06 Maret 2024

Mengenal Chemical Peeling, dari Fungsi, Manfaat, dan Risiko

Jangan sembarangan menggunakan chemical peeling agar kulit tetap sehat
Mengenal Chemical Peeling, dari Fungsi, Manfaat, dan Risiko

4. Menghilangkan Bekas Jerawat

Jerawat di Wajah
Foto: Jerawat di Wajah (Freepik.com/freepik)

Saat jerawat telah memudar, kulit menciptakan serat kolagen baru sebagai upaya untuk memperbaiki bekas luka yang disebabkan oleh kulit yang meradang.

Produksi serat kolagen baru dapat membuat bekas luka yang bergelombang dan menonjol, atau bekas luka atrofi, yang membuat kulit seperti tampak 'ditekan'.

Chemical peeling dapat membantu dengan mengelupas lapisan kulit atas, yang menghilangkan kelebihan kolagen.

Prosedur sedang biasanya direkomendasikan untuk mengatasi bekas jerawat.

Baca Juga: 15 Cara Menghilangkan Komedo di Hidung dengan Mudah

5. Mengatasi Sunburn

Mengutip Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology, bahwa paparan radiasi dari sinar matahari menyumbang sebanyak 90 persen dari tanda-tanda penuaan dini.

Untungnya, manfaat prosedur perawatan wajah ini dapat membantu memperbaiki dan membalikkan kerusakan akibat sinar matahari pada kulit wajah, tangan, leher, dan dada.

Metode pngelupasan kimiawi ringan dapat membantu menyembuhkan flek hitam akibat matahari, bintik-bintik, dan masalah pigmentasi lainnya.

6. Membantu Penyerapan Skincare

Perawatan wajah tentu tak jauh dari rangkaian skincare. Nah, manfaat chemical peeling ini yakni dapat memaksimalkan efektifitas skincare.

Setelah kulit mati hilang, produk akan lebih mudah terserap ke dalam kulit dengan sempurna.

Sehingga krim malam dan perawatan produk lainnya dapat dengan mudah masuk ke lapisan kulit.

7. Mengatasi Rosacea

Rosacea mengutip Mayo Clinic, adalah kondisi kulit sedang inflamasi yang menyebabkan kemerahan, bengkak, dan benjolan kemerahan.

Tak jarang ia juga menyebabkan munculnya jerawat, itu dikenal sebagai acne rosacea.

Terkadang, chemical peeling salah satu prosedur untuk membantu meredakan gejala ini.

Biasanya dianjurkan untuk kondisi rosacea ringan atau sedang.

Baca Juga: 10 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil

8. Meratakan Warna Kulit

Melasma adalah jenis gangguan hiperpigmentasi yang sering kali resisten terhadap perawatan wajah tertentu.

Meskipun ini merupakan bentuk hiper-pigmentasi kulit yang umum terjadi, melasma dapat berdampak pada kesehatan kulit seseorang.

Dalam beberapa kasus, melasma disebabkan oleh lonjakan hormon.

Wanita yang hamil mungkin mengalami peningkatan melasma selama dan setelah kehamilan mereka. Meskipun mengonsumsi pil KB dapat membantu menyeimbangkan hormon dan melasma, masih belum ada obat yang dapat menyembuhkan kondisi ini secara permanen.

Nah, chemical peeling adalah salah satu solusi tepat dalam meratakan warna kulit.

Pada awal perawatan chemical pheeling, dokter akan membersihkan kulit secara menyeluruh.

Kemudian, mereka akan mengoleskan larutan kimia (seperti asam glikolat atau salisilat) ke area kecil kulit. Kebanyakan chemical peeling menggunakan cairan seperti gel.

Risiko dan Efek Samping Pengelupasan Kimiawi

Chemical Peeling
Foto: Chemical Peeling (Freepik.com/freepik)

Tentu setiap metode dan prosedur perawatan wajah ada efek samping dan risiko yang ditimbulkan. Begitu juga dengan chemical peeling.

Bagi sebagian orang, gel yang dipakai dalam perawatan ini menimbulkan rasa nyeri ringan.

Akan merasakan sedikit sensasi terbakar, yang berlangsung sekitar 10 menit. Saat larutan kimiawi dihilangkan, kulit baru akan memulai menggantikan kulit lama.

Risiko dan efek samping yang umum bersifat sementara, termasuk kemerahan, kulit kering, perih atau rasa terbakar, dan sedikit bengkak.

Namun, pengelupasan kimiawi dapat memiliki risiko yang lebih serius dan efek samping berbahaya yang dapat bersifat permanen. Ini termasuk:

  • Merubah warna warna kulit

Ini bisa lebih umum terjadi pada orang dengan kulit lebih gelap.

  • Jaringan parut

Bekas luka akibat chemical peeling ini bisa permanen.

  • Pembengkakan

Khususnya pada peeling yang lebih dalam, pembengkakan bisa terjadi setelah prosedur.

  • Kulit Kering dan Mengelupas

Proses pengelupasan memang bertujuan untuk mengelupas lapisan kulit lama, yang dapat menyebabkan kulit menjadi sangat kering dan mengelupas selama beberapa hari atau minggu.

  • Infeksi

Orang dengan herpes simpleks mungkin mengalami flare setelah perawatan wajah.

Sangat jarang, chemical peeling dapat menyebabkan infeksi jamur atau bakteri.

  • Kerusakan jantung, hati, atau ginjal

Fenol yang digunakan dalam deep peeling ternyata dapat merusak otot jantung, ginjal, dan hati, serta menyebabkan detak jantung tidak teratur.

Meski ada risiko dan bahaya dari perawatan ini, tentu ini tak berlaku untuk semua orang ya Moms.

Jika masih ragu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menentukan perawatan wajah yang tepat, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/chemical-peel/about/pac-20393473
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3790843/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rosacea/symptoms-causes/syc-20353815

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb