkan bersamanya. Aamiin ya Robba ‘Aalamiin.

Dalam menjalani kehidupan, kita sering kali mendengar dan mengatakan 'Aku ikhlas kok, udah, ikhlasin aja' atau kalimat yang mirip dengan itu.

Yang menjadi pertanyaannya adalah, benarkah kita sudah ikhlas?

Tidak dapat kita pungkiri, bahwa ikhlas adalah salah satu amal hati yang sangat sulit, tingkatannya pun sudah tinggi.

Dalam hal ini, Imam Al Ghazali pernah mengatakan, 'hakikat ikhlas ialah kemurnian niat dari hal-hal yang bisa mengotorinya'.

Dan biasanya, para ulama sering menganalogikan ikhlas layaknya surat Al-Ikhlas dalam Al-Qur'an.

Ia disebut surat al-Ikhlas, padahal di dalamnya tak satupun ada kata ikhlas.

Baca Juga: Kandungan Surat An Nisa Ayat 146, tentang Ikhlas Sebagai Syarat Penerimaan Taubat

Umat Islam diperintahkan untuk selalu ikhlas atas ketetapan-Nya, termasuk atas ibadah salat yang telah diperintahkan Nya.

Sebagaimana yang terdapat di dalam salah satu ayat Al-Qur'an:

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ

Wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah.

Artinya: “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat

dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).” (QS Al Bayyinah: 5)

Dalam ayat tersebut mengandung beberapa hal penting yang harus dicermati.

Pertama, kita hanya boleh beribadah kepada Allah SWT saja, tanpa menyekutukannya.

Kemudian, setiap ibadah yang dilaksanakan meski ikhlas, yakni harus bersih dari segala hal yang akan membuatnya rusak seperti ria, sum'ah, atau yang lainnya.

Sementara yang ketiga ialah membuktikan keikhlasan dengan melaksanakan salat serta zakat sesuai pada waktunya.

Semoga Allah SWT menjadikan kita hamba yang ikhlas dalam beribadah dan ikhlas dalam menerima ketentuan-Nya.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sahabat muslim yang dirahmati oleh Allah, saya ingin menyampaikan ceramah singkat tentang ikhlas di...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb