6 Ciri-Ciri Dongeng serta Unsur dan Contoh Judulnya
Ciri-ciri dongeng perlu diketahui untuk membedakannya dengan bentuk cerita lainnya.
Melansir Britannica Kids, dongeng adalah cerita yang dikreasikan oleh masyarakat dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dongeng biasanya berisi kisah sederhana yang relevan sepanjang masa serta kaya akan nilai moral dan budaya.
Baca Juga: Cerita Dongeng Kelinci dan Kura-Kura, Sarat Pesan Moral!
Ciri-ciri Dongeng
Berikut ini ciri-ciri dongeng yang perlu diketahui
1. Penuh Fantasi dan Keajaiban
Melansir laman National Library of Scotland, elemen yang pasti ada dalam dongeng adalah hal magis, baik itu dalam perbuatan baik dan buruk.
Kita mungkin tahu ada dongeng yang tokohnya bisa berubah bentuk, seperti dari katak menjadi pangeran, juga tokoh yang bisa terbang.
Dongeng juga sering memunculkan sosok peri, penyihir, naga, atau raksasa, serta objek ajaib seperti karpet terbang atau lampu ajaib
Dongeng memang kental dengan unsur fantasi atau khayalan.
2. Pesan Moral
Ciri-ciri dongeng yang juga paling khas adalah adanya pesan moral yang mengajarkan nilai-nilai seperti kebaikan, kejujuran, dan keberanian.
Pesan ini disampaikan melalui konflik yang dialami karakter dalam cerita, sering kali secara implisit.
Sehingga, pembaca atau pendengar dapat menarik kesimpulan sendiri tentang pentingnya perilaku positif dan dampak tindakan negatif.
3. Alur Sederhana
Alur cerita yang sederhana merupakan ciri khas dongeng, membuatnya mudah diikuti dan dipahami, terutama oleh anak-anak.
Dongeng biasanya mengikuti struktur naratif yang jelas dengan pola "awal - tengah - akhir".
Ini memudahkan anak-anak untuk mengikuti cerita dan memahami pesan serta pelajaran yang disampaikan.
4. Latar Waktu dan Tempat yang Tidak Spesifik
Latar waktu dan tempat yang tidak spesifik dalam dongeng adalah ciri-ciri dongeng yang membuat ceritanya menjadi lebih universal dan imajinatif.
Dongeng sering dimulai dengan frasa seperti "Pada zaman dahulu" atau "Di sebuah negeri yang jauh," menunjukkan bahwa cerita ini tidak terikat pada waktu atau tempat tertentu.
Hal ini memberi kebebasan kepada pembaca atau pendengar untuk membayangkan sendiri latar cerita, sehingga dongeng relevan di berbagai budaya dan zaman.
Dengan latar yang tidak spesifik, dongeng dapat menyampaikan pesan moral yang bersifat umum dan dapat diterima oleh siapa saja.
5. Bahasa yang Sederhana
Penggunaan bahasa sederhana dalam dongeng adalah ciri khas yang membuat cerita mudah dipahami oleh semua kalangan, terutama anak-anak.
Dengan kalimat-kalimat yang lugas dan langsung, dongeng menyampaikan alur cerita dan pesan moral dengan cara yang jelas dan efektif.
Bahasa sederhana dalam dongeng juga membuat pesan yang terkandung di dalamnya dapat dengan mudah diingat dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca Juga: Dongeng Putri Duyung, Yuk Ceritakan untuk Si Kecil!
6. Tokoh yang Stereotip
Tokoh dalam dongeng biasanya memiliki karakteristik stereotip.
Sifatnya sangat jelas dan sederhana, seperti pahlawan yang selalu baik hati dan penjahat yang selalu jahat tanpa banyak nuansa atau kompleksitas.
Karakter-karakter ini mudah dikenali dan dipahami oleh pembaca atau pendengar, terutama anak-anak.
Sehingga pesan moral yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan lebih efektif.
Penggunaan tokoh stereotip ini membantu memudahkan pemahaman cerita serta memperkuat nilai-nilai kebaikan dan kejahatan.
Dengan begitu anak-anak pun dapat dengan mudah membedakan antara perilaku positif dan negatif serta memahami pelajaran moral yang diajarkan melalui cerita.
Baca Juga: Dongeng Singa dan Tikus, Banyak Pesan Moral untuk Si Kecil!
Unsur-Unsur Dongeng
Unsur-unsur dalam dongeng meliputi beberapa elemen penting yang membentuk cerita tersebut, yaitu:
1. Tema
Ide pokok atau pesan yang ingin disampaikan oleh cerita.
Biasanya, tema dalam dongeng berkaitan dengan nilai-nilai moral atau pelajaran hidup.
2. Tokoh
Karakter yang berperan dalam cerita, baik itu tokoh utama (protagonis) maupun tokoh antagonis.
Tokoh dalam dongeng sering kali digambarkan dengan sifat yang sangat baik atau sangat jahat.
3. Latar
Tempat, waktu, dan suasana yang menjadi latar belakang cerita.
Latar dalam dongeng biasanya sederhana dan bisa berupa tempat-tempat imajiner.
4. Alur
Rangkaian peristiwa yang terjadi dalam cerita, yang mencakup pengenalan, konflik, puncak konflik, dan penyelesaian.
Alur dalam dongeng sering kali linier dan mudah diikuti.
Baca Juga: 17 Dongeng Pendek dengan Pesan Moral yang Baik untuk Anak
5. Amanat
Pesan moral atau pelajaran yang dapat diambil dari cerita dongeng.
Amanat ini biasanya disampaikan secara tersurat atau tersirat melalui peristiwa yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam cerita.
Unsur-unsur ini berperan penting dalam membentuk dan menyampaikan cerita dongeng yang menarik serta memiliki nilai-nilai yang dapat dipetik oleh pembacanya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.