09 Maret 2024

7 Cucu Nabi Muhammad dan Cerita Kedekatannya, Masya Allah!

Siapa saja cucu nabi Muhammad itu? Yuk kenali lebih jauh!
7 Cucu Nabi Muhammad dan Cerita Kedekatannya, Masya Allah!

Mereka hidup bersama hingga terbunuhnya ‘Umar. Dari pernikahan tersebut, mereka mempunyai dua anak yaitu Zaid bin ‘Umar Al-Akbar dan Ruqayyah binti ‘Umar.

Saat Ummu Kultsum wafat, Ibnu ‘Umar menshalatinya. Demikian pula putranya yakni Zaid yang berdiri di sampingnya. Mereka bertakbir sebanyak empat kali.

Baca Juga: Manfaat Totok Darah, Terapi yang Direkomendasikan Nabi Muhammad SAW

6. Abdullah bin Umar

Cucu Nabi Muhammad berikutnya adalah Abdullah bin Umar bin Khattab atau sering disebut Abdullah bin Umar atau Ibnu Umar saja, lahir pada 612 - wafat 693/696 atau 72/73 H.

Ia adalah seorang sahabat Nabi dan merupakan periwayat hadits yang terkenal.

Dia adalah anak dari Umar bin Khattab dan Ruqayyah, salah seorang sahabat utama Nabi Muhammad dan Khulafaur Rasyidin yang kedua.

Dirinya masuk Islam pada usia 10 tahun bersama ayahnya dan turut melakukan hijrah ke Madinah.

Sepeninggal khalifah Usman bin Affan, namanya disebut akan menjadi khalifah namun dia menolaknya.

Ibnu Umar wafat pada tahun 73 H/692 dalam usia 84 tahun dan dimakamkan di Pemakaman Muhajirin di sebuah daerah yang bernama Fakhkh.

7. Muhsin bin Ali

Cucu Nabi Muhammad yang terakhir adalah Muhsin bin Ali adalah putra dari pasangan Fatimah binti Muhammad dan Ali bin Abi Talib.

Ia adalah anak kelima Ali bin Abu Thalib dan Fatimah yang pada usia enam bulan kehamilan keguguran, ketika ada penyerangan ke rumah Ali.

Baca Juga: Kisah Romantis Nabi Muhammad dan Siti Aisyah: Panutan Keluarga Harmonis

Kedekatan Para Cucu dengan Nabi Muhammad

Kakek dan Cucu (Orami Photo Stock)
Foto: Kakek dan Cucu (Orami Photo Stock)

Nabi Muhammad SAW adalah sosok suami, ayah, dan kakek yang terbaik.

Sebagai seorang, ayah beliau memberikan contoh terbaik dalam berinteraksi dengan anak-anaknya.

Setiap keturunan cucu beliau berasal dari ayahnya, namun khusus untuk keturunan Fathimah, bersambung kepada Rasulullah SAW sebagai keturunan Nabi Muhammad.

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Setiap anak yang dilahirkan ibunya bernasab kepada ayahnya, kecuali anak-anak dari Fathimah, akulah wali mereka, akulah nasab mereka dan akulah ayah mereka.” (HR Ahmad)

Dikutip Repository UIN Jakarta, sebutan atau gelar habib di kalangan Arab Indonesia dinisbatkan secara khusus keturunan Nabi Muhammad SAW melalui Fatimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib.

Cucu Nabi Muhammad mendapatkan segala bentuk perhatian dari kakeknya tersebut. Banyak kisah-kisah dan hadis yang menjelaskannya.

Misalnya pada suatu hari, Rasulullah SAW mencium Hasan bin Ali sebagai bentuk kasih sayangnya. Pada waktu itu di samping beliau ada Aqra` bin Hābis.

Ia berkomentar: “Aku mempunyai sepuluh anak, tapi tak ada satu pun yang pernah kucium.” Kemudian Rasulullah SAW berkata padanya, “Barangsiapa yang tidak sayang, maka tidak akan disayang.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad).

Di lain waktu saat salat berjama'ah di masjid, beliau pernah menggendong cucunya Umāmah. Ketika sujud, beliau meletakkannya di bawah, kemudian saat berdiri beliau gendong lagi (HR Bukhari, Muslim)

Di hari yang lain, Rasulullah SAW dalam keadaan sujud, tiba-tiba cucunya yakni Hassan menaiki punggungnya, lalu Rasulullah memanjangkan sujud.

Baca Juga: Isra Miraj, Kisah Perjalanan Suci Nabi Muhammad SAW Menerima Perintah Salat dari Allah SWT

Setelah mengucapkan salam, Rasulullah SAW memohon maaf kepada para sahabatnya dan berkata; “Anakku ini sedang menunggangiku, lalu aku merasa enggan untuk mengangkat kepala ku sehingga Rasulullah turun dari belakangku.” (HR Ahmad dan An Nasa’I).

Ada juga kejadian serupa, saat beliau bersujud sangat lama dalam salat berjama’ah-karena dinaiki Hasan dan Husain. Kemudian ada sahabat yang bertanya, ‘Mengapa melakukan demikian?’

Rasulullah SAW menjawab: “Aku tak suka membuatnya tergesa-gesah, sampai dia memenuhi hajatnya.” (HR Nasai, Ahmad, dan Hakim)

Bahkan saat memiliki wktu senggang, Rasulullah SAW selalu menghabisakannya dengan bermain dengan cucunya sambil mendoakan kebaikan padanya.

Usamah bin Zaid meriwayatkan, suatu saat Rasulullah SAW mengangkatku di pahanya, kemudian meletakkan Hasan bin Ali di paha sebelahnya, lantas beliau berdoa, “Ya Allah sayangilah keduanya, sesungguhnya aku menyeyangi keduanya.” (HR Bukhari, Ahmad, dan Nasa`i)

Abdullah bin Ja`far bin Abi Thalib meriwayatkan; “Saat nabi Muhammad SAW pulang dari perjalanan, beliau menyempatkan diri bertemu cucu-cucunya lalu memboncengnya bersama dalam satu kendaraan.” (HR Muslim, Baihaqi, dan Nasai)

Demikian sedikit kisah dan penjelasan mengenai cucu Nabi Muhammad, makhluk yang juga dicintai oleh beliau hingga akhir hayatnya.

  • https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2019/10/mengenal-cucu-cucu-nabi-muhammad-saw.html
  • https://sirojanmuniro.wordpress.com/2011/11/30/cucu-cucu-nabi-muhammad-saw/
  • https://www.hidayatullah.com/kajian/gaya-hidup-muslim/read/2018/11/13/154666/begini-interaksi-nabi-bersama-anak-dan-cucu.html
  • https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/44250

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb