
Moms sering membacakan dongeng kepada anak? Membacakan dongeng pendek kepada anak bisa menstimulasi perkembangannya.
Mulai dari meningkatkan kemampuannya dalam mendengar, berbicara, perkembangan kognitif, menambah kosakata, mengambil pelajaran dalam hidup, hingga mempererat hubungan antar Moms dan anak.
Sebelum mendongeng, Moms harus memfokuskan perhatian kepada anak.
Hindari mendongeng sambil melakukan pekerjaan lain karena bisa memecah konsentrasi anak saat mendengarkan.
Selain itu, pilihlah dongeng yang punya pesan moral di dalamnya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Susu untuk Anak Usia 1–3 Tahun yang Terbaik dan Kaya Kandungan Nutrisi
Ada banyak kisah dongeng di luar sana yang bisa Moms bacakan untuk anak.
Beberapa di antaranya ada yang punya pesan moral baik sehingga anak nantinya akan memiliki budi pekerti yang baik.
Di bawah ini ada beberapa dongeng pendek anak yang bisa Moms jadikan rekomendasi, yaitu:
Foto: Kancil dan Kura-kura (Kathakids.com)
Kisah dongeng pendek yang pertama ini sangat populer dan banyak dibacakan.
Si Kancil dan Kura-kura mengisahkan tentang seekor kancil dan kura-kura yang sedang mengikuti lomba lari.
Kancil dikenal sebagai hewan yang gesit, sedangkan kura-kura ini jalannya sangat lamban.
Saat sudah mendekati garis finish, Kancil yang sombong ingin mengolok-olok kura-kura dengan beristirahat dan berbaring sejenak di bawah pohon rindang sampai kura-kura datang.
Namun, berhubung Si Kancil tertidur sangat pulas, ia tidak tahu kalau kura-kura telah melewatinya dan sampai ke garis finish.
Pelajaran yang bisa didapat dari dongeng anak ini adalah hindari bersikap sombong dan meremehkan orang lain.
Sebab, siapa tahu orang tersebut bisa lebih hebat dari dirimu.
Baca Juga: 90 Kalimat Pujian untuk Anak, Bantu Tingkatkan Semangat dan Kepercayaan Diri!
Foto: Anak Gembala dan Serigala (Parenting.firstcry.com)
Dongeng anak yang kedua ini juga sering dibacakan.
Dongeng yang berjudul Anak Gembala dan Serigala ini mengisahkan tentang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya raya.
Ia memiliki tugas untuk mengembala domba-dombanya. Anak gembala yang nakal saat itu merasa bosan dan ingin mengerjai orang-orang di desa.
Ia kemudian berteriak meminta tolong kalau ada serigala yang akan memangsa domba gembalaannya.
Namun, saat warga desa datang dan hendak menolong, ia tertawa karena berhasil mengerjai orang-orang desa.
Hal ini tak hanya dilakukan sekali, tapi berkali-kali. Ini membuat orang desa tidak percaya lagi padanya.
Hingga suatu hari, ada serigala yang benar-benar datang dan saat ia meminta tolong, tidak ada warga yang menolongnya karena mengira ia berbohong lagi.
Dari kisah dongeng pendek ini, ada pelajaran kalau kita jangan suka berbohong.
Kebiasaan berbohong membuat orang tidak mau percaya lagi dengan perkataan kita.
Baca Juga: Manfaat Dongeng untuk Anak, Mengajarkan Nilai Kebaikan hingga Meningkatkan Daya Ingat Si Kecil
Foto: Singa dan Tikus (Byjus.com)
Dongeng pendek anak yang berikutnya ini berjudul Tikus dan Singa.
Dongeng Tikus dan Singa menceritakan tentang seekor tikus yang jahil dan ingin menggoda singa saat sedang tidur siang.
Tentu saja, singa kemudian marah dan berniat memakan tikus tersebut.
Namun, karena tikus menangis ketakutan, singa pun tidak tega dan tidak jadi menyantapnya. Ia membiarkan tikus tersebut untuk pergi.
Tikus pun berterima kasih kepada singa dan berjanji akan membalas budinya nanti.
Lalu di suatu hari, tikus bertemu dengan singa yang ternyata sedang terperangkap dalam jebakan pemburu.
Tikus membantu singa dengan menggigiti jaring yang membelit singa hingga terputus. Akhirnya, singa bisa keluar dari perangkap tersebut.
Dari dongeng anak ini bisa diambil pelajaran kalau kita harus menolong orang lain dengan tulus dan bisa saling menolong sesama.
Foto: Belalang dan Semut (Alltimeshortstories.com)
Untuk dongeng pendek selanjutnya adalah kisah yang berjudul Belalang dan Semut. Dongeng anak ini menceritakan tentang hewan belalang dan semut.
Belalang memiliki hidup yang sangat santai dan suka bermalas-malasan. Sementara semut suka bekerja keras.
Belalang yang melihat semut bekerja keras saling bahu-membahu mengumpulkan makanan untuk musim dingin pun menertawakan semut.
Namun, saat musim dingin datang, belalang tak bisa keluar mencari makan, ia kelaparan dan kedinginan karena tidak memiliki stok makanan.
Ia melihat kehidupan semut yang nyaman saat musim dingin dan tak kekurangan makanan.
Dari sinilah belalang sadar kalau ia tidak boleh meremehkan orang lain.
Selain itu, bersikap malas karena bisa membawa dampak buruk bagi kehidupannya nanti.
Baca Juga: 7 Cara Membacakan Dongeng untuk Anak dengan Menyenangkan
Foto: Angsa dan Telur Emas (Heligan.com)
Dongeng anak yang berjudul Angsa dan Telur Emas juga memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi anak.
Dongeng pendek ini menceritakan tentang seorang petani dan istrinya yang miskin dan hanya memiliki seekor angsa.
Angsa tersebut kemudian mengeluarkan telur emas setiap harinya. Lambat laun petani dan istrinya pun menjadi kaya.
Namun, angsa tersebut hanya bisa bertelur satu telur emas saja per harinya. Sang istri yang tamak pun ingin mendapatkan telur emas yang lebih.
Mereka memutuskan untuk menyembelih angsa tersebut untuk bisa mendapat lebih banyak telur yang ada di dalam tubuh angsa.
Alih-alih mendapatkan telur emas, angsa tersebut justru mengeluarkan darah dan mati.
Hal ini membuat petani dan istrinya kehilangan sumber penghasilan mereka dan menjadi miskin kembali.
Pelajaran yang bisa diambil dari dongeng anak ini, yaitu kita tidak boleh bersikap tamak dan serakah.
Jika sudah mendapatkan harta yang melimpah seharusnya disyukuri dengan baik.
Foto: Pasir dan Batu (Freepik.com/rawpixel-com)
Kisah yang satu ini juga memiliki pesan moral yang baik untuk anak. Kisah ini berjudul Pasir dan Batu.
Diceritakan kalau ada dua orang sahabat yang melakukan perjalanan bersama. Di tengah perjalanan, keduanya ini bertengkar.
Salah satu dari mereka menulis kejahatan sahabatnya di atas pasir. Lalu, mereka terus berjalan.
Hingga sampai di pertengahan jalan, ada salah satu yang tergelincir dan salah satunya menolong.
Setelah ditolong, sahabat tersebut menuliskan kebaikan sahabatnya di sebuah batu.
Sang sahabat yang menolong pun bertanya, mengapa kejahatan ditulis di atas pasir sementara kebaikan ditulis di atas batu.
Ia pun menjelaskan kalau kejahatan yang ditulis di atas pasir bisa menghilang tertiup angin.
Sedangkan kebaikan yang tertulis di atas batu tidak mudah hilang meski terkena angin hingga hujan.
Kita bisa mendapatkan pelajaran kalau kita harus menjadi orang yang pemaaf dan kebaikan harus terus diingat.
Baca Juga: Dongeng Si Kancil Mencuri Timun, Penuh Pesan Moral
Foto: Burung Bangau (Orami Photo Stock)
Dongeng anak yang terakhir ini berjudul Burung Bangau yang Angkuh.
Kisah ini menceritakan tentang seekor burung bangau yang sangat angkuh dan sombong. Setiap harinya ia selalu menyantap ikan berukuran besar.
Namun, suatu saat ketika ia akan berburu mangsanya, hanya ada ikan kecil saja di sungai.
Sikapnya yang angkuh tersebut membuatnya bersikeras untuk tidak menyantap ikan kecil. Ia hanya ingin menyantap ikan besar.
Kemudian, ia memutuskan untuk menunggu hingga ikan yang lebih besar datang.
Hingga sore tiba, tidak ada ikan besar yang datang dan ikan kecil sudah mulai berenang ke tengah sungai yang dalam.
Burung bangau yang lapar pun terpaksa memakan siput di pinggir sungai karena sudah tidak ada ikan lagi di sana.
Dari cerita dongeng anak ini, kita bisa mengambil pelajaran kalau sikap angkuh hanya merugikan diri sendiri.
Itulah dongeng pendek dengan pesan moral di dalamnya yang bisa Moms dongengkan kepada anak.
Selamat mendongeng!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.